Prolog

6.5K 301 58
                                    

6 tahun menikah dengan bang Ibram. Pasti kalian akan bertanya apakah aku sudah memiliki anak? Aku akan menjawab Belum. Hahaha... Lucu ya... 6 tahun aku menikah dengannya tetapi aku belum di karunia ni anak. Padahal kami berdua subur tidak ada penyakit apapun itu.

Ya semua itu karena bang Ibram selama 4 tahun awal menikah tak pernah menyentuh ku, hanya mencium kening dan memelukku hanya itu saja. Kalian pasti bertanya, apa aku tidak merasa tersiksa? Ya aku merasa tersiksa, karena kenapa? Aku ingin memiliki anak, 1 tahun pernikahan kita aku tak mempermasalahkan itu karena aku juga masih mencinta bang Andre dan bang Ibram masih mencintai Alea.

Jadi 4 tahun awal pernikahan aku masih virgin, hahaha... Lucu sekali sampe ingin menangis. Tapi semua itu berubah saat bang Ibram di mutasi ke semarang, Yonif Raider 400/BR. Bang Ibram mulai berubah dia mulai lebih perhatian walaupun masih sedikit dingin.

"Abang mau sarapan di rumah atau..." ucap Edel tertahan

"Dirumah saja Del, tolong siapkan ya" ucap Ibram memakai baju PDL nya

"Aku siapin dulu" ucap Edel dan langsung pergi ke dapur "ini makanannya, aku buatin soto banjar ke sukaanmu bang" lanjutnya dan menaruh mangkok di atas meja makan.

"Makasih" ucap datar Ibram dan langsung memakannya.

Setelah itu Ibram pun langsung meninggalkan rumah, untuk melaksanakan apel.

"Pagi Danyon" ucap seorang prajurit yang baru saja menghadap

"Pagi, bagaimana Her?" ucap Ibram

"Sudah sarapan bang?" ucap Herry

"Ah, tadi aku sudah sarapan di rumah" ucapnya dan langsung duduk sambil melihat para anggota korve

"Tumben sekali bang, biasanya juga tidak mau" ucap Herry mengikuti Ibram

"Saya juga punya hati Her, kasian Edel sudah masak tapi tidak di makan" ucap Ibram

"Abang, gak mau gitu memiliki anak?" ucap serius Herry

"Hmm... Ya pingin, cuma saya belum bisa. Hati saya masih punya Alea, walaupun sudah ada Edel dan sebaliknya begitu" ucap datar Ibram

"Coba deh bang, abang buka hati abang sedikit. Abang pasti melihat kalau mba Edel itu sudah mulai mencintai bang" ucap Herry "saya kasian sama mba Edel bang, dia selalu iri kalau liat ibu ibu gendong anak" lanjutnya

"Apalagi 4 tahun awal pernikahan abang tidak menyentuh mba Edel kan? Malahan kalian tidak se kamar. Apa itu yang di nama kan suami istri bang?" imbuhnya Herry, dia tau kehidupan Danyon nya..

"Tapi...."

"Bang, bukannya 2 tahun belakang ini abang sudah mulai terbuka sama dia? Abang juga sudah janji sama bang Andre dan mba Alea, kalau akan membahagiakan mba Edel kan? Tapi apa yang abang lakukan? Abang ingkar sama janji abang" potong Herry

Ibram pun hanya diam saja, Herry tau kalau Danyon nya sedang memikirkan semua yang dia omong kan, dia tidak bermaksud untuk tidak sopan dengan atasannya tapi dia hanya ingin menyadarkan Danyon nya, jika apa yang dia lakukan salah.

"Ya sudah bang, saya mau cek anggota lainnya" ucap Herry dan langsung meninggalkan Ibram

**********

"Nak, apa kalian gak mau gitu punya anak?" ucap ibu mertua Edel

"Edel manut bang Ibram saja ma, mungkin abang masih ingin pacaran dulu kali ma, hehe" ucapnya tertahan

"Tapi nak Edel, mama kan juga ingin meminang cucu. Menunggu Farah menikah juga lama karena dia masih mau ngelanjutin S2 nya"

"Tapi ma...."

"Ah mama tau sayang, sebenarnya kamu juga mau. Tapi Ibram yang masih menutup semua, apa kalian masih tidur sendiri diri?"

"Sudah tidak ma, semenjak tinggal di semarang. Abang mulai membuka sedikit sama Edel ma"

"Syukurlah, kalau seperti itu. Kamu tetap semangat ya nak, mama akan doain kalian berdua nak"

"Makasih ma, maafin Edel ya belum bisa ngasih cucu ke mama"

"Tidak apa sayang, ya sudah nanti mama telpon lagi ya.. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Klik...

Selesai menelpon Edel langsung menangis. Dia tak kuat mendengar omongan ibu mertuanya, dia juga ingin memiliki anak tapi dia tak bisa apa apa.

tok...tok...

"Assalamualaikum" ucap orang yang mengetuk rumah dinas Ibram

"Waalaikumsalam" ucap Edel langsung bergegas menuju pintu "bang Ibram, tumben pulang cepat?" lanjutnya

"Emangnya abang gak boleh cepat?" ucap Ibram sambil melepas sepatunya

"Boleh kok bang, abang mau makan siang? Edel sediain dulu" ucap Edel dan bergegas menuju dapur

"Bentar dek" ucap Ibram mencegah Edel

"Abang tadi bilang apa? Dek?" ucap Edel

Ibram pun langsung memeluk Edel sangat erat. Dan Edel pun kaget saat di peluk Ibram, dia sering di peluk Ibram tapi pelukan ini sangat berbeda, tak seperti biasanya.

"Maafin aku dek, aku sudah menyakitimu" ucap Ibram makin erat

"Abang kan gak salah kok..." ucap Edel terpotong

"Aku tau kamu baru saja menangis, dan itu pasti karena aku. Aku yang mengingkari janji ku pada Andre dan Alea " ucap Ibram melepas pelukannya, Edel pun hanya diam saja

"Aku tau, kamu sangat tersiksa dengan semua ini, aku pun juga" lanjutnya. Edel membiarkan Ibram berbicara sesukanya

"Maafin aku Del, aku belum bisa jadi suami yang baik untuk mu. 6 tahun kamu menikah dengan ku, dan 6 tahun juga aku gak pernah meresponmu. Padahal kamu selalu perhatian padaku, tapi tidak dengan ku"

"Aku mau kita memulai semua ini, aku juga ingin memiliki anak. Seperti anggota lainnya, maafin aku Del" ucap Ibram dan memeluk Edel, Edel pun membalas pelukan itu

"Alhamdulillah ya Allah, inikah jawaban yang engkau berikan padaku. Engkau benar ya Allah, engkau tak akan membuat umatmu menderita, terima kasih sudah menjawab permintaan ku" dalam hati Edel dan memeluk lebih erat Ibram

********

29 januari 2018

Hay hay saya come back kembali. Semoga suka ya... 😊😊

Selamat membaca

AbrahamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang