D U A B E L A S

231K 13.7K 463
                                    

Cerita ini sudah di revisi

Happy Reading


***

"MAURA!!"

"MAURA!!"

Teriakan sebuah suara menghentikan aktifitas Maura yang tengah belajar. Ia memutar bola matanya malas menyadari Ibu Tirinya, yang memanggilnya. Dengan malas ia melangkahkan kakinya keluar kamar, menuruni anak tangga dan menghampiri nenek sihir yang saat ini tengah berdiri berkacak pinggang menatapnya.

"Apaan sih?!"

"Belikan beberapa bahan makanan, persediaan di rumah sudah habis"

"Gak bisa besok ya? Gue lagi belajar" ujar Maura dengan melipat kedua tangannya di dada. Bersandar pada dinding rumahnya.

"Lagian dari tadi ngapain aja di rumah? Ini kan udah tugas lo, kenapa jadi gue?"

"Anak kurang ajar! Belikan sekarang atau kuadukan pada ayahmu!" ancam jessica tak sengit. Membuat Maura berdecak sinis.

"Dasar tukang ngadu! Kalo bukan karena ayah gue, gak sudi gue tinggal seatap sama iblis kayak lo!" ucapnya sarkatis membuat amarah jessica menaik.

PLAK!

Sebuah tamparan keras sukses mendarat di pipi kiri Maura hingga meninggalkan bercak kemerahan akibat tamparan yang di layangkan Jessica. Maura memegang pipinya yang terasa panas sembari menatap Jessica tajam.

"Lo. Gue harap ini terakhir kalinya lo nyentuh gue dengan tangan kotor lo itu" tutur Maura dingin. Jessica yang tak terima dengan hinaan Maura pun melangkah maju, hendak kembali memberikan pelajaran pada gadis itu namun terhenti ketika mendengar seruan seseorang.

"Ibu"

Keduanya menoleh, menatap Kinara yang berjalan menghampiri mereka. Kinara melihat ke arah Maura yang tengah memegang pipinya yang terlihat memar. Gadis itu lalu menatap Jessica.

"Apa ibu menamparnya?" tanya Kinara. Jessica berdeham.

"Kenapa?"

"Untuk anak yang kurang ajar seperti dia pantas mendapatkannya" tutur Jessica.

"Ibu, kak Maura gak akan melakukannya kalo bukan ibu yang memulai"

Jessica menatap Kinara heran. "Kenapa kamu malah membelanya?"

Kinara tak sempat menjawab saat Maura menghela napas panjang sembari melipat kedua tangannya di dada.

"Queen of Drama. Pinter ya lo mainin peran, jadi artis aja sana!" ejeknya pada Kinara.

"Heh! Jaga ya mulut kamu! Anak haram seperti kamu gak sepantasnya berbicara seperti itu pada anak saya!" peringat Jessica.

Maura tertawa remeh. "Gak salah? Bukannya kebalik? Kan dia yang lahir di luar nikah" cetus Maura menunjuk Kinara dengan dagunya.

"Kurang ajar! Anak sialan! Sini kamu!" teriak Jessica tersulut emosi. Wanita itu bergerak maju menjangkau Maura yang masih berdiri bersandar dengan santai di tempatnya, tetapi Kinara menghadangnya.

"Ibu, sudah cukup!"

"Kamu jangan membelanya terus, Kinar! Dia sudah menghinamu!" seru Jessica yang amarahnya sudah meletup-letup.

"Bukan menghina, emang kenyataannya kok" balas Maura santai.

Kinara menundukkan kepalanya, tak berani mengeluarkan sepatah katapun. Ia tak pernah bisa membalas ucapan Maura. Kinara membiarkan Maura berkata apapun padanya. Menurutnya, Maura hanya butuh tempat untuk meledakkan emosinya saat ini.

"Apa lo liatin gue terus?! Gak terima?!" ketus Maura menyadarkan lamunan Kinara. Kinara menggeleng dengan wajah tertunduk. Jessica yang melihat anaknya seakan tengan di tindas oleh Maura pun hanya bisa mengepalkan kedua tangannya, menahan amarahnya. Lihat saja, ia akan buat perhitungan dengan bocah sial itu, batinya marah.

Maura mencebik. "Jadi gak?! Buang-buang waktu gue aja. Muak gue liat muka lo berdua!"

Jessica menarik nafasnya dalam-dalam,meredam emosinya. Ia yakin tak akan ada habisnya jika melawan Maura terus menerus, ia akan membalasnya dengan cara lain nanti, tentu saja melalui Samuel.

Jessica memberikan dua lembar uang merah dan daftar belanjaannya pada Maura.

Maura menatap dua lembar uang dengan tatapan tak percaya.

"Belanjaan sebanyak ini lo kasih gue dua ratus ribu mana cukup!"

"Itu tugas kamu. Pokoknya harus sesuai dengan apa yang sudah saya tulis di sana!"

"Gak bisa! Lo pikir gue bego? Sengaja kan kasih segini biar sisanya gue yang nambahin?!" sungut Maura emosi.

"Wajar dong,, kamu itu numpang di sini, jadi bayar makanan kamu sendiri! Lagi pula dari pada uangnya saya pake buat hidup kamu mending saya pake buat kesenangan saya dan anak saya!"

Maura menggeleng tak habis pikir. "Gak heran sih buat lo yang ahli ngerusak rumah tangga orang cuma buat ngejar harta" cibir Maura sarkatis yang membuat Jessica kembali tersulut emosi. Tangannya sudah terangkat kembali berniat melayangkan tamparannya lagi pada Maura namun gagal karna tangan Kinara menahannya.

"Ibu cukup!"

"Dasar anak gak tau di untung! Jaga sopan santunmu! Masih bagus ayah kamu mau mungut kamu di rumah ini" Ucap Jessica dengan tatapan tajamnya. Ia tersulut emosi oleh pernyataan Maura yang menusuk.

"Ngaca! Kalian yang di pungut sama ayah gue, jadi seharusnya kalian yang jaga sopan santun! Tau diri kalo numpang di rumah orang!" jawab Maura menantang. Pandangannya beralih pada Kinara yang masih menahan tangan Jessica.

"Dan lo!" Maura menunjuk Kinara. "Gak usah berlagak sok pahlawan buat gue! Bagi gue kalian berdua itu sama, sama-sama bermuka dua!" ucapnya penuh penekanan kemudian berbalik, melangkah keluar dengan membanting pintu hingga membuat kedua perempuan yang di dalamnya terkejut.

❄❄❄

FOLLOW :

WATTPAD :
@hananayajy_

INSTAGRAM :
- Hananayajy_
- Wattpadhn_

YOUTUBE :
- Hananayajy_

My boy Is Cold Prince [SUDAH  TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang