New Things

2K 215 15
                                    

Pengalaman merupakan hal yang menurut beberapa orang penting bagi seseorang. Namun, pengalaman tak akan pernah bisa dimiliki tanpa melewati sebuah hal bernama proses. Dulu mereka adalah seorang anak, dan sekarang mereka adalah orang tua yang mempunyai tanggung jawab untuk menjaga, mendidik, dan merawat anak mereka. Mereka diharuskan berproses pada hal yang belum pernah mereka alami sebelumnya, karena itu adalah yang pertama bagi mereka.


Ruang tengah di rumah pasangan yang baru saja mendapat anggota keluarga baru itu tampak terang karena lampu yang ada disana dinyalakan. Krystal menggendong Taeyong karena anaknya itu tetap saja merengek dan tak mau tidur meskipun ia sudah memberinya minum.

Krystal terus mengajak Taeyong bicara, menyuruh agar bayi berusia satu setengah bulan itu segera tidur karena matanya berontak meminta diistirahatkan setelah tiga hari dipaksakan begadang.

Ibu dan kakanya memberikan masukan agar Krystal menggendong Taeyong jika dia tidak mau tidur karena hal itu berlaku saat mereka merawat bayimereka. Namun hal itu tak berlaku bagi Taeyong, sepertinya dia suka sekali begadang. Terlihat dari bagaimana ia enggan untuk kembali tidur meski jam sudah menunjukkan waktu tengah malam.

Krystal menghela napas pasrah. Jika bukan dia maka siapa lagi, susah merawat seorang anak merupakan hal yang selama ini ia inginkan, dan dia mencoba menerima semuanya dengan senyuman.

"Taeyong a~ Ibu akan menyanyi, tapi kamu janji harus tidur ya."

Tidur Amber di atas kasurnya terganggu karena mendengar nina bobo yang sedari tadi Krystal senandungkan untuk Taeyong. Amber mengambil ponselnya untuk memeriksa jam. Angka 2.45 yang terpampang di ponsel Amber membuatnya segera duduk dan berjalan menuju pintu kamar yang sedari tadi terbuka.

"Taeyong rewel lagi?" tanya Amber dengan suara seraknya.

Krystal segera menghentikan nyanyiannya, berbalik melihat Amber yang sedang menyender di pintu dengan wajah lelahnya. Sebenarnya dia sendiri juga lelah, tapi melihat wajah suaminya itu membuat Krystal sungkan karena sudah mengganggu waktu istirahatnya.

"Tidak, sebentar lagi Taeyong juga tidur. Kau kembalilah ke kamar. Aku akan segera menyusul."

Amber yang tahu dengan kebohongan Krystal itu enggan melakukan permintaan sang istri. Dia berjalan, mendekati Krystal dan membujuknya untuk tidur karena ia sudah tiga hari begadang karena Taeyong. Mempunyai seorang anak itu menyenangkan dan membahagiakan. Namun juga cukup melelahkan.

Krystal meggeleng, menolak perintah Amber untuk istirahat. Dia berpikir jika mengurus anak adalah tugas seorang istri, begadang seperti itu adalah lumrah dan dia juga tak ingin membebani Amber yang sudah cukup kelelahan karena bekerja sampai lembur.

"Taeyong juga anakku. Aku memiliki tugas yang sama denganmu. Kau istirahatlah, aku akan menidurkan Taeyong."

Setelah berkutat dengan pikirannya Krystal pun setuju. Rasa lelah yang tak bisa ditahan lagi membuatnya menyerahkan Taeyeong pada Amber.

"Aku akan tidur sebentar, kalau dia masih rewel bangunkan saja aku."

Amber mengangguk setuju, kemudian menyuruh Krystal agar segera bergegas ke kamar dan tidur.

Dengan hati-hati Amber menggendong Taeyong menuju sofa di ruang tengah. Sebenarnya Amber sedikit kesal, tapi itulah resikonya menjadi orang tua baru. Dan peran baru yang ia jalani sekarang cukup menyenangkan.

"Anak baik. Besok jangan begadang lagi ya, cukup sampai malam ini saja. Kasihan Ibu kalau kau terus menangis minta digendong saat tengah malam seperti ini." bujuk Amber pada Taeyong seakan-akan jika bayi itu pasti akan paham dengan maksud ucapannya tadi.

Stand By YouWhere stories live. Discover now