~

Tanpa gangguan sedikitpun Krystal secara otomatis membuka kedua matanya. Niatnya untuk sejenak memejamkan mata ternyata tak terwujud karena ia bangun pada jam delapan pagi. Krystal segera bangun, melihat Taeyong yang sedang terlelap sudah tak mengenakan baju semalam iyu pun membuatnya segera mengambil ponsel untuk bertanya pada Amber yang sepertinya sudah berangkat kerja.

Namun, Krystal urung mengajukan pertanyaan dalam otaknya ketika melihat pesan yang dikirimkan Amber sesaat setelah ia berangkat.

"Taeyong sudah mandi, tadi pagi dia poop. Kau istirahat saja, sepertinya Taeyong baru bangun siang nanti. Kkk~"

Krystal tersenyum sambil mengetikkan pesan permintaan maaf sekaligus terima kasih karena pagi itu Amber harus mengurus Taeyong sebelum berangkat kerja.

"Masakkan makanan untukku kalau kau mau berterima kasih^^ Aku sudah menyuruh Dani belanja, nanti siang dia dan Jeno main ke rumah. Kau tunggu saja mereka dan jangan pergi belanja sendiri. Aku akan pulang lebih awal 💜"

"Siap Tuan Lee. Aku akan di rumah, jadi ayahnya Taeyong harus cepat pulang 💜"

Setelah mengirim pesan untuk suaminya Krystal pun mendekati kotak tempat tidur Taeyong untuk mengucapkan selamat pagi pada anaknya itu sebelum ia memulai harinya sebagai seorang ibu rumah tangga.

Sesuai rencana pesta kecil di rumah Amber itu diramaikan dengan beragam masakan Krystal yang juga dibantu oleh Dani dan Jeno. Semuanya sudah siap, hanya tinggal menunggu Amber saja yang sampai sekarang belum pulang juga.

Penantian ketiga orang itu pun berakhir ketika mendengar teriakan Amber yang baru saja masuk ke dalam rumah.

Dani dan Jeno langsung melayangkan protes mereka pada Amber karena mereka harus menunggu lama karena Amber yang berjanji pulang lebih awal itu ternyata terlambat.

Namun, tidak bagi Krystal. Dia yang dulu selalu curiga dan beberapa kali marah setiap kali Amber terlambat itu malah membelanya. Suaminya terlambat pasti memiliki alasan, dan Krystal mencoba untuk memahaminya.

"Jangan bemesraan didepan seorang jones." sela Dani pada pujian Amber pada Krystal.

"Siapa? Kau?" timpal Amber.

"Bukan, tapi Jeno Oppa."

Jeno yang tak terima dianggap sebagai jones oleh seorang jones itu pun melemparkan bantahannya. Hingga rumah itu menjadi tambah ramai karena perdebatan kedua adik Amber yang tak kunjung selesai.

Setelah selesai dengan acara makan malam bersama Amber nampak menggendong Taeyong di balkon rumahnya. Dia sibuk bermain dengan Taeyong sementara Krystal membersihkan piring kotor didapur.

Amber menatap Taeyong dengan penuh harapan yang menggema di kepalanya. Sebuah harapan yang pastinya pernah mampir di hati orang tua manapun terhadap anak mereka.

"Apakah dia juga pernah memiliki harapan seperti ini terhadapku?" gumam Amber mengingat Ayah kandungnya yang kini hidup pas-pasan seorang diri di Busan.

Mau diakui atau tidak Amber yang kaku dan dingin itu sering kali merasa tak tega terhadap Ayahnya meskipun dia sudah menjadi kunci utama hancurnya keluarga baru yang ia dan ibunya miliki.

Lamunan Amber akan ayahnya itu seketika buyar saat Krystal memanggil, menyuruhnya untuk mengajak Taeyong masuk karena angin malam tak baik untuk anak kecil.

"Dia kepanasan di dalam."

"Bilang saja kalau kau yang sedang cari angin."

"He, sudah selesai cuci piringnya?"

Stand By YouWhere stories live. Discover now