9. Awal perubahan

9.3K 361 6
                                    

Temen lo bukan gue doang, gue ngerti. Tapi, gue rasa, perlahan lo mulai menjauh
.
.
.
.

"Bunda" teriak Queen kesal melihat kamarnya yang berantakan.

"Ada apa sih sayang, kamu baru pulang?" Tanya bunda Queen setelah memasuki kamar Queen.

"Ih kamar aku kok berantakan gini sih bun! Siapa yang berantakin" adu Queen melihat kamarnya yang super duper berantakan. Bundanya pun memasang wajah marah juga.

"Daaaafaaaaa" teriak bundanya Queen yang sama sama kesal melihat kamar Queen berantakan.

"Iih ada apaan sih kalian berdua, ganggu aku lagi main game aja sih" ucap Dafa sedikit kesal saat memasuki kamar kakaknya.

"Tadi kan kamu minta kunci kamar kakak kamu buat apa?" Tanya bunda Queen yang teringat kejadian tadi, bahwa tadi, Dafa  meminta kunci kamar Queen saat Queen pergi.

"Buat minjem laptop mah, emang kenapa?" Tanya Dafa memasang wajah polosnya.

"Terus ini kamar ngapain berantakan?" Tanya Queen sinis. Adiknya hanya terkekeh, yang membuat Queen kesal.

"Tadi, apa ya? Duh aku juga bingung kak, kenapa ya kamar kakak berantakan?" Ucap Dafa memasang wajah bingung.

"Dafa.." ucap Queen memelankan suaranya, namun dengan suara dingin.

"Iya ia kak, tadi aku sengaja"

"Hah sengaja! Apa apain sih kamu berantakin kamar aku" ucap Queen kesal mendengar kata 'sengaja' yang di ucapkan adiknya dengan santai.

"Huh lagian kakak juga pernah kan berantakin kamar aku hanya karena minjem buku dan gak aku kasih. Jadi kita impas" ucap Dafa dengan menaik naikan alisnya.

"Ih ya gak gitu dong. Kamu juga ngapain ambil laptop aku" ucap Queen kesal. Memang Queen pernah mengacak acak kamar adiknya itu. Saat adiknya sedang kerja kelompok dirumah temannya, hanya karena adiknya tidak mau meminjamkannya buku detektif. Namun,  adiknya benar benar menyebalkan. Dia berantakin kamarnya dan dia juga memakai laptopnya.

"Aku kan bilang minjem kakak cantik" ucap Dafa yang membuat Queen kesal.

"Minjem tapi gak bilang! Gak mau tau, sekarang kamu rapiin kamar aku. Kalau gk aku gk mau tidur!" Kesal Queen

"Yaudah sana gak usah tidur, lagian aku lagi main game nih. Gak usah ganggu" Dafa dengan santainya pergi keluar kamar Queen.

"Dafa" ucap bundanya tegas yang mampu membuat Dafa menghentikan langkahnya dan takut. Jika mendengar suara bundanya yang berbeda dari biasanya.

"I.. ia bunda" balas Dafa yang berbalik badan, menghadap bundanya.

"Kamu rapikan kamar kakak kamu sekarang. Ini semua kan salah kamu, kalau gk game game kamu mama buang. Termasuk play station kamu" ancam bundanya yang membuat senyum Queen mengembang.

"I... ia bun" Queen tertawa kecil melihat adiknya yang ketakutan. Dasar pecandu game! Ucap Queen dalam hati.

"Makasih bun, yaudah bunda lanjutin tidur lagi aja deh. Biar Queen yang jaga dia" ucap Queen berterimakasih pada bundanya karena telah ada dipihaknya.

Sebenarnya bisa saja Queen tidak usah semarah ini. Namun karena hari ini Queen benar benar lelah dan sedang kesal, Queen sangat malas sekali merapikan kamarnya. Sebenarnya, sebelum ia pergi kamarnya memang sedikit berantakan. Namun, karena Dafa adiknya yang telah menambah kerantakan kamarnya akhirnya Queen tidak usah merapikan kamarnya lagi.

Bundanya pun kini keluar dari kamar Queen.

"Yang rapi ya dek" ucap Queen sambil duduk di meja rias dan merapikan rambut nya yang telah dikepang. Dan Queen juga menghapus make up nya.

Friendzone | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang