Dia hanya bergumam "iya iya"
Edward tersenyum puas lalu mengacak pelan rambut Lauren.
"Bisa kalian jaga Lauren dahulu? Aku akan pulang, 1 jam lagi Devans akan datang untuk menjaganya" ujar Edward khawatir jika saat ia meninggalkannya sedetik saja tiba tiba Charrie muncul dan menyerang Lauren lagi.
Dia segera menepis pemikiran itu. Gabriella mengangguk disusul oleh Lheana.
"Nanti malam aku akan kembali"
Lauren hanya mengangguk, lalu menatap punggung Edward yang sudah berjalan menjauh dari ruangnya.
"Dia bisa membaca fikiran ya?" Tanya Lheana heran.
Lauren terkikik lalu menggeleng "tidak, mungkin dia dapat melihat air wajahku dan memahaminya" jelas Lauren dengan senyum diwajahnya. Itu benar benar kebohohan yang ia lontarkan dari mulutnya. kebohongan besar!
Semua hanya mengangguk seraya ber-oh pendek.
Tiba tiba ponsel James bergetar, dengan cekatan lelaki tinggi itu mengambil ponselnya yang berada di kantong celana jins nya.
Dia berkerut,
Edward: jangan turuti dia jika dia meminta keluar dari kamar rawatnya.
Tapi setelah itu dia mengangguk.
"Ada apa?" Lheana berbisik pada kekasihnya yang sibuk dengan ponselnya baru baru ini.
James menyodorkan ponselnya kearah Lheana, meminta gadis itu untuk membaca pesan singkat dari Edward. Lheana tersenyum lalu mengangguk.
"Kalian kenapa?" Tanya Lauren yang melihat pasangan tersebut mengangguk dan tersenyum sendiri. Ia bergidik ngeri melihat tingkah keduanya.
"Hehe tidak apa apa, ada yang lucu saja tadi" kata Lheana berbohong.
Lalu suara derap kaki, tepatnya seperti berlari itu membuat Lauren dan yang lain penasaran.
"Lauren! Ya ampun sayang kamu kenapa bisa seperti ini" teriak seorang wanita yang batu datang dengan seorang lelaki yang diketahui adalah suaminya. Wanita itu adalah Citra, tante dari Lauren yang selama ini merawatnya semenjak orang tuanya tiada.
Lauren terlihat bingung
'Siapa yang bilang ke Citra?'
Dia menatap Gabriella "kamu yang bilang ke tante?"
Gabriella mengangguk "dia pantas tahu keadaanmu kak"
Lauren tersenyum tulus "aku gak pa-pa kok cit" ujar Lauren.
"Sumpah aku khawatir sama kamu, saat Gabriella menelfonku, itu suamiku sedang di luar kota. Siang ini dia pulang dan aku langsung mengajaknya kesini. Aku khawatir padamu" ujar Citra panjang lebar.
Lauren terkikik "maaf ya om, tante saya ini merepotkan sekali memang. Aku gak pa-pa kok Cit, cuma jatuh saja"
"Saya tidak pernah merasa direpotkan oleh Citra, bahkan dialah semangat saya" Citra tersipu malu, sampai sampai dia lupa dengan roti yang sudah ia bawa untuk Lauren.
"Oh iya sampai lupa, ini aku belikan roti" lalu menyerahkan roti itu pada Lauren.
"Ah, thanks Cit, kapan kapan bawakan aku udang ya, aku kangen sama masakanmu"
Citra terkekeh "kamu saja yang kerumahku, kamu belum tau isi rumahku kan?"
"Hehe iya, lain waktu aku dan Gaby akan kesana"
Citra mengangguk "oh ya maaf, aku tidak bisa lama lama, karena sebentar lagi kami akan ke luar kota lagi"
Lauren hanya meng-iya kan perkataan Citra, tantenya itu memang sibuk dari dulu.
"Ini uang bulanannya" Citra menyerahkan amplop coklat berisi uang, yang biasanya ia transfer lewat rekening, sekarang ia serahkan langsung.
"Sekali lagi terimakasih ya" setelah itu Citra dan suaminya pamit undur diri.
"Citra gak berubah ya" ujar Gabriella.
"Hehe iya, nih kamu simpen. Nanti pulang taruh di kamar aku ya" Lauren menyerahkan amplop berisis uang tadi. Gabriella menerimanya dan langsung menaruhnya di tas.
"Kamu setiap bulan selalu dikirim uang ya?" Tanya James.
Lauren mengangguk "iya, biasanya sih di transfer jadi aku harus ke bank dulu, tapi mungkin dia sedang tidak ada waktu jadi waktu menjengukku sekalian saja berikan uangnya"
James mengangguk setuju.
Tapi dalam benak Lauren, gadis itu sejak tadi tidak tenang memikirkan siapa yang melakukan semua ini. Ia merasakan pasti ada sebuah tangan yang menariknya lalu menendang kakinya hingga ia jatuh dari tangga. Lalu ditaman tadi, kenapa tiba tiba saja ada luka di tangan dan pipinya? Untung saja Edward punya ramuan yang dapat menyembuhkan itu, jika tidak sudah mati kehabisan darah Lauren tadi.
Lauren bergidik 'aku tidak mau mati konyol seperti itu' batinnya.
Hai.. gimana nih cerita author? Jangan bosen bosen ya sama cerita author^^ kalau suka klik vote and comment yaa ;) thanks.
Jum'at, 27 April 2018
YOU ARE READING
My Lover Is 'VAMPIRE'
Vampireaku beruntung mengenalnya, dia selalu melindungiku, membuatku nyaman, dan tersenyum. tapi dia mempunyai sisi yang awalnya tak ku ketahui. ya! dia seorang vampire. makhluk mitos yang sebagian orang percaya ia hanya ada di cerita dongeng belaka.
part 25
Start from the beginning
