8. Tunangan orang

9.4K 345 4
                                    

Kita sahabatan doang, bukan pacaran
.
.
.
.

Sesampainya Queen dikelas Queen langsung duduk disamping Daniel.

"Hai Daniel" sapa Queen pada Daniel dengan ceria tanpa memasang wajah bersalah.

Daniel tak merespon nya. Justru Daniel pura pura sibuk dengan bukunya. Queen terus membujuk agar Daniel bicara padanya.

"Niel...Daniel!!! Lo kenapa sih, jangan cuekin gue dong" Queen menggoyang goyangkan lengan Daniel.

"Apaan sih. Udah ah gua mau belajar, lo gak liat udah ada guru tuh di depan" Queen tersentak, karena Daniel berbicara dengan nada tinggi padanya. Padahal Daniel sangat tau kalau Queen tidak suka dibentak.

Queen pun diam. Pricil yang duduk didepan Queen menghadap ke belakang.

"Queen" panggil Pricil pelan.
"Ah apa?" Balas Queen malas.

"Cepetan izin. Katanya kita mau masang karya dimading"

"Ouh iya ya. Yaudah yuk kita izin aja" Queen pun berdiri dari bangkunya dan berjalan menuju pak Wiguna. Pricil mengekor Queen dari belakang.

Daniel yang melihat Queen berdiri pun matanya menatap Queen terus.
"Mau apa dia?" Batin Daniel.

"Permisi pak, saya sama Pricil meminta izin untuk keluar kelas. Karena kami akan memasang karya di mading" izin Queen pada pak Wiguna dengan sopan.

"Baik. Tapi jangan lama" ucap pak Wiguna tegas.

Queen dan Pricil pun segera keluar kelas dan berjalan menuju ruang Ekskul mading.

"Hebat juga lo Queen bisa izin sama pak Wiguna. Lo tau sendiri kan galaknya pak Wiguna gimana. Kayak Macan!" Ucap Pricil pada Queen dengan  memasang wajah ngeri.

"Hahaha bisa aja kamu Cil. Lagian gak ada tuh yang namanya guru galak, yang ada Tegas. Karena setiap guru menginginkan siswa siswinya menjadi orang yang terbaik"

"Ia deh Queen. Lo tuh udah cerdas, cantik lagi. Pasti Daniel suka deh sama lo" ucap Pricil yang membuat Queen menegang. Queen tidak terlalu mengharapkan  hal itu.

"Ya enggak lah Pricil. Aku sama Daniel tuh cuman sahabatan doang kok. Kalau kamu suka sama Daniel ambil aja tuh anak. Aku ikhlas haha" ucap Queen.

"Yayaya entar gue bawa dia ke pelaminan hahaha"canda Pricil. Mereka berdua pun tertawa sampai mereka sudah sampai di ruangan.

"Tuh kan Queen. Mereka berdua ngaret!" Ucap Pricil kesal saat tak menemui Rega dan Dika di ruangan.

"Udah gak papa. Kita meningan sekalian rapiin aja dulu nih ruangan, perasaan berantakan banget deh" saran Queen yang akhirnya di setujui oleh Pricil.

Mereka berdua pun merapikan ruangan ekskul mading. Tiba tiba terdengar suara seseorang berlari.

"Heuh hah gila capek banget nih gua" ucap Dika dengan menetralkan nafasnya. Disusul Rega dari belakang. Queen dan Pricil yang mendengarpun segera menatap kearah dua laki laki yang sejak tadi mereka tunggu.

"Ehh kalian gimana sih! Ngaret banget! Bayangin dong kita udah nunggu setengah jam. Nyebelin banget sih, kita jadi ketinggalan pelajaran nih. Udah tau yang lagi ngajar sekarang tuh pak Wiguna. Kalian tau kan galak nya pak Wiguna gimana?" Marah Pricil berapi api saat melihat Dika dan Rega datang terlambat.

"Eh sorry... lo tau kan hari ini tuh jadwal nya gua piket. Nah tadi gua gak piket, jadinya gua dihukum sama bu Rena. Dan baru tadi gua baru diizinin buat kesini" bela Dika tak terima di bilang ngaret.

Friendzone | END |Where stories live. Discover now