Part 6

3.5K 227 44
                                    

Hallo semua..... (Ngomong pake toak)

Hehehe... Maafin aku ya, karena seminggu ini gak update karena kesibukan ku di dunia nyata. Sungguh sangat sibuk. Apalagi aku juga udah kerja, jadi waktunya di pake kerja. Apalagi nanti mau kerja sambil kuliah duh super sibuk lah... Tapi aku janji kalau cerita ini bakal selesai walaupun itu harus slow update 😂😂

Sepertinya saya sudah sajalah curhatnya kita balik ke cerita saja...

Muuuaaaaccchhh....

😘😘😘😘

2 bulan sudah Edel di tinggalkan Ibram. Di rumah hanya berdua dengan ibu mertuanya, ibu mertuanya saat menyayangi Edel, semua pekerjaan Edel banyak dilarang. Edel tau jika ibu mertuanya saat khawatir dengan nya, maka dari itu Edel menuruti apapun yang di beri tau ibu mertuanya.

Usia kandungan Edel pun sekarang menginjak 7 bulan, dia pun sekarang sudah tak pernah morning sick lagi, tetapi terkadang dia masih suka mengidam. Ya tuhan, padahal umur kandungannya sudah 7 bulan, tapi entahlah anak yang di kandung Edel itu sangat manja sekali. Apalagi dia sangat manja dengan ayahnya.

Ah bagaimana kabar Ibram? Seminggu atau dua minggu lagi dia akan kembali ke rumah. Itu pun kalau tidak terjadi pergantian jadwal ya... Hmm... Tapi biasanya mas Ibram itu kadang pulangnya bisa tak sesuai dengan jadwalnya... Bilang tanggal sekian eh sekaliannya tanggal sekian. Itu sangat menyebalkan kan???...

Tapi entahlah semenjak mengandung, aku makin mencintai mas Ibram, dan mas Ibram pun makin sering memberi perhatiannya ke aku dan anakku.

Terkadang aku berfikir, anak ku ini perempuan apa laki laki. Kalau dari ke manjaannya sepertinya perempuan. Tetapi mas Ibram sangat yakin jika anaknya laki laki. Aku sengaja tak usg janin ku, aku ingin ada seperti kejutan itu.. Tapi aku berdoa jika anakku nanti itu perempuan biar bisa aku dandani. Tapi jika laki laki juga tak apa, yang penting sehat.

"Kamu jadi pulangnya kapan mas?" ucap Edel dalam telepon sambil menonton film horor.

"Ya, dua minggu lagi dek. Kenapa emangnya? Mama bagaimana sehat? Jagoan ayah gimana sehat juga kan?" ucap Ibram di seberang sana.

"Kamu kayak yakin banget sih mas, kalau anak kita cowok? " jawab Edel

"Sangat yakin sayang hahaha..." ucap Ibram

"Eh sebentar deh. Tadi kamu nanya kabar mama, sama baby kan? Kok kamu gak nanyain kabar ku sih mas?" ucap Edel

"Nanyain kabar kamu? Buat apa dek? Kalau kamu di telpon, dan di denger suaranya tak ada masalah. Berarti kamu baik baik saja. Jadi untuk apa aku bertanya kabar mu" ucap Ibram yang sedikit jail.

"Sumpah ya, kamu tega." ucap Edel yang sedikit ngambek.

"Hahaha.. Gitu aja ngambek sih cinta. Dari hati ku yakin kalau kamu pasti baik baik saja makanya aku gak tanyain. Kamu dan aku itu satu sayang" ucap Ibram yang membuat pipi Edel memerah.

"Aku yakin pasti pipi kamu ini merah kayak tomat matang hahaha..." lanjutnya lagi

"Ap.. Apaan sih mas, ya enggak lah. Aku gak mempan sama gombalan kamu ya..." ucap Edel gelagapan.

"Masa sih sayang?" ucap Ibram yang menggoda Edel

"Iya.. Udah ah aku mau tidur, kalau dengerin kamu mulu nanti kamu ngelantur mas" ucap Edel

AbrahamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang