NN

2K 218 23
                                    

Malam itu Amber duduk bersebelahan dengan Krystal di sebuah restoran dengan seorang teman lama yang sudah lama tak mereka temui. Krystal merasa sedikit canggung saat menyadari suasana hati Amber yang ketika itu bisa dibilang buruk, terlihat dari ekspresi yang ia pasang.

"Woah~ kalian benar-benar menikah?" tanya seorang pria yang duduk didepan Amber dan Krystal untuk yang kesekian kalinya.

"Bbagaimana kabarmu?" tanya Krystal balik.

"Aku baik. tapi serius? Kalian ini pasangan suami istri?" tanya pria itu lagi membuat Amber semakin emosi karenanya.

"Terus apa yang kau inginkan? Kau ingin melihat dan membaca kartu keluargaku huh?!" ketus Amber.

"Eih, kenapa marah? Aku kan hanya bertanya."

"Normalnya orang itu bertanya sekali, tapi kau tidak.! Sudah dijawab masih saja tanya."

Pria itu tertawa keras melihat tempramen Amber yang tak pernah berubah sejak dulu jika sedang berhadapan dengannya. Sementara Krystal mencoba menyuruh Amber tenang dengan menyikut lengannya.

"Aku hanya tidak percaya saja. Kalian dulu tidak pernah akur, setiap hari selalu saja bertengkar tapi sekarang malah bisa menikah. Itu sungguh menakjubkan Amber. Haha."

"Jadi Minhyuk, apa yang kau lakukan disini? Kau datang sendirian?" potong Krystal mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Aku tinggal disini, dengan anakku."

"Oh, dimana dia? Kenapa tidak diajak keluar sekalian?"

"Anakku sedang di Denpasar dengan neneknya, aku kemari hanya untuk memantau restoranku."

"Ah, Istrimu juga di sana?"

"Tidak, kami sudah bercerai. Aku hanya hidup dengan ibu dan anakku." jelas Minhyuk singkat membuat Krystal merasa tak enak.

"Maaf. Berapa usianya?"

"Enam tahun. Kalau kalian?"

Krystal menggeleng lesu setiap kali mendapat pertanyaan seperti itu. Paham dengan tabiat istrinya Amber yang sedari tadi diam itupun mulai bersuara. Mencoba mengalihkan arah pembicaraan Minhyuk agar tak lagi menyinggung masalah anak.

Amber setia membalikkan punggungnya, mengacuhkan Krystal yang terus mencoba menenangkannya setelah sempat mengobrol sebentar dengan mantan Krystal di restoran miliknya.

"Sayang~ Amber~" panggil Krystal sangat halus sambil menggoyang tubuh Amber yang sama sekali tak memberikan respon.

"Jadi aku dinikahi untuk diacuhkan ya?"

"Tidur, sudah malam. Besok kita harus pulang." balas Amber dingin.

"Kenapa marah? Aku kan tidak melakukan kesalahan."

"Aku tidak marah padamu."

"Terus? Pada Minhyuk?"

Mendengar Krystal menyebut nama itu Amber pun langsung membuka kedua matanya dan berbalik ikut duduk dengan Krystal.

"Kenapa aku harus marah padanya?!"

"Lalu kau marah pada siapa? Rumput yang bergoyang?"

Belum sempat Amber menimpali Krystal segera memeluknya dan mengeluarkan sebuah kalimat yang mampu meluluhkan hati suaminya.

"Jangan cemburu. Dia hanya masa lalu, perasaanku padanya pun juga sudah hilang entah kemana. Untuk sekarang dan nanti hanya ada dirimu, semua perasaanku hanya milikmu seorang. Jadi berhenti marah. Hem~"

Amber tak mampu menjawab ucapan Krystal. Sikapnya memang berlebihan, tapi mau bagaimana lagi. Bagi kebanyakan orang cinta pertama tak akan pernah dilupakan meskipun mereka sudah memiliki yang baru. Hal itu jugalah yang Amber pikirkan tentang Krystal saat tiba-tiba wanitanya itu bertemu dengan cinta pertamanya lagi.

Stand By Youحيث تعيش القصص. اكتشف الآن