[37] Why?

1.1K 37 1
                                    

Kenapa awalnya meninggalkan ketika aku sedang sayang? Kalau akhirnya mengejar disaat aku sudah ingin melupakan.

***

"Dim kamu becanda kan?" Tubuh Cella bergetar kencang. Air mata yang menumpuk di pelupuk matanya mulai berjatuhan.

"Enggak cel. Gue serius. Maaf."

"Dimas!!" Cella mulai menangis. Ia menghapus air mata di pipinya, lalu berjalan mendekati Dimas.

Dan tanpa aba-aba, Cella memeluk Dimas. Memeluknya kencang. Menangis sesegukan di pelukan Dimas.

"Aku sayang sama kamu. Please dim. Tarik ucapan kamu yang tadi." Ucap Cella disela tangisannya.

"Gue juga cel. Tapi pas gue sama lo, yang ada dipikiran gue cewek lain. Gue gak bisa bohongin diri gue terus." Kata Dimas.

"Yaudah dim! Tetep sayang sama aku dan lupain cewek itu. Please." Pinta Cella sambil terus memeluk Dimas.

Dimas melepaskan pelukan Cella.

"Maaf cel, gue gak bisa."

Lalu pergi meninggalkan Cella yang membeku di tempatnya.

***

Keesokan harinya...

Dimas: Gis
Dimas: tolong dengerin aku dulu
Dimas: aku sama cella udah gak ada apa-apa lagi.
Dimas: gis
Dimas: gieselee

Giesele membaca pesan yang masuk ke handphonenya satu persatu. Rata-rata pesan tersebut dari Dimas.

Giesele menghela nafasnya panjang. Ia kembali berfikir. Bukankah akan lebih baik jika ia memberikan kesempatan Dimas untuk menjelaskan? Tapi mengapa pikiran seolah olah bertentangan dengan hati. Ia sangat ingin mendengarkan penjelasan dari Dimas. Tapi lain sisi, ia sangat muak dengan Dimas. Melihat wajahnya saja ia tidak ingin.

Rio: gue depan rumah nih
Rio: wanna have dinner with me?

Rio lagi. Gue heran. Kenapa dia selalu ada buat gue disaat seperti ini sih? Gue gak bisa gini. Gue gak mau perasaan yang dulu gue buang jauh-jauh dateng lagi.

Ini bukan saatnya untuk kembali kepada orang yang salah.

Gue diem. Hingga gue sadar kalo gue belom bales chat dari Rio.

Giesele: Maap ri. Gue gabisa.

Gue langsung memencet tombol send.

Rio: yah. Gue dah rapih pdhl
Giesele: jangan kayak gini ri. Please.
Rio: kaya gimana?
Giesele: Dateng disaat gue lagi rapuh. Gue mohon jangan.
Rio: kenapa?
Giesele: Gue gak mau jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.

Bodo. Gue tau dia pasti bakal geli bacanya. Tapi gue bener-bener gak mau dia kayak gitu. Gue gak mau.

Rio: gue gak akan biarin lo jatoh lgi gis. Gue sayang sama lo.

Cih. Gue muak. Berapa kali dia ngomong hal yang sama? Dan jawaban yang langsung terlintas di hati dan otak gue adalah;

"Kenapa ninggalin gue dulu kalo sayang."

Gue lock handphone gue dan menaruhnya di atas nakas. Gak perduli kalo handphone gue gak berhenti berbunyi.

***

BrokenestWhere stories live. Discover now