Stop It

1.9K 210 21
                                    

Frustasi, itulah yang Amber rasakan saat menghadapi istrinya. Wanita itu terus saja menuduhnya atas sesuatu yang tak pernah ia lakukan, dan selama perjalanan pulang menuju Korea Krystal sama sekali tak menghiraukan Amber sang suami yang selalu mencoba mengajak sang istri yang duduk disebelahnya itu untuk bicara.

Sesampainya di Korea pasangan itu tak langsung pulang, melainkan menyuruh sopir taksi yang mereka tumpangi itu untuk melajukan mobilnya menuju rumah sakit Seoul.

"Apa kau akan tetap mendiamkanku di depan Ayah dan Ibu nanti?"

Krystal tetap diam, mengacuhkan pertanyaan suaminya dan mengalihkan pandangannya keluar jendela.

"Benar, lakukan saja sesukamu. Kau sudah dewasa untuk apa aku bicara panjang lebar agar kau mengerti." lanjut Amber yang semakin hilang akal dan kesal karena sikap istrinya.

Amber berjalan cukup jauh dibelakang Krystal yang masih kesal padanya atas kejadian di LA kemarin. Sebanyak apapun ia menjelaskan istrinya itu tak mau mendengarkan dan mencoba untuk mengerti posisinya.

Pintu ruang perawatan di RS yang tertutup itu seketika terbuka dan menampakkan seorang gadis cilik yang sangat Amber sayangi tengah tertidur dengan tangan kanan yang diperban. Melihat sang Paman datang Eunbi langsung memekik memanggil nama Amber sambil menampakkan wajah senangnya.

"Eunbi baik-baik saja? Bagaimana ceritanya?" tanya Amber mengelus rambut keponakannya dengan rasa khawatir.

"Kemarin sore setelah main ditaman Eunbi pulang dengan Johnny. Tapi sepedanya Johnny tidak bisa di rem jadi kami jatuh."

Amber mengusap rambut Eunbi penuh rasa khawatir sementara Krystal hanya diam sambil melihat keduanya.

Setelah bertemu dengan keponakannya Amber pun berpindah ke ruangan sebelah. Tempat dimana Johnny Kim, anak dari Taeyeon dan Tiffany dirawat. Bocah itu memiliki kondisi yang kurang lebih sama dengan Eunbi, hanya saja Johnny memiliki luka di kakinya bukan tangan.

"Jangan khawatir, mereka masih muda. Dokter bilang penyembuhannya akan cepat."

Amber mengangguk paham dengan raut wajah lelahnya pada penjelasan Taeyeon tentang kondisi sang anak. Melihat ada yang tak jelas Taeyeon pun mulai bertanya pada Amber, meski sempat mendapat penolakan Taeyeon terus mendesak temannya itu untuk bercerita, karena setahunya ia dan sang istri baru saja pergi liburan tapi kenapa ia pulang dengan wajah kusut seperti itu.

"Wanita memang seperti itu, mau dijelaskan seperti apapun kalau mereka bilang tidak ya tidak." respon Taeyeon terhadap cerita Amber.

"Apa yang harus aku lakukan Hyung?"

"Sabar saja, banyak orang bilang kalau lima tahun pertama itu rawan. Jadi kau harus kuat mental juga fisik."

"Haruskah kami pisah untuk sementara waktu? Biar dia tahu rasanya kalau aku tidak ada? Sejak kecil sampai sekarang kami selalu bersama, apa dia mulai bosan padaku?" tanya Amber frustasi.

"Kau bodoh ya?! Kalau Krystal kau tinggal maka keadaan akan tambah runyam. Dia akan semakin berpikir kalau kau memang sedang main wanita diluar sana. Sudahlah, tinggal di rumah saja. Tahan, hem~ Sebentar lagi dia juga akan baik lagi. Kabur dari masalah itu bukanlah sebuah solusi."

Amber kembali menghela nafas dengan kasar setelah mendapat petuah dari Taeyeon. Ia tak tahu apakah mampu bertahan menghadapi sikap Krystal yang jauh dari kata bersahabat itu.

~

Dua hari sudah Amber mendapat perlakuan yang sama dari Krystal. Acuh dan dingin itulah hal yang Krystal keluarkan saat berhadapan dengan suaminya. Meskipum demikian Krystal masih tetap menyiapkan makan sang suami sebelum dan sepulang kerja, walaupun Amber hanya akan makan sendiri tanpa Krystal yang menemaninya di meja makan.

Stand By YouWo Geschichten leben. Entdecke jetzt