20

3.3K 281 6
                                    

Chanyeol duduk tenang didalam kursi penumpang dan enggan untuk berkomentar apapun karena pemandangan dan perilaku yang dilakukan oleh istrinya—Baekhyun. Gadis berusia dua puluh tahun yang sudah resmi menjadi istrinya saat ini tengah tidur diatas pahanya bukan dengan mata terpejam melainkan kini sibuk memandangi cincin berlian yang terlihat sangat cantik tengah melingkari jari manisnya.

Seusai pemberkatan dan acara penutup ciuman mereka yang kini sudah resmi menyandang pasangan suami istri dan tersadar bahwa kedua kakak mereka Kris dan Yoora membawa helicopter yang mereka gunakkan tadi dan itu berarti Chanyeol dan Baekhyun ditinggal di Kota Vatican tanpa siapapun.

Seharusnya Chanyeol bahagia bukan?

Chanyeol tidak mengatakan apapun lagi dan pada akhirnya memperhatikan Baekhyun yang masih bermain –main dengan cincinnya. Pemandangan tingkah laku menggemaskan yang sedari tadi istrinya lakukan nyatanya lebih menarik dibandingkan pikirannya yang memikirkan bagaimana ia bisa pulang kembali ke Istana Glorfindel.

Chanyeol mengingat kenbali saat mereka masih berada di Gereja, istri mungilnya benar – benar bertingkah seperti anak kecil ini menikmati bermain dengan sekumpulan bunga merpati di halaman Gereja. Ya, Baekhyun-nya, istrinya. Tepat ketika mereka melangkah keluar dari pintu Gereja setelah pemberkatan, Chanyeol masih berbincang dengan Sang Pastor sebentar mengenai terima kasih atas bantuannya untuk pemberkatan pernikahan mereka dan lain sebagainya—dan saat itulah Chanyeol luput untuk memperhatikan Baekhyun—saat ia menyadari istrinya itu tengah berlarian untuk mengganggu para kawanan burung merpati yang tengah berkumpul di halaman Gereja. Baekhyun berlarian dengan masih menggunakan gaun pengantinnya dan juga sepasang sepatu heels yang masih bertengger manis di kakinya. Tangannya yang memegang bouquet bunga pun masih berada digenggamannya itu digunakkan untuk membantu mengusir para burung merpati hingga berterbangan disekitar badannya, suara teriakan bahagia pada akhirnya menjadi rengekkan karena pada akhirnya tubuhnya dikerumuni hempakkan sayap burung – burung merpati.

Baekhyun bahkan merengek hingga membuat Sang Pastur tertawa geli tidak percaya bahwa gadis dihadapannya merengek seperti anak kecil karena tatanan rambutnya yang dirusak oleh kawanan burung – burung yang ia ganggu tadi. Chanyeol yang melihat wajah Baekhyun saat itu jujur saja ingin tertawa, tapi ia masih bisa menahannya sambil membenarkan ikatan dan jepit rambut Baekhyun.

Senyuman kecil terbentuk pada wajah Chanyeol dan kini ia kembali memandangi Baekhyun yang sudah tertidur di pahanya—oh tepatnya benar – benar lelap tertidur. Tangan Chanyeol mengusap rambut halus hitam legam milik Baekhyun serta membenarkan posisi tangan gadis itu yang jatuh lunglai turun kebawah.

Tak lama, mobil yang mereka tumpangi berhenti pada sebuah bangunan hotel yang sebelumnya dipesan oleh Chanyeol dengan bantuan Pastur dan Biarawati di gereja tadi. Supir yang mengantarkan membukakan pintu untuk Chanyeol sementara dirinya berusaha memikirkan cara bagaimana membawa Baekhyun yang sudah terlelap tidur.

"Mungkin sebaiknya Tuan menggendong Nona untuk dibawa masuk kedalam kamar. Terlihat tidurnya sudah sangat lelap." Suara supir yang berada di daun pintu mobilnya memberi tahu.

Dalam hati Chanyeol menjawab bahwa ia sendiri sudah memikirkan hal yang sama, hanya saja ia butuh melakukannya dengan sungguh hati – hati karena takut Baekhyun akan mudah terbangun ketika ia akan memindahkan pada gendongannya.

Perlahan – lahan Chanyeol menggeser badannya, tangannya perlahan memindahkan kepala Baekhyun dan kemudian ia menarik bagian atas badan gadis itu untuk bisa ia angkat dan kemudian barulah ia mengait kakinya. Ruang gerak yang sempit menjadikan alasan begitu lamanya Chanyeol bisa berhasil membawa badan Baekhyun keluar dari mobil dan kini berada di pelukan dan gendongan tangannya dengan tanpa hambatan kecuali Chanyeol yang mengalami sedikit kejadian karena kepalanya terpantuk dengan bagian atas mobil dan juga kakinya yang tersandung saat berhasil keluar.

Love of Tales (END)Where stories live. Discover now