Different

2.1K 226 24
                                    

Sebuah rumah besar malam itu nampak ramai karena seorang gadis kecil yang bingung menentukan pakaian untuk salah satu acara yang akan dilaksanakan sekolahnya besok pagi. Eunbi gadis cilik yang besok menjadi tokoh utama dalam acara itu dengan yakin memilih gaun putih ala putri. Rumah itu semakin riuh dan para orang dewasa disana nampak kebingungan saat mencoba menenangkan Eunbi dari rengekannya yang sudah berlangsung sejak tadi.

Yunho sang kakek terus saja menawarkan diri untuk mengantar dan menemani Eunbi, tapi bocah itu merasa enggan dengan terus menolaknya.

"Tidak mau, pokoknya Ayah yang harus datang." ucap Eunbi dengan wajah kesalnya.

"Ayah tidak bisa pulang, dengan kakek saja ya." sahut Donghae dari sebrang telfon.

Eunbi terus merengek digendongan Ibunya saat meminta sang Ayah untuk pulang dan menemaninya di acara hari ayah besok pagi.

Perhatian Eunbi dan yang lain teralihkan saat mereka mendengar suara pria yang memekik penasan karena ponakan kesayangannya itu menangis cukup parah.

"Eunbi kenapa?" tanya Krystal melihat Eunbi yang meronta minta turun dari gendongan Jessica untuk berlari menuju pelukan Amber sang paman.

"Ayah jahat. Ayah tidak sayang Eunbi." papar Eunbi terisak di gendongan Amber.

Eunbi sangat menyukai Amber lebih dari siapapun. Kakek, nenek, dan yang lainnya akan kalah jika Eunbi disuruh untuk memilih diantara mereka karena bocah itu pasti akan memilih Amber. Hal itu terjadi bukan tanpa alasan karena Amber sangat memanjakan Eunbi dibanding siapapun.

"Ingusnya meler, jelek ih. Ayah kenapa? Biar paman hukum ya." Amber mencoba menenangkan Eunbi sambil mengusap air mata dan ingus bocah itu menggunakan tisu yang diberikan Jaejong.

Merasa tenang dipelukan sang paman Eunbi pun mulai menceritakan alasan ia menangis dan bahkan sampai menyebut ayahnya sebagai orang jahat.

"Tidak ada Ayah kan ada Ibu. Berangkat sama Ibu ya." bujuk Amber sehalus mungkin.

"Tidak mau. Ibu sudah sering ke sekolah Eunbi. Inginnya Ayah yang datang.! Semua ayah temanku datang, kenapa hanya ayahku yang tidak datang."

"Ayah sedang sibuk sayang, tidak bisa pulang. Berangkat dengan Ibu saja ya." jawab Amber polos.

"Yah!! Itu acara hari ayah, bagaimana bisa aku yang mewakili." bisik Jessica pada ketidak tahuan Amber.

"Ah~" Amber membuka mulutnya sambil mengangguk paham pada amarah kakak iparnya.

Donghae yang mendengar percakapan Eunbi dan yang lain dari telfon itu hanya diam. Ia juga ingin datang dan memenuhi permintaan sang anak, tapi apa daya karena sekarang ia sedang tak ada di Korea.

"Teman Eunbi bilang Ayahnya akan datang dengan seragam polisi. Eunbi juga ingin Ayah datang." jelas Eunbi menanggapi pertanyaan Amber.

Amber diam seakan memikirkan sesuatu. Sesaat kemudian ia mengajukan sebuah usulan yang bisa menengahi keadaan krusial keluarga itu saat menghadapi sang putri kecil.

"Mau ditemani paman? Nanti paman juga akan pakai baju polisi." tawar Amber sambil mengelus rambut Eunbi.

Tidak menunggu waktu lama bagi bocah itu untuk mengangguk setuju meski nyatanya ia masih berharap ayahnyalah yang datang.

"Anak pintar, jangan menangis lagi ya."

Eunbi mengangguk, membuat seluruh orang di ruang tengah itu membuka mulut mereka keheranan. Jessica sang ibu yang membujuk Eunbi sedari tadi kalah telak dengan satu tawaran yang Amber lontarkan pada gadis itu.

"Kau ini sebenarnya anak siapa?" tanya Jessica keheranan.

"Anaknya Paman." sahut Eunbi dengan polosnya membuat semua orang tertawa kecuali Sica yang mengendus kesal.

Stand By YouWhere stories live. Discover now