E M P A T

275K 15.8K 289
                                    

Cerita ini udah diperbaiki ya

Selamat membaca

***

Maura memasuki rumah dengan kening mengkerut dalam ketika suasana rumah terlihat sepi. Gadis itu bertanya-tanya kemana perginya Jessica? Lalu Kinara? Biasanya gadis itu sudah pulang terlebih dahulu karena di jemput supir jika Samuel tak bisa menjemputnya.

Maura mengernyit saat tiba-tiba ia mendengar suara gaduh dari arah lantai dua. Gadis itu segera menaiki anak tangga dan sesampainya di atas tubuh Maura menegang ketika melihat pintu kamarnya setengah terbuka. Maura merasa marah karena kamarnya di masuki orang, padahal setiap pergi ia selalu mengunci pintu kamarnya karena ia tahu bagaimana watak Jessica.

"Ngapain kalian di kamar gue?!" marah Maura setelah memasuki kamarnya dan melihat Jessica dan Kinara berdiri di depan lemarinya. Maura menatap sekeliling kamarnya yang terlihat berantakan akibat ulah dua wanita ular itu. Kedua tangan Maura mengepal. Maura menatap keduanya marah.

"Gue tanya ngapain kalian di kamar gue?!" tanya Maura dengan nada membentak. Pandangannya lalu beralih menatap benda yang di pegang Kinara kini di rebut Jessica dan di sembunyikannya di belakang tubuhnya.

Kedua mata Maura melebar. Itu buku tabungannya! Tabungan bundanya yang di berikan pada Maura untuk masa depannya.

Maura melangkah menghampiri Jessica, mendorong Kinara ketika gadis itu mencoba menghadang jalannya.

"Balikin buku tabungan gue!"

"Oh tidak bisa, bukannya uang bundamu itu dari ayahmu? Berarti ini juga milik saya"

Maura menggeram marah. "Asal lo tau, bunda gue ngumpulin uang dari hasil usahanya sendiri, nggak minta-minta kayak lo! Balikin!!"

Maura berusaha mengambil kembali buku tabungannya kembali, namun Jessica terus saja menghindar, melarikan benda itu dari dirinya.

"Ibu cukup, kembalikan punya kak Maura" ujar Kinara, ikut membantu merebut buku tabungan Maura dari Jessica. Jessica berhenti, Kinara berhasil mengambil buku tabungan Maura kembali dan mengembalikannya pada Maura.

Maura mengambilnya dengan kasar. "Keluar dari kamar gue!" usir Maura pada Kinara dan Jessica.

"Kamu ngusir saya?"

"Gak budeg kan lo? Keluar!"

Jessica merasa geram. Tak terima atas pengusiran yang di lakukan padanya.

"Bu, sudah. Ayo kita keluar" ajak Kinara, tak ingin suasana semakin runyam.

"Awas kamu ya, kamu bakal dapet pembalasan karena sudah berani ngusir saya!" ancam Jessica sebelum di tarik keluar oleh Kinara dari kamar Maura.

"Terserah!" Maura menutup pintu kamarnya dengan bantingan kencang lalu menguncinya. Gadis itu memejamkan matanya sejenak, mencoba meredamkan emosinya. Maura melangkah dan menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, menatap langit-langit kamarnya. Sampai kapan ia harus menjalani kehidupannya yang seperti ini, sendiri. Tanpa perlindungan.

Maura berharap kelak akan ada seseorang yang membawanya keluar dari neraka ini dan membuatnya bahagia.

Semoga saja.

❄❄❄

Maura terbangun ketika seseorang menggedor pintu kamarnya. Maura meringsut bangun dengan helaan nafas panjang. Sudah tahu siapa pelaku yang menggedor pintu kamarnya dengan keras seperti itu.

"BUKA!"

Maura melangkah berat ke arah pintu dan membukanya, gadis itu sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

My boy Is Cold Prince [SUDAH  TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang