[25] Man-bad

1.8K 113 0
                                    

Emang kalo ketemu yang lebih cakep mah kita dibuang.

***

"Makasi ri. Dah nolongin gue. Gue gatau kalo gaada lo jadinya gimana." Ucap Giesele.

"Oke. Sama sama. Lagian lo ngapain coba keluar sendirian. Gue tau lo jomblo tapi ga gitulah." Rio terkekeh kecil.

Mereka berdua di dalam mobil Rio. Rio mengantarkan Giesele pulang kerumahnya. Dan sekarang sudah berada di depan rumah Giesele.

"Yodah gue masuk ya?" Giesele membuka pintu mobilnya lalu berjalan menuju pintu gerbangnya.

"Makasi." Lagi lagi Giesele mengucapkan kalimat itu.

Rio menjawabnya dengan senyuman.

Setelah mobil itu menjauh, Giesele langsung membuka pintu pagar lalu berjalan ke arah pintu rumahnya.

Ia merutuki dirinya yang sangat lebay. Iyalah lebay, ngeliat Dimas digituin aja langsung pulang. Padahal dia kan bukan siapa siapanya Dimas. Nyeess.

Saat membuka pintu rumah, kak Adel langsung menyambutnya.

"Aduuh adikku yang cantiiiikk. Gimana ngedatenya??" Kak Adel berteriak dari ruang tengah.

"Diem ah. Gue capek." Giesele berjalan ke arah tangga menuju kamarnya.

Ini hari yang buruk.

***

"YAAMPUN GIESELE!!! KEMAREN LO KEMANA? KOK NGILANG? GUE NYARIIN ELO ELAH."

Paginya juga diawali dengan teriakan yang membuat telinga sakit mendengarnya.

"Gausa teriak teriak monyet." Giesele menjawabnya kesal.

"Wiiiih sans ae mbaa." Ucap Rachel sambil masang muka sok-shok.

"Gue kemaren ampir ga perawan."

"Hah? Hahahhahahaha." Entah kenapa Rachel malah tertawa lebar seakan yang baru dikatakan Giesele adalah lelucon.

Giesele memasang muka datarnya lalu keluar kelas.

"Mau kemana mba?" Sahut Rachel.

Tak ada jawaban.

***

Bel sudah berbunyi tiga kali. Tanda sekolah sudah dibubarkan.

Mereka bertiga turun ke bawah. Iya bertiga. Giesele, Elyn dan Rachel.

Ketika sampai di bawah, Elyn langsung pulang dikarnakan doinya sudah menunggu.

"Eh eh, Dimas tuh gis." Rachel menunjuk nunjuk seorang cowok yang baru keluar dari sebuah mobil sport.

"Apaansi. Biarin lah." Giesele membuang arah pandangan. Pura-pura tidak melihat Dimas.

"DIMAAAAS!! ININIH SI GISEEL." Rachel berteriak dengan kencangnya membuat beberapa orang langsung melihat ke arahnya.

Baru saja Giesele ingin memaki Rachel, anak itu sudah hilang entah kemana.

Dan lebih kagetnya lagi, dimas sudah berada di depannya.

"Balik bareng gue yok."

"Gak gis. Bareng gue aja."

Bersambung....

Gue mo bilang makasi banget buat yang udah baca ni cerita. TYSM❤❤

BrokenestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang