Part 15 (s)

124 8 1
                                    

Weekend

Hari Minggu adalah  waktu untuk Trey bermalas-malasan, tapi seperti ada yang kurang, pikir Trey,  tapi apa?

Mandi? Emang belum mandi sih, secara ini kan Minggu. Jadi libur mandi. Eum bukan libur sih, tapi mandinya sedikit lebih siang. Jam dua, biasanya. Ok sorry, itu hampir sore.

Sarapan? Tentu aja belum, Trey mah baru bangun, setelah semalam bermalam Minggu dengan drakor kesayangannya. Jangan ditanya dia tidur jam berapa, kira-kira ayam berkok jam berapa? Nah itu dia.

Dreet

Dreet

Mendengar suara handphone, Trey segera mencarinya, dia pikir yang akan menghubunginya pagi ini adalah Vano. Ternyata bukan,  setelah dilihat, pesan masuk itu berasal dari operator yang memberikan promosi terbaiknya. Diskon untuk pembelian paket internet yang lebih murah dari sebelumnya, sialnya semalam dia sudah mendaftarkan internet yang ternyata harganya lebih mahal daripada pagi ini.

Trey melemparkan handphonenya di kasur. Kalau di lantai, nanti rusak. Dia melanjutkan tidurnya, mulai dengan memejamkan  matanya. Namun nihil, rasanya sudah tak mengantuk lagi.

Dengan kesal, dia mengambil handphonenya, mengecek beberapa aplikasi. Siapa tahu ada gosip terbaru yang dia lewatkan.

Dia membuka WhatsApp, melihat chat terakhir dengan  Vano, ternyata lelaki itu sedang  online, tapi tidak menchatnya atau apalah. Tiba-tiba saja dia menjadi badmood tanpa sadar. Dia kesal, biasanya lelaki itu sudah spam chat. Sampai dia muak. Tapi kali ini, dia kehilangan. Dasar aneh.

Setahun setelah kau pergi ku masih sendiri di balik senyum palsu~~

Itu adalah suara panggilan telepon dari handphone milik Trey, dia tersenyum penuh makna, dalam sekejap mood-nya sudah kembali baik. Entah, ini kabar baik atau buruk.

"Udah bangun?" inilah Vano tidak bisa berbasa-basi. Jangankan untuk mengucapkan selamat pagi, yang ada dia akan teriak mengatakan bangun. Jika Vano tau Trey sulit untuk bangun. Siapa yang tidak marah coba, nyawa masih di awang-awang tapi sudah dikagetkan.

Pernah dulu, Trey, waktu awal-awal suka lupa, kebiasaan buruk Vano. Dia yang masih mengantuk, malas untuk membaca siapa yang menelpon. Dan ternyata jebakan Batman.

"Kalau belum, gak mungkin diangkat panggilannya," jawab Trey ketus, padahal ekspresinya sedang menahan tawa. dia tersenyum sangat lebar. Beruntung pagi ini tidak ada nyamuk atau lalat.

"Ada acara gak?" Tanya Vano di seberang sana. Lelaki itu sedang membersihkan sepatunya.

"Engga ada,"  jawab Trey, berharap Vano peka untuk mengajaknya jalan.

"Yaudah sama kalau gitu, Aku lanjut main game lagi yah,  jangan lupa sarapan happpy weekend." Kalimat panjang lebar itu,
tidak Trey jawab, dia langsung mematikan handphonenya.

Trey POV

Ga lucu, apaan banget sih, si  Vano. Bikin kesel, makan aja deh tuh game. Sahabatan aja sama game sekalian, emang game bisa diajak ngobrol, emang game bisa nemenin dia main basket. Kan enggak. Awas aja, kalau butuh apa-apa, gue gak akan mau pokoknya titik.

08977××××××××

Trey, ini gue Dirga.
09:00

Me

Iya apa Ga?
09:03

08977×××××××

Mabar yok, liat pameran di galeri
09:06

Me

Ouh yaudah, ketemuan di halte aja yah
09:10

08977×××××××

Ok kabarin kalau udh berangkat.
09:12

Yes!

Akhirnya kegabutan ini akan segera berakhir. Trey siap-siap. Dia memakai baju terbaiknya. Dia tidak ingin, Dirga merasa malu jalan dengannya.

Remaja Jatuh Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang