TWENTY SEVEN

216K 11K 159
                                    

Part 27
" I L O V E Y O U! "

🌜

Pertunangan Tio dan Anya ahkirnya terjadi, setelah sekian lama pertunangan itu terjadi. Tidak ada yang berubah baik hubungan Tio dengan Anya, sejak seminggu yang lalu Anya berbicara dengan Bulan semuanya masih sama.

"Kak?" Panggil Anya.

"Hem?" Ucap Bulan yang membantu Anya memakaikan sepatunya, dengan Anya duduk di kasur sedangkan Bulan berjongkok memasangkan sepatu Anya.

"Apa semuanya akan baik-baik saja?" Ucap Anya yang membuat Bulan mengakat kepalanya, melihat ke arah Anya yang kini sedang tersenyum pada Bulan.

"Maksud kamu?" Tanya Bulan.

"Semuanya terlihat tidak baik-baik saja saat ini." Jawab Anya yang masih menatap Bulan.

"Anya?" Panggil Bulan lembut.

"Aku_aku tidak merasa bahagia saat ini." Lirih Anya, sambil menghembuskan nafasnya dengan berat.

"Anya?" Pnggil Bulan lagi.

"Apa aku harus membatalkan semuanya?" Tanya Anya yang membuat Bulan menggelengkan kepalanya.

"An__."

"Aku tidak bahagia Kak, sama sekali tidak bahagia saat ini. Aku merasa bersalah saat ini, bahkan aku merasa sangat sesak saat ini." Ucap Anya membuat Bulan terdiam. Semuanya, terllau rumit bagi.

Tok tok tok, keduanya menatap pintu yang terbuka. Disana ada Tio, pria yang menggunakan kemeja putih serta jas berwarna hitam.

"Kamu memanggilku?" Tanya Tio.

"Hem, bisa kita bicara sebentar?" Ucap Anya yang kini menatap Tio dengan senyuman dan Tio menggukan kepalanya, masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Anya?" Panggil Bulan lagi, ia khawatir_ia khawatir apa yang ada di pikirannya saat ini akan terjadi.

"Bisakah Kakak keluar sebentar, ada yang perlu aku bicarakan dengan Tio." Ucap Anya yang kini kembali menatap ke arah Bulan.

"An__?"

"Hanya sebentar, aku tidak akan lama." Ucap Anya lagi dan mau tidak mau, Bulan mengalah.

Bulan bangun dari posisi jongkoknya, menatap Anya dengan tatapan campur aduk. Anya tersenyum, seakan memberikan isyarat dirinya akan baik-baik saja. Bulan melangkah keluar ruangan, sebelum menatap Tio sebentar dan pada ahkirnya membiarkan dua orang tersebut di dalam ruangan.

"Ada apa?" Tanya Tio yang masih berdiri di posisinya yang cukup jauh dari Anya.

Anya masih diam, ia bangkit dari posisi duduknya dan melangkah mendekat pada Tio.

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Anya yang kini susah berdiri tepat di depan Tio.

"Apa maksud kamu?" Tanya Tio dengan kening yang ia kerutkan, ia bingung dengan pertanyaan yang diutarakan Anya pada dirinya saat ini.

"Apa aku terlalu bodoh?" Tanya Anya, yang lebih tepatnya_ia mempertanyakan hal itu pada dirinya sendiri.

"..."

"Aku tahu kamu tidak akan mencintaiku." Lanjut Anya.

"An__?" Ucap Tio, sudah lama keduanya tidak membahas hal ini.

"Tapi aku masih berusaha untuk membuat kamu mencintai aku. Aku mencoba untuk tidak memperdulikan kenyataan, aku menutup mataku dengan rapat agar tidak melihatnya tapi ternyata keanyataan itu begitu jelas. Aku tidak bisa pura-pura tidak melihatnya." Ucap Anya yang kini menghepus jejak air matanya yang terjatuh tanpa ia sadari.

BULAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang