Bab 27 : Pengorbanan

3.1K 288 68
                                    

Tekan🌟Sebelum baca ya guys😊

☆Happy Reading☆

***

Elena meringkih. Tubuh lemahnya tergeletak tak berdaya di atas dinginnya lantai. Punggung dan beberapa bagian tubuh lainnya memar dan mengeluarkan darah.

Sean menyeringai. Tangannya kembali mengayun, mencambuk tubuh Elena yang sudah di penuhi luka dan cairan berwarna merah pekat. Elena meraung. Merasakan sakit yang teramat pada punggungnya.

Tubuh telanjang gadis itu di penuhi oleh darah. Darah~ seakan menyatu dengan tubuhnya.

"Sakit? Aku terlalu baik, Elena. Karena dengan mudahnya, aku mengabulkan keinginanmu." Sean berucap, menatap wajah kesakitan Elena dengan sorot dingin.

Elena diam. Tidak menyahut ataupun menanggapi ucapan yang menurutnya tak berguna yang keluar dari balik bibir Sean.

Sean berjongkok. Mengusap punggung Elena yang mengeluarkan darah segar. "Kau memiliki pilihan, Elena."

Sean terkekeh, saat Elena menepis kasar tangannya.

Dengan tubuh terluka parah saja, Elena masih berani melawannya. Sean kagum dengan ketangguhan gadis ini, sangat berani dan tak kenal takut.

"Elena, jadilah milikku."

Elena terdiam. Mencerna ucapan yang keluar dari balik bibir Sean.

Cuih!

Meludahi wajah tampan Sean, Elena berucap dengan suara lirih namun tegas. "Ti-dak Su-di!"

Rahang pria itu mengeras. Giginya bergemeletuk menahan amarah.

Menarik rambut Elena kuat. Sean mencengkram rahang Elena dengan tangan satunya. Elena meringis, namun manik birunya menyorot tajam. "Kau-! Jalang keparat!"

Dugh! Dugh! Dugh!

"Arggghh!" Elena menjerit kesakitan.

Sean, Pria itu tanpa rasa kasihan membenturkan kepala Elena dengan sangat keras pada lantai di bawahnya.

Elena terus berteriak kesakitan. Darah mulai mengalir dari keningnya yang terluka. Lelehan airmata itu mengalir, bercampur dengan cairan berwarna merah pekat yang membasahi wajah cantiknya.

"Kau akan mati, Elena. Tapi tidak sekarang. Karena aku, ingin Harry melihat kau mati di tanganku."

"Ib-lis!" Elena berseru. Suaranya tersedat. Seluruh tubuhnya sakit. Pandangan gadis itu pun mengabur karena darah yang membasahi wajahnya.

Plak!

Sean menampar keras wajah Elena. "Ya! Aku iblis. Aku menjadi iblis karena pria iblis itu telah membunuh ibu-ku dengan begitu kejamnya. Harry telah membunuh ibuku, ELENA!"

Elena mendongak. Menatap wajah Sean yang sudah basah oleh airmata. "Tidak-kah kau bertanya penyebab itu semua, Sean? Uhukk!" Elena terbatuk. Suara parau-nya terdengar semakin lemah.

"Untuk apa?! Ibu-ku sudah mati, Elena! Aku tidak perlu berfikir untuk membunuh Harry. Seseorang yang telah membunuh ibuku!"

SCARED [ Harbara ]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ