16. Problem again

7.9K 329 10
                                    

Masalah datang tanpa hentinya padaku, aku lemah. Aku tidak bisa menghadapi masalah ini sendiri. Siapapun tolong aku!

Kamu hanya orang baru, tolong jangan ikut campur urusanku!

Aku tahu, teman lama suatu saat nanti pasti akan pergi meninggalkanku sendiri, dan tergantikan dengan teman baru. Tapi, kumohon.. Berikan aku waktu untuk bersamamu dalam keadaan ku yang rapuh ini.

{ Friendzone }

Queen berjalan melangkahkan kakinya masuk ke gerbang sekolah, keadaannya sedikit membaik walaupun tak seceria dulu.
Queen menengok kearah belakang, masih terlihat jelas bahwa supirnya dan Seyna masih berada didalam mobil dengan Seyna yang menatap kearah Queen dengan tersenyum. Queen membalas senyuman Seyna singkat.

Disaat ia tersenyum, justru air matanya lah yang ingin terjatuh, bukan kebahagiaan yang datang.

Sesampainya dikelas, Queen langsung duduk ditempat duduknya biasa. Queen tidak mau Daniel curiga, Queen mau hari ini dan seterusnya tetap berjalan seperti biasanya.
Queen duduk ditempatnya sambil fokus memainkan handphonenya, entah apa yang ia lihat. Ia tidak terlalu perduli dengan teman teman sekelasnya, karena memang ia tak terlalu dekat.

Tiba tiba Queen merasa seseorang berdiri di depan mejanya, dan satu lagi berdiri disamping orang tersebut. Queen mendongakan kepalanya, yang ternyata yang ia lihat adalah Daniel bersama Fika. Queen tersenyum menyapa keduanya, Queen heran mengapa mereka berdiri dihadapannya.

"Kenapa?" Queen bertanya pada keduanya dengan perasaan campur aduk. Ia bermohon untuk hari ini agar tidak ada hal yang membuat dirinya bersedih, ia ingin bahagia walau hanya sehari.

"Gua minta maaf Queen. Lo bisa gak pindah ketempat biasa Fika duduk, karena Fika sekarang duduk disamping gua" ucap Daniel terus terang tanpa memikirkan ucapannya yang berdampak menyakiti hati Queen.

Tanpa berkata apa apa Queen langsung berdiri dari tempat duduk nya dan mengambil tasnya, lalu ia pindah kebelakang tempat Fika duduk awalnya. Queen tak habis pikir, ia baru tidak masuk sekolah satu hari saja, tempat duduknya sudah ada yang menggantikan. Bagaimana jika ia tak masuk sekolah berbulan bulan? Mungkin ia tidak dianggap penghuni kelasnya.
Daniel tak berbicara lagi setelah mengatakan itu, justru ia mengobrol dengan Fika.
Queen benar benar ingin menangis. Namun ia tak boleh seperti ini terus. Ia harus kuat!

Tak berapa lama Pricil yang memang duduk bersama Fika pun datang. Pricil menatap heran kearah Fika yang duduk didepan dan Queen yang duduk ditempat Fika. Pricil langsung berjalan kearah tempat duduknya yang memang disamping Queen, ia segera duduk.
Ia benar benar ingin bertanya pada Queen, tapi ia takut Queen akan marah. Akhirnya ia hanya diam.

"Maafin gue ya Cil" satu kalimat terucap dari bibir Queen dengan sangat pelan. Pricil yang mendengar ucapan Queen pun langsung menoleh kearah Queen.

"Maaf untuk?"

"Maafin gue ya, karena gue waktu itu marah sama lo, gue udah ngebentak lo. Serius gue gak ada niatan kayak gitu, mood gue lagi buruk saat itu" Queen menjelaskan dengan sangat tulus, ia memang memikirkan juga atas ucapannya waktu itu pada Pricil. Pricil membalasnya dengan tersenyum sumringah.

"Gak! Gue gak maafin lu" balas Pricil jutek.

"Tapi tadi lo senyum senyum, kok malah gak maafin gue sih"

Friendzone | END |Where stories live. Discover now