ORE NO HIME-AKASHI SEIJUURO

Mulai dari awal
                                    

Saat [Name] sedang tertawa bersama teman-temannya, dua gadis yang [Name] kenal merupakan teman satu timnya di basket datang dengan wajah tidak menyenangkan.

"Ada apa?" tanya [Name] saat ia tahu kalau gadis itu pasti datang ke kelas [Name] untuk bertemu dengan dirinya.

Sang gadis memberikan selembar kertas. "Kobayashi-Sensei baru saja memberikan ini. Mereka bilang ini permintaan dari Akashi-san."

Mata [Name] menajam ketika ia membaca isi dari kertas yang sudah berpindah ke tangannya. Dahi berkerut dalam saat ia tidak senang dengan apa yang tertera di kertas. Tangan [Name] meremas selembar kertas yang baru saja ia terima dari guru. Pandangan gadis itu berkilat marah saat tahu apa isi dari kertas yang tak lagi berbentuk dalam tangan [Name].

"[Surname]-san? Apa yang harus kita lakukan?" tanya gadis yang berdiri takut-takut di samping [Name]. Salah satu teman setim [Name] dalam basket putri yang juga memberikan kabar tidak enak barusan.

"Jika seperti ini kita tidak akan bisa berlatih dengan baik, padahal bulan depan kita akan masuk penyisihan interhigh," ratap gadis lain yang juga teman satu tim [Name].

[Name] berdiri dari tempat duduk, dan berkata, "Katakan pada yang lain kalau latihan libur hari ini. Aku perlu mengurus satu hal."

"Ba-baik, [Surname]-san," jawab dua gadis sebelumnya.

Kali ini [Name] tidak bisa tersenyum ramah saat orang-orang menyapa dirinya ketika ia berjalan menuju gym. Remasan pada kertas yang sejak tadi ia pegang semakin erat, menahan emosi yang sudah mulai menguap.

Tanpa perlu memikirkan rasa malu, [Name] langsung membuka pintu gym dengan keras. Hampir semua pria yang ada di ruangan terlihat senang ketika mereka melihat sosok sempurna [Name] di tengah sesi latihan, bersorak riang memenuhi ruangan. Tapi, bukan decak kagum akan dirinya yang menjadi alasan [Name] datang ke gym.

Begitu [Name] menemukan yang dicari, ia langsung berjalan mendekati sosok berambut merah yang sedang duduk di bench.

"Sepertinya kau punya urusan denganku, [Name]?" tebak Akashi begitu [Name] berada di depannya.

"Katakan apa maksudmu dengan mengganti jadwal penggunaan gym tim basket putri seperti ini? Kau pikir hanya kau dan timmu saja yang akan mengikuti interhigh?! Lagipula kita berbeda gym!" seru [Name].

"Menurut catatan yang sudah-sudah, basket putri Rakuzan tidak pernah lebih unggul dari basket prianya. Dan bukankah lebih baik memberikan fasilitas sekolah untuk memiliki masa depan pasti," jawab Akashi dengan seringai bak rubah.

"Rasanya seperti kau sedang meremehkanku sekarang," gumam [Name].

"Aku tidak meremehkanmu, [Name]. Aku hanya menga-"

"One on One," ujar [Name] memotong ucapan Akashi.

"Hm?"

"Kutantang kau one on one denganku. Jika kau kalah kau harus mengembalikan jadwal penggunaan gym seperti semula dan jangan pernah usik tim basket putri," tantang [Name] tanpa ragu.

"Ho~aku lupa sedang berhadapan dengan siapa. Baik, kuterima. Tapi jika kau kalah, kau harus mengikuti semua ucapanku, Kaichou."

"Setuju."

Dan di sinilah sekarang [Name] dan Akashi berada, di tengah lapangan dengan begitu benyak penonton dari tim basket Akashi. Bahkan terlihat pelatih mereka yang duduk di bench bersama Mibuchi Reo dan Hayama, menikmati tontonan langka antara dua kapten dari tim berbeda gender. Tentu sang pelatih tidak bisa melarang dan berkata apapun untuk menghentikan permainan kekanakan seperti ini jika sudah menyangkut Akashi. Namun, di sisi lain Beliau juga ingin melihat dua orang berbakat saling bertarung demi kemenangan.

YOUR MOVIE [Kuroko No Basket X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang