END

381K 13.1K 417
                                    


PART 33
" L A S T  P A R T "

🌜


Bulan menatap Max dari kaca panjang di depan Max, pria itu terlihat sangat tampan dengan jas serta celana kain berwarna hitam disertai kemeja putih.

"Apa kamu menyukainya?" Tanya Max yang kini memutar tubuhnya menghadap Bulan yang kini memegang dasi berwarna hitam di salah satu tangannya.

"Hem, aku menyukainya dan sepertinya dasi ini tidak cocok dengan pakaian kamu saat ini." Ucap Bulan dengan senyum sebelum meletakan dasi tersebut kembali ke tempatnya dan kembali menatap Max.

Bulan mengulurkan tangannya kearah kemeja Max, memperbaiki kerah kemeja yang terlihat kurang rapi, "apa yang bisa kamu lakukan tanpa aku." Ucap Bulan dengan senyum tipis.

"Maka dari itu jangan pergi dari aku, hem?" Ucap Max yang kini mengelus lembut kepala Bulan.

"Aku tidak akan pernah pergi lagi Max." Jawab Bulan sambil menatap Max dan menepuk pelan lengan suaminya.

Bulan yang awalnya ingin beranjak dari posisinya, kini menghentikan keinginannya karna Max meletakan tangannya dikedua pipi Bulan. Bulan menatap Max dengan tatapan bingung, "ada apa?"

Max pria itu menarik bibirnya, dengan tangan yang mengelus lembut pipi Bulan. Pria itu hanya diam, tanpa menghiraukan pertanyaan Bulan sebelumnya.

"Heh, ada apa?" Tanya Bulan dengan tawa pelan, karna suaminya tak kunjung menjawab pertanyaannya atas sikap Max yang menahannya.

"Kita akan telat Max. Gak lucu kalau tuan rumah telat dalam undangannya. Kita harus turun sekarang." Ucap Bulan dengan lembut, mengingatkan pria itu kalau mereka menjadi tuan rumah dalam acara kali ini.

Max menghembuskan nafasnya dengan kasar, sebelum memindahkan tangannya untuk membawa Bulan ke dalam pelukannya. Pria itu memeluk dengan erat, "apa dia gak buat kamu susah?"

"Tidak, dia justru sangat baik." Ucap Bulan menjawab pertanyaan Max. Max melepaskan pelukannya, menatap Bulan yang tersenyum dengan lembut. "Dia bahkan sangat baik hari ini, sepertinya mengerti keadaan Mamanya." Ucap Bulan lagi, sambil mengelus lembut perutnya yang sedikit buncit.

"Apa kamu tidak mual?" Tanya Max dan di jawab dengan gelengan kepala Bulan, "dia sangat baik Max. Aku rasa dia mengerti hari ini ulangtahun Papanya."

Max kembali memeluk Bulan dan kini pelukan Max mendapatkan balasan dari Bulan. Perempuan itu menepuk pelan punggung Max, kehamilan keduanya kali ini sepertinya mempengaruhi suaminya. Max mengalami kehamilan simpatik dimana yang dialami oleh sang istri.

Max mudah sekali mengalami perubahan suasana (moodswing) dan kadang pria itu juga mengalami perubahan nafsu makan sedangkan Bulan, perempuan itu baik-baik saja. Moodnya sama sekali tidak terganggu, mungkin mual sesekali tapi tidak membuat nafsu makannya berkurang. Apa anak keduanya ingin mengerjai Max?, pikir Bulan.

"Biarkan sebentar seperti ini dulu." Ucap Max pelan, ia merasa moodnya tiba-tiba berubah. Awalnya Max baik-baik saja, tapi tiba-tiba saja ia merasa sedikit kacau.

"Baiklah." Jawab Bulan sambil masih menepuk pelan punggung Max. Max tidak bicara apapun, dirinya hanya diam menikmati tepukan lembut yang di berikan oleh Bulan. Rasanya nyaman, Max menikmati perasaan nyaman yang di berikan Bulan padanya.

Cukup lama keduanya diam dengan posisi yang tidak berubah, hingga ahkirnya Max melepaskan pelukannya dan kembali menatap wajah Bulan.

"Apa sudah membaik? Kita bisa turun sekarang?" Tanya Bulan dan dianggukan oleh Max.

BULAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang