30. Bimbang

7K 338 97
                                    

Apa keputusan ini benar?

------

Setelah bertemu dengan Daniel di rumah sakit. Queen benar benar tidak bisa berpikir jernih, dan tidak bisa membenarkan perasaannya. Ia merasa canggung saat bertemu dengan Daniel. Terlebih, kini ia selalu bertemu dengan Daniel, karena mereka berdua kerja di rumah sakit yang sama.

Seminggu pun telah berlalu. Queen bersikap pada Daniel seperti biasanya, seperti kemarin. Queen dan Daniel pergi jalan jalan berdua, ke tempat yang dulu mereka sering kunjungi.

"Bener kata hati gua" ucap Daniel tiba tiba. Queen yang sedang menyabuti buah stroberry pun langsung menengok ke arah Daniel.

"Maksudnya?"

"Sifat lo gak akan berubah, walaupun lo udah seumur ini. Dan pasti, lo masih tetep suka stroberry sama doraemon" ucap Daniel dengan senyuman manisnya. Queen hanya tersenyum manis pada Daniel, bingung harus berkata apa.

Setelah ke taman stroberry, Daniel mengajak Queen berbelanja aksesoris buat di kamarnya atau handphonenya, dengan tema yang berhubungan dengan Doraemon.

Queen tersenyum sendiri mengingat kejadian kemarin bersama Daniel.

Andai dulu lo gak naruh luka, mungkin dengan yakin gue akan milih lo Niel - batin Queen.

Hari ini Queen memang libur bekerja, sudah dua hari dengan hari ini ia libur. Jadi, ia memanfaatkan waktu liburnya. Karena setelah ini, tidak akan ada hari libur bagi dirinya.

"Halooo tante. Aku kangen ih sama tante"

"Tante juga kangen, kabar kamu gimana?"

"Alhamdulillah baik, dan masih cantik kok tante"

Queen mendengar suara berisik dari lantai bawah. Apalagi suara cempreng itu, Queen sangat mengenalinya. Queen pun langsung berlari keluar kamar dan turun ke bawah. Saat di ujung tangga, Queen langsung senyum sumringah melihat Pricil lah yang datang.

"Pricil ya ampuuuunn " teriak Queen sambil berlari ke arah Pricil, dan langsung memeluk Pricil erat.

"Ahh bener dugaan gue, kalau pemilik suara cempreng ini tuh elo" Queen mengeratkan pelukannya pada Pricil.

"Tante anaknya kenapa? Kasian nih Pricil, pengap" ucap Pricil sambil menahan sesak karena di peluk Queen, tapi Queen enggan melepaskan pelukannya.

"Udah Queen udah, kasian Pricilnya" bunda Queen memukul pundak Queen, Queen hanya meringis lalu melepaskan pelukannya.

"Ih bunda" rengek Queen sambil memegang pundak Queen yang tadi di pukul.

"Yaudah yuk, langsung ke kamar gue aja Cil" Queen pun langsung menarik tangan Pricil menuju kamarnya, tanpa pamit pada bundanya terlebih dahulu. Bundanya hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Queen.

_--_--_

"Cil tau nggak sih"

"Enggak tau Queen"

"Kan gue belum cerita. Dengerin makanya"

"Yaudah cerita"

Friendzone | END |Where stories live. Discover now