20. 2 Pertanyaan

174 8 8
                                    


"Hahahahaha......"

Semuanya pun tertawa bersama.

"Kau tidak boleh tahu jawabannya Helly" ucap Kevin seenaknya.
"Kenapa tidak boleh? Meskipun kau berkata begitu aku tidak peduli Kevin!" Teguh Helly.
"Ternyata kau juga teguh pendirian juga ya, Helly. Jawabanku.... Apa kau benar-benar ingin tahu?" Tanya Kevin penasaran.
"Iya! Sangat ingin tahu!" Jawab Helly lantang. Seluruh anggota tim penyelamat pun menatap Kevin serius.
"Aku tidak yakin dengan persahabatan kami semua.." ucap Kevin pelan namun Tim, Tom, Jenny, Mary, Andy, dan Annie yang mendengarnya langsung menoleh.
"Aku tidak begitu yakin, tentang persahabatan..." Sambung Kevin sambil menundukkan kepalanya.
"Tidak hanya kau Kevin, aku juga, jangan berpikir kalau hanya kau yang merasakannya Kevin" sambung Andy.
"Kami semua" sambung Jenny diikuti teman-teman lainnya.

"Kenapa kau berpikir seperti itu? Kenapa kalian semua tidak begitu yakin? Ayolah! Kita semua adalah sahabat selamanya! Lupakan saja kesalahan di masa lalu, belajarlah dari semua itu!" Ucap Doogi tiba-tiba.
"Itu benar, kita semua adalah sahabat!" Yakin Annie.
"Apa yang membuatmu menjadi berkata bijak seperti ini Doogi? Apa yang merasukimu?" Tanya Kevin bercanda.
"Apa?! Kau pikir diriku yang baik ini dirasuki hantu begitu?! Jangan bercanda" jawab Doogi.
"Kevin, bagaimana dengan dunia itu?" Tanya Doogi.
"Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, itu terlalu beresiko juga kan? Tapi daripada aku yang tidak melakukan apa-apa, setidaknya aku melakukan sesuatu juga. Bagaimana jika kalah?" Tanya Kevin.
"Jangan khawatir, kami semua akan membantumu Kevin!" Tegas Poli.
"Kalian semua benar-benar ingin membantuku?" Tanya Kevin.
"Seorang sahabat tidak akan meninggalkan sahabatnya sendirian!" Ucap Doogi lantang.
"Aku tidak tahu apa maksud dunia itu yang dikatakan oleh Doogi dan aku tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi. Tapi dengan senang hati aku akan ikut membantu" ucap tuan Builder.
"Aku juga!" Sambung tuan Wheeler.
"Kami semua..." Sambung seluruh anggota tim penyelamat itu.

Kevin yang melihatnya hampir saja air matanya jatuh, dia ingin menangis terharu.

"Terima kasih bantuannya! Aku senang memiliki teman seperti kalian semua" ucap Kevin sambil meneteskan air matanya.

.
"Tidak hanya teman, kita adalah sahabat selamanya sekarang" balas Doogi.

Tiba-tiba angin datang menerpa rambutku dan teman-temanku. Angin kencang ini, aku mengerti.

Kertas itu, kenapa datang sekarang?, Pikir Kevin.

"Kevin, apakah kertas itu datang? Ah! Itu kertasnya!" Tanya Poli namun tiba-tiba kertas itu datang dan dia menunjuknya.
"Kertas itu!" Ucap Kevin.
"Bolehkah aku mengambilnya?" Tanya Doogi.
"Tidak!" Jawabku tegas lalu meraih kertas itu.
"Jadi pertanyaannya apa?" Tanya Poli.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Andy dan Annie kebingungan.
"Kau akan-"

Begitu tepat Doogi menjawab, tiba-tiba Kevin berteriak.

"APA?!!" Teriak Kevin lalu berlari meninggalkan semuanya sambil membawa kertas itu.

Sebenarnya apa yang diinginkan kertas ini?, Pikir Kevin sambil berlari.

"KEVIN! APA PERTANYAANNYA?!" Teriak Doogi dari kejauhan.
"Sebenarnya apa pertanyaannya sampai membuatnya berlari? Tim! Ayo ikuti dia!" Perintah Poli kepada tim-nya.
"Baik Poli!" Balas Roy, Amber, dan Helly lalu mengejar Kevin.

Kevin yang menyadari jika tim penyelamat mengejarnya, langsung berhenti.

Tidak ada gunanya aku berlari, pikir Kevin.

"Aku akan kembali!" Ucap Kevin kembali berlari ke arah yang berlawanan, kembali ke teman-temannya.

Seketika itu tim penyelamat langsung berhenti mengejar Kevin.

"PERTANYAANNYA ADALAH" teriak Kevin sambil tetap berlari.
"TELEPORTASI!" Sambung Kevin lalu sekejap menghilang.
"Kemana perginya Kevin?" Tanya Doogi.
"Apa kalian benar-benar ikut denganku?" Tanya Kevin yang tiba-tiba muncul di belakang Doogi di depan Jenny.
"Tentu saja!" Jawab seluruh anggota tim penyelamat itu setelah kembali ke tempatnya.
"Tapi apa pertanyaannya Kevin?" Tanya Doogi penasaran
"Tadi hanyalah kertas kosong" jawab Kevin berbohong.
"Kau tidak bisa berbohong Kevin!" Tegas Doogi.
"Katakan jujur Kevin" sambung Roy.
"Sudah kubilang kertasnya itu kosong!" Bantah Kevin.

"Jangan berbohong! Katakan yang sebenarnya! Kevin, biarkan mereka membantu!" Perintah orang itu.
"Peter? Tapi khusus pertanyaan ini... Apa kau tahu pertanyaannya?" Tanya Kevin.
"Tentu saja aku tahu!" Jawabnya.
"Dengar ya Kevin, mereka berniat membantu. Janganlah kau menolak, biarkan mereka mengetahui pertanyaannya. Jadi, mereka bisa memberitahu apakah mereka sanggup atau tidak" sambungnya.
"Iya" jawab Kevin.

"Kau baru saja berbicara dengan Peter?" Tanya Jin yang sedari tadi diam langsung bertanya.
"Iya" jawab Kevin.
"Pertanyaannya seperti ini, ada dua kertas berarti dua pertanyaan" ucap Kevin.
"Tentu saja a-" ucapan Jenny langsung dipotong oleh Kevin.
"Pertanyaan pertama, apakah kalian semua benar-benar ingin ikut dengan orang yang terpilih?" Tanyaku menatap mereka semua.
"Iya!" Jawab Doogi mewakili semuanya.
"Kedua, bersediakah kalian jika semisal kalian mati ketika di dunia sana?" Tanya Kevin.
"M-m..- mati??" Tanya Suji.
"Jika kalian tidak sanggup, maka lebih baik aku pergi sendiri saja.... Sampai jumpa! Jaga adikku ya!" Pinta Kevin.
"Kevin ka-" ucapan Doogi langsung berhenti tepat melihat yang dilakukan Kevin.

"TELEPORTASI!"

Dengan sekejap, Kevin langsung menghilang.

.

.

.

"Ini semua salahmu Suji! Kenapa kau takut dengan kata-kata mati?!" Tanya Doogi marah.
"Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi kak Doogi, tapi aku masih belum mau mati kak Doogi" jawab Suji takut.
"Doogi hentikan! Jangan marah, dia masih kecil Doogi!" Lerai Jenny.
"Kau membuat kakakmu mati!" Teriak Doogi kepada Suji.
"Kakakku orang yang kuat, dia tidak akan mati! Aku tahu aku salah, tapi bisakah kita bicara baik-baik?" Tanya Suji takut.
"Kau!" Jawab Doogi marah.

"Doogi hentikan!" Perintah Poli.
"Jangan menyalahkannya!" Sambung Roy.
"Kau bukan Doogi yang kukenal!" Teriak Jenny.

"Doogi, jangan biarkan kebencian menguasai dirimu! Aku melakukan itu karena aku tidak ingin kalian mati. Kalian berharga untukku, cukup kehilangan satu orang daripada kehilangan semuanya! Doogi, jika sampai dirimu dikuasai oleh kebencian sepenuhnya, maka kau akan menjadi musuhku! Kertas itu mencari teman untuk membantunya. Dengan cara kebencian yang menguasai manusia. Dengarkan kata-kataku Doogi! Sekarang aku berada di dunia itu, bersama Peter!" Ucap orang itu.
"Kevin? Kaukah itu?" Tanya Doogi yang emosinya mulai mereda.
"Tadi itu Kevin, sekarang ini aku Peter! Kertas itu memilihmu! Kau akan menjadi musuh kami jika kau berhasil dikuasai oleh kebencian! Kendalikan dirimu Doogi!" Ucap Peter.
"Bagaimana kau bisa tahu kalau aku adalah orang yang terpilih oleh kertas itu?" Tanya Doogi.
"Ini Kevin! Emosi mu bisa meluap kapan saja ketika kau marah, Doogi, jaga adikku. Yang tadinya kau mendukungku, lalu kertas itu datang dan aku pergi. Kau mendadak menjadi lain Doogi! Itulah yang membuatku dan Peter yakin bahwa kau adalah orang yang terpilih!" Jawab Kevin.
"KENDALIKAN DIRIMU!" UCAP KEVIN DAN PETER BERSAMAAN LALU PERGI.
"Terima kasih telah menyadarkanku, Kevin dan Peter..." Balas Doogi.
"Aku minta maaf, Suji. Aku tidak bermaksud, maaf..." Sambung Doogi.
"Sudahlah kak Doogi! Aku tahu kak Doogi tidak sengaja melakukannya" balas Suji tersenyum setelah mendengar suara kakaknya tadi. Setidaknya Suji mendengar suara kakaknya terakhir kalinya.
"Terima kasih Suji!" Balas Doogi tersenyum.

Aku yakin, kakak tidak akan mati!, Pikir Suji sambil memandangi awan.




Halo, maaf kalau sudah lama nggak update ya.
Kira-kira Kevin gimana ya? Ikuti terus ceritanya ya!

Jangan lupa di vote dan comment ya ^^

Ok, selamat menunggu bagian berikutnya dan selamat membaca ^^

Salam

Robocar Poli: The Chosen Person FanfictionWhere stories live. Discover now