Kenapa?😫

199 30 4
                                    

" gimana caranya ? Maksudnya gue lompat nih ? " tanya Arga.

Ria baru saja kembali memerintahkannya keluar, karna lelaki di sampingnya tidak berhenti membuat jantungnya berdegup lebih kencang.

" hm ... lompat sono. " tunjuk mata Ria kejalan raya.

Masa bodoh dengan cowok seperti  Arga, bagi Ria ... Arga hanya sebuah beban sekarang ini.

" Wokeh. " Kata Arga yang Padat dan Jelas.

perlahan dia membuka pintu mobil, membuat Ria terbelalak kaget. Dia lupa bahwa lelaki di sebelahnya tengah di pengaruhi alkohol.

Ria menghentikan mobil dan menutup pintu mobil kembali, membuat dirinya begitu dekat dengan Arga saat ini.

" loh gila? Mau mati beneran hah ! " bentak Ria.

Sebuah rasa khawatir untuk Arga ada di hatinya saat ini.

" loh khawatir ? " tanyanya sedikit tersadar.

Ria hanya mampu terdiam, tidak bergerak dengan posisinya yang mendekati tubuh Arga.

"Jantung ku kenapa yah ? Kek mau copot. " batin Ria.

Arga memegang rambut Ria sembari tersenyum, rambut yang di kepangnya saat di kelas masih terlihat rapi dan lucu.

" loh diam, gue mau bawa loh pulang," ucap Ria.

dia berusaha menetralkan debaran jantungnya dan kembali mengemudi.

.
.
.

Beberapa saat kemudian, mereka telah sampai di sebuah rumah. Tetapi Arga masih setia tertidur.

" ini sudah jam sembilan malam, pasti mamahnya bakal ngomel ... dasar perempuan malam ! Haduh ... kalau gue di laporin kan serem, " kata Ria yang berpikir keras.

Ria mulai memukul wajah Arga, membuatnya sedikit tersadar.

"mah, masih pagi, belum kuliah mah." rengek Arga.

"gila ! Dia kira gue mamahnya, tonjok juga nih bocah. " batin Ria.

Arga membuka mata perlahan, melihat sosok gadis di hadapannya. Gadis yang sehari membuatnya gila akan cinta.

" loh? Ngapain dikamar gue ? Ha ? " tanya Arga sedikit takut.

Semua kata-kata Arga membuatnya pusing, dia hanya ingin segera pergi dari rumah tersebut.

"Hellow tuan. Ini mobil gue, silahkan turun," jawabnya lesuh.

Arga kembali tertidur, dengan terpaksa Ria mengangkatnya masuk kedalam rumah.

RUMAH ARGA

" Assalamualaikum ...." ucap Ria kalem.

suasana mencekat dan takut dirasakannya, bisa saja sekarang dia diusir karna kesalahan Arga yang memang bodoh.

Mata elang dari balik pintu terlihat jelas itu melihat sosok anaknya yang dibawah masuk oleh seorang gadis.

" ehh arga! Kenapa arga bisa kaya gini? Apa penyebabnya? " tanya sang mama sambil membantu mengangkat Arga.

Drengggg drengg....!!!

Tidak tau alasan apalagi yang harus dia berikan.

"gini tante, tadi dia minum anggur dua gelas waktu di bar tadi. Dia membuntuti aku sewaktu hendak kesana. " dia tertunduk ketika berkata aku hendak kesana.

Sebuah mata elang menyenter dan menusuk pikiran serta hati Ria yang takut sekarang ini.

" ternyata kamu ini bukan anak baik- baik. Kamu ini perempuan nakal yang bisanya main di bar kayak gitu ! Sana pulang! Tante bisa ngurusin arga sendiri. "

Jduarrr...

Bagai kilat yang menyambar, akhirnya kata-kata itu lolos dengan mulus, terucap oleh mamah Arga.

"sabar ria. Huuu ha-hu-ha. Untung ibu-ibu, kalau bukan habis loh sekarang. " batin Ria.

Hanya kalimat itu yang bisa Ria ucapkan sekarang ini, menahan emosi seperti ini belum pernah ia lakukan sebelumnya.

"Ya udah tante saya pulang dulu ... Maaf mengganggu, " katanya sambil melangkahkan kaki keluar rumah.

Mama arga tidak merespon perkataan ria sedikit pun.

Karena kesal ia  langsung pulang, mengendarai mobil sport nya dengan kecepatan 140/km.

//

RUMAH RIA

Saat ria pulang ke rumahnya. Keadaan disana tidak asing lagi buat dirinya.

Keadaan yang sangat sepi, gelap, dan berantakan itu sudah menjadi hal yang biasa buat dia setelah separuh hatinya telah pergi.

Dan hanya meratapi itu semua dengan kesedihan emosi yang mendalam.

" kenapa semua hal ini bisa sampai fatal kaya gini ? Kenapa masalalu dan emosi bisa membuat aku rapuh serapuh-rapuhnya? Kenapa Tuhan ? Kalau memang aku di lahirkan untuk menjadi seorang pecundang ... Mending bunuh saja diriku ini. Ambil saja nyawaku ini tuhan. " isakan tangis mengiringi sebuah kata demi kata untuk sosok yang jauh.

Tidak enak menjadi diri Ria ternyata, mengurung diri dan menjauhi sebuah pertemanan. Dia takut melompat jauh, bahkan enggan mengambil resiko. Dia bahkan mengakui dirinya adalah pecundang yang selalu menghindar dari sebuah ikatan bernama 'cinta'

" Bukan tidak mau, aku hanya tidak ingin dia tersakiti karna ku. Terlalu baik mencintai sosoknya yang sempurna, " ujar Ria dengan senyuman pahitnya. Air matanya mulai turun, sekarang tidak ada yang tahu kenapa dirinya menjadi seperti ini.

" Tuhan, jangan biarkan aku merasakan cinta. Ku mohon! " ucapnya memegang dadanya yang sesak.

Apa makna dari kata itu???.

***

Yang paling rumit dari hidup Ria ada banyak...

Misteri hidupnya masih belum diketahui

Happy reading....

Jangan lupa Vote dan COMMENT

KEMBALI HIDUP ✔️Onde as histórias ganham vida. Descobre agora