Si Kembar

3.9K 146 4
                                    

Raffa menaburkan bunga diatas makan Rafania sang istri tercinta, telah lima tahun berlalu namun Raffa masih senantiasa rutin mengunjungi makam Rafania paling tidak seminggu sekali. Kini Raffa mulai membacakan surat yaasin di pemakaman Rafania. Ia kemudian mulai menyentuh Batu nisan Rafania dan seolah berbicara pada sang penghuninya.

"De, abang dateng lagi, nyamperin ade kaya biasanya. Maaf kalo selama ini abang kurang memperhatikan ade setelah ade pergi, abang akan selalu kirim doa untuk ade biar ade gak kesepian, tapi abang mohon banget jangan ganggu anak-anak kita ya sayang. Abang janji, kamu akan selalu abang inget dan abang bakal senantiasa jengukin kamu"

Saat Raffa sedang berjongkok disamping kuburan Rafania tiba-tiba seorang anak kecil menghampiri dan memeluknya "Abiii"

Raffa yang terkejut atas kedatangan Tania yang tiba tiba juga memeluknya "Tania sama siapa kesini sayang?"

Belum sempat si kecil Tania menjawab seorang lelaki dengan seorang anak kecil yang berada disampingnya mendahului menjawabnya "Sama abi bang" jawab Refand

"Abi kenapa gak bilang? Kan tadi bisa bareng sama abang"

"Gapapa, ini tiba-tiba anak anak pengen kesini"

---

Rania dan Tania sedang bermain bersama didalam kamarnya, Raffa memang memberikan keduanya cukup banyak mainan. Dengan tujuan agar Putri putrinya betah dirumah dan tak selalu mengajak Rafifa bermain keluar, khawatirnya Rafifa kewalahan mengatur keduanya jika diluar rumah. Terlebih umur Rafifa yang terbilang tak muda lagi dan usia anak anaknya yang sedang lincah lincahnya dalam bermain. Raffa sendiri sering keteteran jika keduanya mulai berlari kesana kemari dan memaksa Raffa yang baru pulang bekerja untuk langsung bermain petak umpet bersamanya. Namun tak sedikitpun Raffa mengeluh, ia selalu menjalankannya dengan senang hati. Ia sangat menyayangi kedua anaknya itu, terlebih itu adalah kenangan terbesar yang Rafania berikan untuknya.
Di ruangan lain, Rafifa tengah membantu pembantunya memasak di dapur. Raffa dan Refand yang secara mendadak pergi kekantor telah menghubungi Rafifa bahwa keduanya akan segera pulang dan ikut makan malam dirumah, oleh sebab itulah Rafifa memasak untuk keduanya.

"Oma" Si kecil Tania tiba tiba menghampiri Rafifa dan tentu saja membuat Rafifa yang sedang asik memasak menghentikan kegiatannya dan menghampiri Tania yang masih berdiri mematung dipintu yang menghubungkan ruang makan dan dapur

"Apa sayang? Tania kok kesini? Kak Rania dimana?" Tanya Rafifa dengan lembut sambil berjongkok didepan Tania agar posisi keduanya sejajar

Tania tak menjawab pertanyaan Rafifa, ia malah meraih tangan kanan Rafifa, kedua tangan mungilnya menarik Rafifa dan mengajaknya menuju ke kamarnya. Rafifa bingung dengan sikap Tania yang terkesan aneh tak seperti biasanya. Namun ia tetap mengikuti ajakan sang cucu hingga sampai didepan pintu kamar Tania dan Rania. Sebelum masuk Tania menoleh kearah Rafifa dan memandanganya dengan tatapan seolah berkata Lihatlah yang terjadi didalam, Ayo.

"Ada apa?" Tanya Rafifa sambil membuka pintunya secara perlahan dan dilihatnya Rania tengah merebahkan dirinya diatas ranjang sambil tersenyum entah pada siapa yang jelas senyum penuh kebahagiaan.
Rafifa yang lagi lagi melihat tingkah aneh Rania langsung secepat kilat menghampiri Rania.

"Oma, ummi dateng" ucap Rania sambil tersenyum saat melihat kedatangan Rafifa

"Ummi dimana sayang?"

"Ini ummi" Tunjuk Rania sambil beranjak duduk dan menunjuk pada sebuah bantal yang ada dibelakanganya. Dan memang tidak ada siapa siapa disana "Ummi baik deh oma, ummi mau nemenin kakak tidur, ummi juga cantik banget kaya oma wajahnya mirip" ucapnya dengan gaya bicara layaknya anak seumurannya.

Cinta Dalam Doa [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang