Bab 10 : Desiran

5.2K 337 133
                                    

Happy Reading!





Author pov#

Hati Elena berdesir, menghantarkan perasaan hangat pada rongga dadanya. Harry, baru saja mengatakan jika ia mencintai dirinya. Seseorang yang bahkan baru di kenalnya.

Apa itu mungkin?

"Mencintaiku?" Elena menatap manik Harry dalam, mencari kebohongan dari manik hijau di depannya.

Namun yang di temukannya justru sebuah ketulusan dan tatapan mengagumi yang ada pada manik hijau Harry.

"Iya, kupikir memang begitu. Kau selalu membuatku menginginkanmu. Selalu memikirkan dan tidak dapat berpaling darimu, walau hanya satu langkah."

Harry membawa Elena untuk duduk di atas kursi dengan Elena yang duduk di atas pangkuannya. Memeluk perut rata Elena erat namun tidak menyakiti sang empu.

"Kupikir kau keliru, Harry. Mungkin saja ini hanya, nafsu?" Elena berucap pelan, tidak terlalu yakin dengan apa yang diucapkan olehnya.

"Entahlah. Tapi aku benar-benar tidak akan melepaskanmu, Elena. Kau hidupku sekarang."

"Tapi tadi kau hampir bercinta dengan Clara." Elena menyela, lalu menutup mulutnya dengan tangan. Sadar akan kelancangannya dan takut jika Harry akan murka.

Harry terkekeh ringan, hembusan nafas segar Harry serasa menggelitik tengkuknya. Mengecup pipi Elena mesra, Harry berucap. "Aku bahkan menutup mataku tadi, membayangkan jika yang sedang ku sentuh itu kau, Baby."

Elena menyernyit, "Memangnya kenapa jika melihat wajah Clara, bukankah dia cantik dan seksi."

Harry tergelak saat nada suara Elena terdengar sinis menahan kesal. "Kau cemburu?"

Elena mengerjap, "Eh? Tidak! A-aku hanya__"

"Juniorku tidak berdiri jika itu bukan kau, Baby. Kau mengubah segalanya." Bisik kan Harry pada telinganya membuat tubuhnya meremang.

Darahnya berdesir, jantungnya berdegup kencang saat lidah hangat Harry menjilat lehernya sensual. "H-harry."

Harry menghentikan kegiatannya. "Hm? Ingin mengatakan jika kau juga mencintaiku?"

Elena menggeleng pelan, wajahnya merona hebat mendengar ucapan Harry. "Louis sudah kembali."

Harry menoleh, menatap tajam Louis yang memutar bola matanya malas. "Jangan pedulikan aku, aku hanya pajangan di rumah ini. Aku ke kamar dulu, Harry."

"Pergilah. Mengganggu saja."

Elena baru akan bangkit dari atas pangkuan Harry, namun Harry lebih dulu menahannya. Membawa punggung gadis itu menempel erat pada dada bidangnya. "Mau kemana?"

"Ingin mandi. Ini sudah sore, Harry." Elena menyahut ragu.

Harry menyeringai. Membayangkan tubuh telanjang Elena yang sedang mandi saja sudah mampu membuat juniornya bereaksi. "Ayo."

"Huh?"

Menurunkan Elena dari atas pangkuannya, Harry membawa gadis itu ke dalam gendongannya. Lalu berjalan menuju kamarnya. "Mandi bersama."

Elena tidak menolak. Gadis itu hanya mampu menenggelamkan wajah merona nya pada dada bidang Harry.

Hatinya bergejolak. Desiran itu kembali, membuat kerja jantungnya berkali-kali lipat lebih cepat.

Elena menginginkan Harry, sama seperti Harry yang selalu menginginkannya.

Candu. Rasa nikmat yang pernah Harry berikan padanya membuat ia menginginkannya lagi dan lagi. Elena, gadis polos dan lugu. Kini menyukai hal yang tak pernah terpikirkan olehnya dulu. Seks, atau ia bisa menyebutnya bercinta? Bukankah Harry mencintainya?

SCARED [ Harbara ]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon