Part 1

5.3K 278 72
                                    

Satu bulan aku lalui dengan mas Ibram. Ya sekarang aku memanggil dia dengan sebutan mas, mungkin karena kita sudah sangat terbuka, dan dia makin sayang padaku. Dan aku rasa ini lah kehidupan sebenarnya berumah tangga.

"Dek, nanti kalau Herry ke sini, kamu kasih wejangan aja dulu ya.." ucap Ibram

"Wejangan? Loh Herry kenapa mas, buat kasus?" tanya Edel

"Enggak, dia pengajuan nikah. Nanti dia ke sini sama calonnya" ucap Ibram sambil membersihkan sepatunya

"Loh kok sudah nikah saja, pacarannya kapan? Aku gak tau" ucap Edel yang sepertinya kaget.

"Aku aja gak tau, tiba tiba udah pengajuan" ucap Ibram dia sudah siap siap untuk apel malam. "Dek, mas apel dulu ya. Eh kok muka kamu pucat gitu?" lanjutnya

"Ah ini cuma kecapean aja kali mas" jawab Edel

"Kamu yakin?" ucap Ibram dan langsung memegang kening Edel "dan ini badan kamu panas loh dek" lanjutnya

"Aku gak apa mas, sudah sana kamu apel nanti telat. Masa iya Danyon telat apel" ucap Edel

"Bener ya... Nanti kalau ada apa apa telpon aku atau aku telpon anggota nyuruh istrinya jagain kamu" ucap Ibram mengambil ponselnya

"Enggak usah mas, udah gak apa kok aku" ucap Edel mencegah Ibram. Dan Ibram pun pasrah saja.

"Ya sudah mas pergi dulu ya" ucap Ibram mencium kening Edel

*********

"Ini calonmu Her?" tanya Edel saat melihat calonnya Herry

"Iya mba, tolong bimbingannya mba" ucap Herry

"Kamu mau bimbingan apa? lha wong aku gak tau pacarmu seng endi, tibo tibo moro rene" ucap Edel yang pura pura kesal ( lha aku aja gak tau pacarmu yang mana, tiba tiba datang kesini)

"Maaf mba, dia sibuk aku yo sibuk" ucap sungkan Herry

"Duduk dulu dek, kamu Her. Apa aku gak di anggap mba mu? Aku ini masih keluarga Wicaksono kan?" ucap letih Edel entah kenapa beberapa hari ini dia gampang sekali marah dan letih.

"Bukan gitu mba, cuma..."

"Wes rak sah di bahas, saya di sini selaku istri Danyon dan mba iparnya Herry mengucapkan selamat datang ya dek Lisa. Semoga senang di sini ya" ucap Edel tersenyum

"Terima kasih mba, maaf saya baru bisa ke sini mba" ucap Lisa tersenyum

"Ah... Mba pahami kok, mba gak bisa kasih wejangan yang baik dek. Tak apa to?" ucap Edel

"Ah enggak papa mba, wejangan apa pun yang mba berikan itu. Saya terima mba" ucap Lisa

"Baiklah.. Jadi di sini..." belum sempat Edel menjelaskan dia langsung ke kamar mandi sambil menutup mulutnya

Hueeekkk... Hueeekk...

Seketika itu Herry dan Lisa langsung ikut berlari ke kamar mandi.

"Mba kita kerumah sakit ya" ucap Herry sambil memijat tengkuk Edel

"Enggak usah Her.. Hueekkk.." ucap Edel

"Tapi mba, ini sampe mba sampe lemes gini loh" ucap Lisa

"Mba aku telpon bang Ibram aja ya" ucap Herry langsung menelpon Ibram

"Aku ini cuma masuk angin aja kok" ucap edel. Edel pun dituntun ke ruang tamu lagi "Her, tolong ambilkan minyak kayu putih di meja ya" lanjut Edel

"Iya mba" Herry pun langsung mengambil minyak kayu putih dan langsung memberikan kepada Lisa.

"Hallo bang, kok baru di angkat sih?"

"............."

"Bang. Ini mba Edel muntah muntah terus, badannya lemes banget"

".........."

"Enggak mau di bawa ke rumah sakit bang"

"............."

"Iya bang, aku tunggu ya bang. Siap"

Klik

"Mba, bang Ibram bentar lagi pulang" ucap Herry setelah menelpon Ibram

"Aduh kamu kok bilang ke mas sih" ucap Edel "kan aku bilang aku gak apa kok" lanjutnya

"Mba bilang gak apa? Lha ini mukanya pucet gini, terus lemes gini di bilang gak apa" ucap tegas Herry

"Aku gak mau ngerepotin mas mu Her" ucap lirih Edel. dan tepat sekali Ibram sudah di ambang pintu dan mendengar ucapan istrinya.

"Jadi kamu gak mau ngeropotin aku, tapi bikin nyiksa kamu?" ucap Ibram di ambang pintu.

"Bu... Bukan gitu mas..."

"Kamu mau buat aku merasa bersalah dek?" ucap Ibram mendekati Edel

"Maaf mas, aku gak bermaksud" ucap Edel menunduk

Ibram pun langsung memeluk Edel menghirup parfum Edel. Tak lama kemudian Edel mendorong Ibram dan langsung ke kamar mandi memuntahkan semua yang ada di dalam perutnya

Hueeeekkkk.... Hueeeekkk...

"Sudah kita ke rumah sakit sekarang, mas gak mau kamu kenapa napa" ucap Ibram sambil terus memijat tengkuk Edel

"Aku gak apa mas" ucap Edel yang masih tak mau di bawa ke rumah sakit

"Kamu ini. Nanti kalau typus gimana?" ucap Ibram "Herry tolong siapin mobil ya" ucap Ibram yang berbicara ke Herry

"Siap bang" ucap Herry dan langsung mempersiapkan

Setelah muntahnya reda, Ibram pun langsung menggendong Edel karena melihat keadaan Edel yang sangat lemah. Ibram pun duduk di belakang bersama Edel. Dan di depan Herry dan Lisa.

**********

Se sampai di rumah sakit Edel pun tetap di gendong Ibram dan langsung masuk ke UGD.

"Pak sepertinya ini harus di periksa ke dokter kandungan" ucap dokter umum di rumah sakit tersebut.

"Maksud dokter?" ucap Ibram tak mengerti

"Nanti bapak tanya saja ke dokter Ferren, dia dokter kandungan. Ini bapak bisa ambil dulu nomor antriannya di poli" ucap dokter itu tersenyum

"Baik dokter" ucap Ibram "kamu bisa jalan dek? Atau abang gendong lagi?" bertanya pada Edel

"Aku pake kursi roda aja mas, gak enak di liat yang lain" ucap Edel

"Ya sudah mas ambilkan dulu" ucap Ibram langsung mengambil kursi roda "mari dokter" ucap Ibram ke dokter umum

Setelah menunggu antrian. Akhirnya Edel pun masuk ke poli kandungan. Di periksa oleh dokter Ferren.

"Ibu sudah telat berapa hari bu?" ucap dokter

"Saya... Saya belum dapet sekitar 2 minggu ini dok" ucap Edel yang mengingat ngingat kalau dia telat 2 minggu

Dokter itu tersenyum dan langsung ke tempat duduknya sambil menulis beberapa resep obat.

"Bapak ibu selamat ya, kandungan ibu sudah 3 minggu" ucap dokter Ferren.

"Maksud dokter" ucap Ibram yang seketika tak mengerti

"Istri bapak sedang mengandung buah cinta bapak dan ibu. Usianya baru 3 minggu, ini saya kasih resep buat sedikit menghilangkan mualnya ya bu" ucap dokter.

"Alhamdulillah, makasih sayang" ucap Ibram langsung memeluk Edel

"Apa ini benar mas" ucap Edel tak percaya

"Benar sayang ini benar... Hallo anak ayah" ucap Ibram sambil mengelus perut Edel

**********

3 februari 2018

Hallo apa kabar??? Gimana senang gak akhirnya. Setelah 6 tahun tak di hiraukan, Edel hamil... Ah aku juga senang...

Kira kira anak Edel itu cewe apa cowo ya??? Temukan nanti ya guys...

AbrahamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang