Bab 16 : Mimpi buruk

4K 306 80
                                    

Tekan🌟sebelum baca ya guys, makasih...

☆Happy Reading☆




Author Pov#

Elena meringis dalam tidurnya, tetesan airmata mengalir dari sudut matanya yang tertutup.

Lagi, ia melihatnya lagi.

Sosok Thomas yang tersenyum tulus padanya...

Elena merentangkan kedua tangannya ke depan, ingin menggapai Thomas. Namun Thomas menggeleng, sosoknya semakin jauh dan jauh...

Elena ingin menjerit. Namun lidahnya kelu, tidak ada suara yang keluar dari mulutnya saat ia membuka mulut. Elena menangis, dadanya Sesak.

Ini mimpi, ia sadar akan hal itu. Tapi mengapa sangat menyakitkan. Kenapa Thomas seakan pergi meninggalkan nya... untuk selamanya.

Harry terbangun, tenggorokan-nya kering. Ia bangkit untuk mengambil air putih di atas meja nakas, namun niatnya urung saat melihat wajah pucat Elena.

Peluh membanjiri wajah dan tubuh gadis itu, airmata terus mengalir dari sudut matanya. Harry mendekat, menepuk pelan pipi gadis-nya. "Elena." Ucapnya pelan.

Namun Elena tetap menutup kedua matanya rapat, walau dahinya berkerut dengan bibir yang mulai terisak pelan. Harry semakin panik di buatnya. "Elena. Hey, bangun... Apa perutmu masih sakit?" Harry menyentuh perut Elena yang satu bulan lalu bersarang sebuah timah panas didalam sana.

Napas Elena memburu, "Elena! Sayang, bangunlah! Kau kenapa?" Harry kembali menepuk pipi Elena, suaranya meninggi karena cemas.

Elena membuka matanya. Napasnya terengah, ia bangun dan langsung terduduk. Menoleh, ia melihat Harry yang sedang menatapnya dengan begitu cemas dan panik.

"Ada apa, Elena? Apa kau kesakitan?" Harry bertanya, mengusap peluh yang mengalir dari pelipis gadis-nya.

Elena menggeleng pelan, "Hanya mimpi buruk, Harry. Aku tidak apa-apa." Elena berucap parau. Tangannya menyingkirkan tangan Harry yang berada di dalam piyama tidurnya, mengusap perutnya yang terdapat bekas luka yang hampir memudar.

Ini sudah satu bulan semenjak kejadian Elena tertembak. Bahkan, bekas luka itu sudah hampir memudar karena hebatnya obat-obatan mahal yang Harry beli.

Chup

Harry mengecup bibir Elena lembut, menyalurkan rasa aman dan nyaman bagi Elena. Tersenyum hangat, Harry berucap. "Mimpi apa, Sayang?"

Elena memejamkan matanya erat, airmata kembali mengalir dari kedua matanya. Bibirnya berucap lirih. "Thomas... aku melihatnya meninggalkanku, Harry. Aku takut, bagaimana jika dia benar-benar pergi."

Harry tersentak. Jantungnya berdegup kencang saat nama Thomas terlontar dari bibir gadis-nya. Ini hanya mimpi, tapi Elena terlihat begitu terluka dan kehilangan. Bagaimana jika ia tau yang sesungguhnya? Apa Elena masih akan menerimanya?

Merengkuh tubuh Elena ke dalam pelukannya, Harry berucap lembut dengan tangan kiri mengusap punggung dan surai lembut Elena. "Itu hanya mimpi, sayang. Tidak usah di fikirkan."

SCARED [ Harbara ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang