12. Kevin, Orang yang Terpilih setelah Peter?

220 10 8
                                    


Lihat apakah aku bermimpi lagi,pikir Kevin.

Malam harinya......

Apakah aku akan bermimpi lagi?Peter orang yang terpilih?itu tidak masuk akal!,pikir Kevin.

(KEVIN'S DREAM)

Saat itu aku berada di tempat yang sama seperti kemarin...Peter bersamaku sekarang.

"Itu masuk akal Kevin!",ucap Peter.
"Baiklah aku percaya",balasku.
"Sekarang aku akan mengajakmu kesana!",ajaknya.
"Dalam mimpi?",tanyaku.
"Bagimu dalam mimpi,tapi bagiku ini kenyataan",jawabnya.
"Kau siap?",tanyanya.
"Siap!",jawabku mantap.

Di dunia kegelapan....

"Kita sampai di dunia kegelapan ini Kevin!ayo kita cari tim penyelamat!",ajaknya.
"Baiklah,hm..disini,menakutkan juga",ucapku.
"Kau harus berani,aku akan selalu ada disampingmu Kevin!",ucapnya menyemangatiku.
"Terima kasih telah menyemangatiku",balasku.
"Ya sama sama",balasnya juga.

Saat itu kami berada di hutan yang gelap...lalu tiba tiba pohon tumbang dan angin kencang berhembus.

"Sial apa yang terjadi Peter?!",tanyaku berteriak.
"Sial!Kevin,kita akan mendapatkan pertanyaan!",jawabnya berteriak.
"Apa?",tanyaku.

Tiba tiba datang sebuah kertas yang terbang ke arah kami mengikuti angin yang berhembus kencang itu.

"Kertas apa ini?",tanyaku.
"Jawab pertanyaannya!pikir!",ucapnya panik.
"Kevin,sekali kita salah menjawab soal ini,aku akan mati",sambungnya.
"Tidak,aku tidak mau itu!",bantahku.
"Dengarkan aku Kevin,bagimu sekarang ini dunia mimpi kan?bagiku ini adalah kenyataan...sekali saja kita menjawab pertanyaan soal itu dengan salah,maka aku akan mati",jelasnya.
"Apa?",ucapku terkejut.
"Baiklah,sekarang kertas yang kau pegang itu,bacakan pertanyaannya!",perintahnya.
"Seperti ini,baiklah aku mulai",jawabku.
"Lebih penting keluarga atau teman?",sambungku.
"Keluarga",jawab Peter.
"Kenapa?",tanya Kevin sambil melihat soal kertas itu.
"Karena...sial,aku tidak tahu kenapa",gerutu Peter.
"Ini akhir dari hidupku sekarang...dengar,semangat!",ucapnya menyemangatiku.
"Peter,kau tidak boleh mati!!!",teriakku.
"Aku tahu jawabannya!karena keluarga lebih penting daripada teman,keluarga adalah ayah,ibu,kakak dan adik kita.tapi teman,hanyalah teman,namun seorang sahabat akan bisa melebihinya...namun tetap saja keluarga lebih penting!",jawabku.
"Yang berhak untuk menjawab hanya aku,bukan kau Kevin...soal pertanyaan ini bisa membaca pikiran orang yang terpilih,termasuk aku sekarang ini...pastinya dia tahu bahwa aku tidak tahu jawabannya",jelas Peter.
"Dia?apa maksudmu dia?",tanyaku heran.
"Kertas ini bukanlah kertas biasa,kertas ini mempunyai kekuatan untuk membaca pikiran orang yang terpilih,termasuk aku Kevin....sekarang aku tidak menjawabnya karena aku tidak tahu jawabannya apa...",jelasnya.
"Lalu kalau aku menjawab?",tanyaku.
"Kau tidak ada hubungannya dengan ini Kevin,ini hanya berhubungan denganku saja sebagai orang yang terpilih...dan kau tahu?mungkin setelah ini aku akan mati",jawabnya.
"Maksudmu ini adalah akhir hidupmu?",tanyaku memastikan.
"Kevin,katakan pada ayah dan ibuku,jangan sampai mereka melupakanku ya Kevin!dan juga katakan aku minta maaf atas semua kesalahanku kepada mereka,dan juga katakan pada teman temanku di kota Brooms Town bahwa aku minta maaf atas semua kesalahanku Kevin!",pintanya.
"Kau tidak akan mati Peter!jawab saja sesuai jawabanku tadi!",perintahku.
"Percuma saja Kevin,kertas ini tahu yang terjadi saat ini...tidak memungkinkan",jawabnya.

Seketika itu juga tiba tiba muncul cahaya dalam diri Peter dan perlahan Peter menghilang.

"Peter!jangan mati!!!",teriakku.
"Dengarkan aku Kevin,kau sudah resmi menjadi orang yang terpilih setelahku!mungkin saat ini aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu,tetapi ketahuilah Kevin...aku sebenarnya dapat menjawab pertanyaan itu hanya karena....aku masih belum siap..",ucapnya.
"Kalau kau belum siap mengapa kau masuk kesini?",tanyaku.
"Agar kau cepat mengerti Kevin...kau pasti paham dengan kejadian sekarang ini...Kevin,kita tidak bisa memastikan kapan kita akan menjawab pertanyaan ini,bisa saja ketika kita bermain dengan teman teman atau dengan orang tua kita,kertas itu bisa datang kapan saja",jelasnya.
"Kalau memang hal ini terjadi,aku akan melakukan apa yang kau katakan Peter!",ucapku mantap.
"Begitu Kevin,kurasa ini saatnya aku pergi,sampaikan pesanku ya!",ucapnya sebelum menghilang.
"Baiklah",jawabku.

Robocar Poli: The Chosen Person FanfictionWhere stories live. Discover now