14. Kertas Pertanyaan Datang

144 8 1
                                    


KEMANA KEVIN PERGI?!,pikir Doogi.

(KEVIN POV)

"Hahaha,Doogi pasti mencariku kemana mana,sebaiknya aku memberi sinyal kepada Doogi untuk memulai permainan",ucapku di suatu tempat.
"Tidak perlu juga sih memberi sinyal,bersenang senang dulu saja disini...",sambungku.

Kalian semua pasti bertanya tanya tentang tempat ini kan?sudahlah tidak perlu dibahas,pada akhirnya kalian pasti tahu tentang tempat ini.
Suatu tempat yang tidak akan pernah dikunjungi oleh orang lain.dan hanya orang tertentu yang dapat mengunjungi tempat ini.

Baiklah,kurasa aku harus mendeskripsikan tempat ini.
Tempat ini mungkin aneh menurut kalian semua,baiklah...setengahnya itu mungkin bercahaya putih semua,dan setengahnya lagi itu hutan gelap.aneh bukan?.

"Peter!",panggilku di tengah tengah hutan gelap sambil berlari menuju cahaya itu.
"Berhenti disana!kau tidak boleh kemari Kevin!",teriak Peter melayang di udara.
"Peter,kau melayang..hantu?",tanyaku.
"Bukan hantu,tapi ini roh milikku",jawab Peter.
"Apa kabar?",tanyanya.
"Baik,kau sendiri?",tanyaku balik.
"Baik juga,kenapa kau kemari?disini sangat berbahaya",tanya Peter.
"Aku kesini karena tadi aku teleportasi didepan Doogi",jawabku.
"Apa?teleportasi didepan Doogi?kau serius?semua orang bisa mengetahui hal ini Kevin",tanya Peter.
"Aku serius,lalu aku pergi kemari",jawabku.
"Ceritakan sepenuhnya!",perintahnya.
"Baiklah jadi...seperti inilah ceritanya....",ceritaku panjang lebar.

.

.

.

.

.

"Jadi begitu ya",ucap Peter mengangguk mengerti.
"Hm!",balasku.
"Aku memperingatkanmu Kevin!sekali kali janganlah kau pergi ke cahaya itu!",ucap Peter serius.
"Kenapa?",tanyaku.
"Kau tidak tahu?cahaya itu adalah tempat roh orang orang yang mati",jawab Peter.
"Roh yang mati?",tanyaku heran.
"Benar sekali,kalau manusia hidup masuk kesana maka orang itu akan mati",jawab Peter.
"Kenapa?",tanyaku.
"Karena rohmu bisa saja diambil oleh roh itu",jawabnya.
"Kenapa diambil?",tanyaku.
"Setiap manusia selalu ingin hidup Kevin,dan kau tahu kan?beberapa dari mereka bunuh diri..lalu meninggal,dan mereka bunuh diri karena menurut mereka itu mati adalah jalan satu satunya yang dapat menghindarkan diri dari segala masalah apapun,dan saat ini mereka berada di cahaya itu...dan mereka sadar atas apa yang telah dilakukannya",jelas Peter.
"Sadar atas apa yang dilakukannya?",tanyaku heran.
"Mereka seharusnya tidak bunuh diri,masih ada harapan untuk menghindarkan diri dari segala masalah...selalu ada cara Kevin,itulah maksudku,mereka ingin hidup kembali untuk mengulang semuanya...kau tahu kan?",jelas Peter.
"Aku mengerti ini tapi,kalau jadi orang yang terpilih?",tanyaku.
"Jika begitu,kau masih bisa hidup dengan cara kau harus teleportasi lagi ke duniamu Kevin",jawab Peter.
"Peter,ada satu pertanyaan untukmu dariku",ucapku.
"Apa?",tanyanya.
"Bagaimana bisa kau tahu semua ini?",tanyaku.
"Dulunya kakekku adalah orang yang terpilih sebelum diriku,dan entah kenapa tiba tiba kakekku menjelaskan panjang lebar tentang hal ini dalam mimpiku,lalu keesokan harinya tiba tiba kakekku meninggal",cerita Peter.
"Jadi artinya,semalamnya kakekmu mengajakmu ke dunia sana dan bukan dalam mimpi?tapi justru kenyataan?",tanyaku menebak.
"Tepat sekali,kau langsung cepat paham Kevin!",ujarnya.
"Hahaha,hm...maaf ya Peter,kurasa aku harus pulang",ucapku sedih.
"Tidak perlu sedih begitu,kau memang harus pulang Kevin...",balasnya.
"Baiklah,sampai jumpa Peter!",ucapku.
"TELEPORTASI!",teriakku lalu menghilang.
"Hm!sampai jumpa Kevin!",balasnya.

.

.

.

.

.

Secara tiba tiba,aku langsung berada ditempat yang sama dengan Doogi beberapa menit yang lalu,benar saja..aku hanya sebentar bertemu dengan Peter tadi.alangkah terkejutnya aku!melihat Doogi dan Poli di hutan.

"Kevin!",panggil Doogi.
"Apa?",ucapku berusaha tenang.
"Kau habis dari mana saja Kevin?kami mencarimu kemana mana",tanyanya.
"Kevin!",panggil Roy dan Helly yang baru saja tiba disana.
"Eh?kenapa?",tanyaku balik.
"Kenapa apanya?bagaimana kau bisa teleportasi Kevin?",tanya Poli.
"Maaf sekali tapi,aku tidak mau membahas tentang ini",jawabku lalu meninggalkan mereka semua.
"Ceritakan Kevin!",perintah seluruh anggota tim penyelamat itu kecuali Amber.
"Tidak!untuk apa aku menceritakannya kepada kalian?!bukankah itu tidak ada gunanya?!",balasku berteriak.
"Apakah ini berhubungan dengan Peter dan orang yang terpilih itu sehingga kau tidak mau menceritakannya kepada kami?",tanya Roy.
"Kalau iya memangnya kenapa?",tanyaku balik.
"Jadi ternyata kau orang yang terpilih ya?hebat!",ucap Doogi.
"Tapi apa maksudnya itu?",tanya Doogi.
"Kau masih kecil,tidak akan paham tentang ini...",jawabku dengan nada ketus.
"Kalau kau paham,aku juga akan paham!!",teriaknya.
"Dengar ya,kau tidak ada hubungannya dengan ini,namun suatu saat aku akan memberitahukan hal ini kepadamu",ucapku.

Tiba tiba datang angin yang berhembus kencang dan daun daun pun berterbangan.

"Ada apa ini?",tanya Roy sambil melihat daun daun yang berterbangan itu.
"Dingin sekali,kenapa aku memakai baju pendek??",tanya Doogi kedinginan.
"Ini",ucapku sambil memberikan jaket kepada Doogi.
"Kevin,sejak kapan kau membawa jaket?",tanyanya sambil menerima jaket itu.
"Sejak tadi",jawabku singkat.
"Kupikir hari ini akan dingin dengan cuaca mendung seperti ini",sambungku.
"Bolamu dimana?",tanyanya curiga.
"Didalam tasku,kenapa?",tanyaku balik.
"Tidak apa apa kok",jawabnya.

Apakah ini adalah saatnya?,pikirku.

Tiba tiba selembar kertas menuju ke arahku.

Inikah saatnya?,pikirku.

"Kertas apa itu?",tanya Poli sambil berusaha mengambil kertas itu.
"JANGAN DIAMBIL DAN JANGAN DISENTUH!",teriakku memberi perintah.
"Eh?"
"Jangan sentuh kertas itu sedikit pun!",sambungku.
"Kenapa?",tanya Poli heran.
"Aku saja yang mengambilnya",ucapku santai.
"Kenapa harus kau Kevin?!",tanya Doogi.

Aku langsung mengambil kertas itu dan menghiraukan pertanyaan Doogi.
Memangnya apa aku harus menjawab pertanyaan itu?tidak harus iya kan?.

Di kertas itu tertulis pertanyaan yaitu apa arti seorang sahabat?.

"Apa tulisannya?",tanya Doogi.
"Apa arti seorang sahabat",jawabku santai.
"Seorang sahabat adalah o-",ucap seluruh anggota tim penyelamat itu yang ucapannya kupotong.
"Maaf,tapi kalian diamlah!aku yang akan menjawabnya",ucapku.
"Seorang sahabat adalah orang yang selalu ada disampingmu...dan merupakan orang yang dapat membawamu ke dalam sinar mentari penuh cahaya dan orang yang tidak pernah meninggalkanmu didalam kegelapan",jawabku panjang lebar.

Aku hanya menjawab yang aku ketahui saja.aku sangat berharap jawaban itu benar.

"Jawabanmu terlalu panjang",kritik Doogi.
"Tapi jawabannya itu benar",ucap Roy.
"Iya",balas Helly.
"Panjang dan pendek jawaban aku tidak peduli,aku hanya akan menjawabnya sesuai yang aku ketahui",ucapku.
"Begitu rupanya ya,kenapa tidak kami saja yang menjawabnya?kami akan membantumu",balas Poli.
"Jawaban kalian tidak akan dapat menembusnya,hanya jawabanku yang bisa",ucapku.
"Apa maksudmu?",tanya Doogi.

Tiba tiba kertas itu menghilang.

"Jadi jawabannya benar ya!",seruku.
"Syukurlah....",sambungku.
"Kevin,sebenarnya apa yang terjadi?",tanya Poli.
"Apa kau adalah orang yang terpilih Kevin setelah Peter?",tanya Roy.
"Dan juga,sebenarnya dari tadi kami mengawasimu,kenapa kau terkadang mendadak menjadi lain?itu sangat aneh Kevin...",tanya Helly juga.
"3 pertanyaan sekaligus,bukankah 3 itu banyak sekali?",tanyaku balik dengan nada ketus.
"Kevin,apa yang terjadi padamu?",tanya Doogi.
"Kenapa kalian sangat ingin tahu?oh iya,aku lupa...ini kalian semua dapat salam dan permintaan maaf dari Peter,itu kata kata terakhirnya",ucapku.
"Kata kata terakhir dari Peter?itu berarti kau bertemu dengan Peter kan?",tanya Doogi.
"Kau pasti mengetahui tentang kematian Peter,dan semuanya",ujar Poli.
"Semuanya?",tanyaku heran.
"Kau tahu tentang semuanya Kevin,yaitu tentang Peter maupun peristiwa detik detik kematian Peter",jawab Poli.
"Eh?",tanyaku heran.

Halo

Tunggu bagian berikutnya ya!!!.....

Robocar Poli: The Chosen Person FanfictionWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu