Wish

1.8K 221 29
                                    

Amber berjalan cepat menuju ruang kerjanya. Mendengar Krystal datang ke kantor membuat hati Amber sedikit khawatir karena takut jika wanitanya itu akan kelelahan dan membuat kondisinya menurun.

Krystal tersenyum saat Amber membuka pintu di ruangan itu. Pria itu menyapa dan berjalan mendekatinya. Tidak ada alasan khusus mengenai kedatangan Krystal. Dia hanya ingin pergi untuk melihat wajah Amber, mungkin itu adalah keinginan calon bayi mereka.

"Sudah makan?" tanya Krystal sebelum Amber menceramahinya.

"Belum, kenapa datang?"

"Dia ingin bertemu Ayahnya."

Amber tersenyum melihat kekonyolan Krystal yang sedang mengelus perutnya sendiri. Dia menghampiri Krystal, menunduk hingga sejajar dengan perut Krystal dan mulai menanyakan kabar sang penghuni rahim istrinya itu.

"Anak Ayah jangan nakal. Suruh Ibu istirahat di rumah dan bukannya berkeliaran seperti ini."

Kedua orang itu tersenyum atas tingkah konyol mereka. Ternyata bahagia itu adalah hal yang sederhana, tidak melulu tentang semua yang berbau materi ataupun sesuatu yang rumit. Bersama dengan orang terkadih adalah hal paling menyenangkan di dunia ini.

Meja di ruang kerja Amber nampak penuh dengan bekal yang Krystal bawa untuk makan siang mereka berdua. Kotak berisi lauk, sayur, dan yang lainnya tertata rapi di sekeliling kotak nasi Amber.

Sudah berkali-kali Amber meminta Krystal untuk istirahat saja. Namun, nyatanya sang istri bukanlah pendengar yang baik hingga akhirnya dia pun menjabarkan semua larangannya untuk Krystal lagi siang itu.

Seperti biasa Krystal hanya mengangguk, menyetujui semua permintaan Amber agar pria itu segera diam dan memakan hidangan yang ia bawa langsung dari rumah.

"Jangan hanya bilang iya terus. Aku butuh fakta bukan hanya teori.!"

"Iya Amber, setelah ini aku akan pulang dan istirahat. Apa tidak boleh aku memasak untukmu?"

"Aku tidak pernah melarangmu. Aku hanya berharap kau bisa istirahat. Tidak ingat kalau tadi malam kau mengeluh tidak bisa tidur?"

Krystal tak berani membalas ucapan Amber. Dia hanya diam sambil menunduk.

"Maka dari itu, jangan seperti ini lagi. Setiap hari aku akan mencoba pulang lebih awal, saat itu kita bisa makan malam bersama. Hemm~" pinta Amber lagi dengan halus.

"Iya maaf." lirih Krystal merasa tak enak karena sadar sudah membuat Amber menanggung khawatir akan dirinya disaat ada banyak pekerjaan kantor yang menumpuk untuk diselesaikan.

Amber segera meminta maaf melihat wajah Krystal yang sepertinya murung karena kemarahannya tadi. Tak ingin Krystal menjadi tertekan Amber pun menyendok nasi untuk ia suapkan kepada istrinya itu.

Krystal segera memekik kesenangan setelah mendengar rencana Amber besok. Pria itu tahu, hidup di rumah seorang diri bukanlah gaya Krystal. Sehingga ia pun berencana membawa keluar Krystal sejenak untuk mencari udara segar.

~

Perut Krystal terlihat sedikit membuncit efek dari seatbelt yang ia pasang. Melihat hal itu Amber kembali percaya jika tempat itu tak kosong seperti sebelumnya. Ia bersyukur sekaligus senang karena Krystal rela kehilangan abs indahnya untuk mengandung anak mereka.

Amber sesekali mencuri pandangan dari Krystal yang tengah sibuk melihat pemandangan di luar kaca mobil dengan senyum yang selalu merekah.

Pergi ke sebuah desa untuk memetik beberapa buah strawberry langsung dari pohonnya dengan Amber adalah hal yang sangat menyenangkan bagi Krystal.

Stand By YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang