27. Pacar

3.4K 553 7
                                    

Happy reading jangan lupa vote dan follow wattpad ku juga Caaay_

🌾🌾🌾
"Kalau lo sama Mira nggak pacaran trus kenapa kalian di parkiran waktu itu peluk-pelukan, pakek rangkul-rangkulan segala."

---000---

Sama seperti sebelumnya, Rendy mengendarai motornya dengan kecepatan pelan. Sedari tadi di atas motor, Vania dan Rendy ngobrol hal-hal yang receh, bego dan konyol. Rendy mengajari Vania sesuatu, Rendy meminta Vania untuk menyantet siapa saja orang yang berani membullynya lagi. Sudah Vania bilang berkali-kali juga kepadanya kalau dia ini nggak bisa nyantet orang, tapi Rendy tidak percaya. Rendy juga mengajari Vania hal-hal yang bisa Vania lakukan ketika ada cowok yang kurang ajar kepadanya, kata Rendy 'Kalau ada cowok yang kurang ajar sama lo, santet aja tuh cowok. Kalau ilmu santet lo trouble, lo ludahin aja tuh cowok, tabok mukanya, jitakin palanya, terus kentutin dia. Ntar juga dia kabur.'

Menurut Vania itu adalah ajaran yang tidak terlalu sesat dan..., mungkin bisa saja Vania lakukan kalau hal semacam itu terjadi lagi. Tapi masalahnya Vania tidak berani melakukan hal itu, kalau cowok yangdihadapinya itu lebih kuat dan Vania kalah darinya bagaimana? Kalau dia melukai Vania gimana? Lalu Rendy menjawab lagi, dia bilang 'Gue pasti bakalan dateng dan lindungin lo Tet.'

Setelah itu berganti topik pembicaraan lagi. Vania tanya pada Rendy dari mulai kenapa dia suka kentut, apa Reynan juga suka kentut kayak dia, sampai kebiasan Reynan ketika di rumah saat bersama dengan Rendy. Walaupun saat ini Reynan menjauhinya disaat dia benar-benar membutuhkannya, Vania tetap saja tidak marah padanya.

Laju motor Rendy sangat pelan seolah-olah dia sengaja untuk memperlambat waktu. Tapi cukup membuat Vania menikmati naik di atas motornya. Cuaca hari ini juga sedikit mendung, tapi Vania tak masalah dengan itu karena setidaknya dia jadi tidak merasakan terlalu panas naik di atas motor Rendy. Angin juga berhembus sepoy-sepoy, sesekali menerbangkan rambut Vania yang tergerai.

Vania tidak memakai helm, Rendy juga tidak memakai helm, tapi sebenarnya Rendy bawa tetapi cuma satu, saat Vania tanya kenapa dia nggak pakai helmnya saja, Rendy bilang kalau Vania nggak pakai helm dia juga nggak akan pakai helm. Di jalanan kecil seperti ini juga tidak akan ada polisi yang melakukan operasi, hal tersebut membuat Vania merasa sedikit tenang karena tidak mungkin kena tilang akibat nggak pakai helm kalau nggak ada polisi.

"Kenapa lo punya pacar nggak bilang-bilang?!" Ucap Vania sengaja dengan intonasi tinggi, takut kalau-kalau Rendy tidak dengar karena deru mesin motornya.

"Pacar? Siapa?"

"Mira." Ucap Vania.

Rendy tertawa. Vania menautkan alis. Tidak ada yang lucu dari pertanyaannya. Selera humor Rendy memang sangat rendah! Hal yang tidak lucu malah dia tertawakan seperti itu. Apakah Vania salah kalau beranggapan Mira itu pacarnya? Vania rasa tidak.

Setiap siswi yang melihat kejadian di parkiran waktu lalu ketika lengan Rendy dipeluk Mira pasti mereka akan mengambil kesimpulan kalau Rendy dan Mira itu pacaran. Tidak hanya sampai situ saja, tapi juga ketika Mira bersikap manja ke Rendy yang minta di antar ke kelas barunya, ketika Mira sering ke kelas X IPA 1 untuk bertemu dengan Rendy, dan Mira juga sangat perhatian kepada Rendy. Menurut Vania itu sudah sangat jelas. Vania memang tidak tahu siapa sebenarnya si Mira itu. Mira itu kan siswa baru, atau... jangan-jangan dia sengaja pindah ke SMA Sakar itu juga karena Rendy? Itu bisa saja kan.

"Sok tahu lo!"

"Emang gue tahu kok!"

Vania berbicara lagi menuju topik pembicaraan sebelum Rendy membelokan pembicaraan ke hal lain lagi. "Kalau lo sama Mira nggak pacaran trus kenapa kalian di parkiran waktu itu peluk-pelukan, pakek rangkul-rangkulan segala."

CRUSH ✔️Where stories live. Discover now