IM S-2 Part 20

558 27 6
                                    

Ini mungkin adalah akhir dari season 2,sebelum masuk ke season berikutnya,makasih untuk Vote,Koment dan Sharenya ya,seberapapun itu sangat penulis hargai,love U All

Jumat,13 April 2018

Jumat,13 April 2018

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Untuk yang ketiga kalinya Kanaya memencet tombol pintu apartement lantai 36 itu,sesekali digosokkannya kedua tangan mengurangi dingin akibat kehujanan tadi dan dari dalam Affan begitu terkejut saat melihat wajah Naya di layar interkom apalagi gadis itu tampak kedinginan,dengan cepat dibukanya pintu dan wajah Naya tampak olehnya sedikit pucat.

"Nay...maaf aku baru saja bangun dan tidak dengar bel bunyi"ucapnya sungguh menyesal sambil membawa Naya masuk."Duduklah..aku akan mengambil handuk untukmu.."

"Tidak usah,aku hanya sebentar..."

"Tunggu disini" tanpa memperdulikanya Affan segera mendudukkan Naya di sofa dan buru2 dia masuk ke kamar mengambil handuk.Naya mengelap sisa-sisa air yang ada di wajah dengan punggung jarinya.

"Ach...pasti aku bau sekali,wajahku juga sangat kusut sementara dia... seperti biasa,ya...,dia selalu tampak rapi bahkan meski baru bangun tidur dengan rambut acak2an begitu wajah gantengnya itu nggak kusut sama sekali,rasanya gak adil....harusnya aku tadi mandi dulu baru kesini..tapi siapa yang tahu kalo tiba-tiba hujan turun deras begitu.."sedikit kesal Naya melepas jaketnya.

"Keringkan wajahmu dengan handuk ini..."Affan sudah kembali,masih mengenakan kaos hitamnya dan membantu mengusapkan handuk ke wajah Naya tapi ..

"Ngg...biar aku sendiri..."sedikit canggung Naya mengambil handuk dari Affan lalu mengusapkan ke wajahnya.

"Kenapa tidak bilang mau kesini,akukan bisa menjemputmu..."kata Affan tak berhenti menatapnya,sungguh kehadiran Naya ke apartementnya menjadi kejutan untuknya,meski hatinya gak tenang karena mungkin saja Naya sedikit kesulitan dengan prosedurnya.Untungnya Affan sudah meninggalkan daftar orang yang diperkenankan mengunjungi apartementnya di pos security dan Naya salah satunya.Affan bisa sedikit lega mengingat hal itu.

"Kamu gak angkat telponku,gak membalas smsku,aku gak punya pilihan selain kesini kan"Naya menjawab sarkatis sambil terus mengeringkan wajahnya dengan handuk,tidak mau menatap wajah Affan sama sekali,ada nada kesal pada kalimatnya dan Affan tahu itu karenanya dia terdiam membiarkan Naya selesai mengelap wajah dan tangannya,sambil menunggu dibuatkannya Naya minuman hangat dan tak ada 5 menit dia sudah kembali.

"Ini jahe herbal hangat,maaf,aku tidak tahu kou akan datang jadi aku tidak menyiapkan apa-apa''Affan menggaruk rambutnya yang nggak gatal lalu duduk berseberangan dengan Naya.Gadis itu meletakkan handuk yang baru dipakainya di meja lalu memegang gelas dengan kedua tangannya berharap merasakan sedikit hangat dari minuman itu,kemudian diteguknya jahe hangat sedikit.

Setelahnya keduanya tetap sama-sama duduk diam tidak tahu harus memulai percakapan dari mana setelah kejadian 3 hari lalu.Saat itu Affan tiba-tiba pergi begitu saja,meninggalkan Naya dengan Amar sepupunya,padahal itu adalah kencan pertama mereka sebagai kekasih halal.Naya tahu hari itu Amar sepupunya memang sedikit keterlaluan,meski sejak kecil mereka akrab,tetap saja tidak seharusnya Amar memeluknya di depan Affan,Naya juga heran kenapa Amar harus melakukan itu,membuat Affan marah sehingga mengabaikan telpon juga pesan Naya tiga hari ini.

Imperfect Mate (REPOST)Where stories live. Discover now