1. Lari pagi

38.3K 1K 23
                                    

Mentari pagi muncul. Cahaya yang masuk melalui jendela gadis berusia 16 tahun itu menerangi kamarnya.
Perlahan lahan, gadis cantik yang memiliki rambut yang berwarna pirang pun mulai mengerjapkan matanya, akibat sinar yang masuk.

Matanya yang berwarna coklat terangpun kini telah terbuka sempurna. Pandangannya pun, melihat seorang laki laki yang berusia sama dengannya, tengah duduk santai di sofa kamarnya.

"Huhh...." gadis rambut pirang yang memiliki nama Queen itu pun bangun dari kasurnya dan menghampiri laki laki tersebut.

"Akhirnya... bangun juga lu" ucap laki laki tersebut saat melihat gadis tersebut menghampirinya. Tanpa takut dengan tatapan gadis itu.

"Daniel James Petiiiirrrrr. Ngapain sih lu, pagi pagi gini udah di rumah gue!!" Marah Queen pada laki laki dihadapannya yang ia sebut Daniel james petir, dengan memukul  laki laki tersebut dengan bantal yang sejak tadi ada pada tangannya.

"Duh..duh... sakit!" Erang laki laki yang di sebut Daniel itu, sambil berlari, berusaha menjauh dari amukan sahabatnya itu.

Setelah lelah berlari hanya untuk mengejar laki laki yang ia sebut Daniel. Queen memberhentikan langkahnya.

"Hahhh....haahhh" Queen berusaha menetralkan nafasnya.

Ia pun mengikuti Daniel untuk duduk di sofa.

"Jawab gak! Ngapain sih lu pagi pagi gini kesini! Sekarang kan hari minggu. Kita libur sekolah kan?" Ucap Queen berbicara dengan tenang, matanya menatap Daniel kesal, karena tidurnya di ganggu.

"Tunggu! Gue mau marah dulu nih!"

"Marah apaan sih! Yang ada, gue yang marah" balas Queen dengan sinis.

"Pertama. Loe ngapain manggil gue Daniel James Petir. Loe kan tau, nama gue itu DANIEL JAMES POTTER ! NGERTI!" Ucap laki laki tersebut yang memiliki nama depan Daniel. Dengan menekankan nama lengkapnya.

"Ya ya ya. Gue ngerti! Habis nama lu tuh seharusnya Petir. hahaha" ucap Queen dengan tertawa sekencangnya, tanpa malu dengan image nya di hadapan laki laki yang memang sangat tampan itu.

"Bener bener ya lu. Stop!!" Ucap Daniel dengan menutup mulut Queen.

Tanpa menghitung terlebih dahulu, Queen langsung menggigit tangan Daniel dengan kencang.

"Awww" erang Daniel dengan melepaskan tangannya dan mengusap tangannya yang digigit oleh sahabatnya itu.

"Hahaha"

"Udah ah. Gue pulang aja" balas Daniel jutek dan hendak beranjak dari sofa.

Tawa Queen pun berhenti. Dan dengan cepat Queen menahan lengan Daniel agar tidak pergi.

"Yah marah... jangan marah dong!" Ucap Queen dengan wajah cemberut.

Daniel yang melihat pun segera duduk kembali di sofa dan menatap Queen.

"Lagian" balas Daniel singkat.

"Duh maaf. Lagian, lu ngapain sih pagi pagi ganggu gue tidur aja!" Omel Queen dan mengusap tangan Daniel yang tadi ia gigit.

"Duh sakit ya? Sorry ya... gue gk sengaja" ucap Queen  lagi, dengan terus mengusap lengan Daniel.

Daniel puh hanya diam mematung, saat melihat perlakuan Sahabat nya kepadanya.

"Udah gpp kok. Lu itu gak berubah ya dari dulu!" Ucap Daniel dengan mengusap kepala sahabat nya itu.

"Terus, mau lu apa dateng pagi pagi gini!" Ucap Queen to the point dengan tujuan awal Daniel datang ke rumahnya, apalagi ini ke dalam kamarnya.

Friendzone | END |Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz