S E M B I L A N

272K 16.7K 436
                                    

Cerita ini sudah di revisi

Happy Reading

***

Maura menghembuskan napasnya bosan. Gadis itu beberapa kali mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangannya lalu menghembuskan napasnya lagi. Merasa bosan karena pelajaran belum juga berakhir sedangkan kantuk sudah kembali melandanya. Maura rasanya ingin sekali kabur dan membolos sekolah untuk memuaskan tidurnya.

Maura melirik jam tangannya lagi, ia harus bersabar sampai bel tiba.

Arkan baru saja keluar dari perpustakaan setelah mengambil buku sejarah di sana. Cowok itu melangkah menuju taman belakang sekolah. Tempat favoritnya karena tempat itu bebas dari keramaian, dan itu membuatnya nyaman dan tenang.

Langkahnya terhenti saat sampai di taman belakang. Mata tajamnya menangkap sosok gadis yang tengah menaiki tangga. Arkan mengenalinya, rupanya gadis itu kembali berniat bolos.

Arkan pun melangkah mendekatinya lalu berhenti beberapa meter dari tempat gadis itu. Cowok itu memungut batu kecil dan melemparnya ke arah Maura, mengenai punggung gadis itu.

Maura yang kaget karena dirinya di lempar batu pun tak bisa menyeimbangi tubuhnya. Tubuh gadis itu pun limbung ke belakang. Arkan segera bergerak maju dan berhasil menangkap tubuh Maura.

Pandangan mereka beradu selama beberapa saat sampai akhirnya Maura menyadari posisi dirinya yang saat ini tengah berada di dalam gendongan Arkan.

"Lepass ih!!" Ujar Maura sembari memukul dada Arkan berkali-kali. Arkan pun sontak melepas pegangannya dari tubuh Maura sehingga gadis itu jatuh ke tanah. Maura mengaduh kesakitan akibat bokongnya yang terasa sakit akibat mencium tanah dengan sangat kerasnya. Maura mendongak menatap Arkan tajam.

"Lo gimana sih?! Kenapa jatohin gue?!" protes Maura.

"Lo yang minta" jawab Arkan singkat.

"Ya tapi gak gini juga bego!!" kesal Maura. "Lagian ngapain sih lo di sini?! Ikut campur mulu sama urusan gue!!" lanjut Maura geram. Sedangkan Arkan hanya menatap Maura datar sembari dua tangannya yang di masukkan ke dalam saku celananya.

"Ngapain lo masih di sini? Pergi sana! Heran gue tiap ketemu lo sial mulu!" gerutu Maura lagi.

Arkan tak membalasnya, cowok itu menatap Maura sejenak kemudian memungut buku yang sempat ia jatuhkan untuk menolong Maura tadi lalu berbalik pergi.

Maura yang hendak berdiri pun kembali terduduk di iringi dengan ringisan kecil sembari memegangi pergelangan kaki kirinya yang terkilir akibat jatuh dari tangga tadi.

Arkan yang mendengar itu pun menghentikan langkahnya dan berbalik badan. Menatap Maura yang tengah kesakitan memegangi kakinya.

"Cowok nyebelin, ngeselin, es batu sialan!" umpat Maura yang masih di dengar oleh Arkan.

Arkan menghampiri Maura. Cowok itu menaikkan satu alisnya ke atas ketika Maura mendongak menatapnya.

"Lo tuh jadi cowok nyebelin banget sih?! Udah jatohin gue bukannya tanggung jawab malah kabur!"

"Lo nyuruh gue pergi" kata Arkan datar.

"Ya peka dong jadi cowok! Gue kayak gini kan gara-gara lo!!"

Arkan menghela napasnya. Cowok itu melempar buku yang di bawanya ke pangkuan Maura lalu berjongkok, menyelipkan kedua tangannya di antara punggung dan bawah lutut Maura. Arkan mengangkat tubuh Maura ala bridal style. Maura spontan menjerit karena tindakan Arkan yang tiba-tiba.

My boy Is Cold Prince [SUDAH  TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang