45. Minta Ijin

3.3K 511 19
                                    

"Tet besok nyokap bokap lo di rumah?"

---000---

"Lo kan udah bilang suka ke gue dan gue juga udah bilang suka ke lo. Jadi... kita pacaran dong?" Tanyaku pada Rendy yang sedang mengendarai motor astrea.

"Belum!"

"Lah kok belum?"

"Lo nggak sabaran banget sih pengen jadi pacar gue Tet!" Sinisnya.

"Sok jual mahal dech lu!" Cibir Vania. "Banyak ya cowok yang ngejar-ngejar gue, kalo lo kelamaan gue keburu jatuh cinta sama mereka tau rasa lo!"

Rambut Rendy bergerak-gerak karena hembusan angin. Vania pulang diantar Rendy dengan kendaraan astrea andalannya itu. Kerja keras Vania merayu-rayu Rendy akhirnya berhasil juga. Rendy tidak bisa menjauh lama-lama dari Vania.

Berhubung Rendy cuma membawa helm satu dia memberikannya pada Vania, membiarkan kepalanya telanjang tanpa perlindungan. Vania sudah bilang kalau dia tidak masalah jika tidak memakai helm, Vania juga sudah menolak memakai helm kodok belang-belang milik Rendy. Jelek! Vania tidak suka helm-nya! Tapi Rendy memakaikannya secara paksa ke kepala Vania.

Motor yang dikendarai Rendy sudah memasuki kompleks perumahan Vania dan Rendy menghentikan motornya ketika telah sampai di depan gerbang rumah Vania.

Vania merapikan rambutnya yang berantakan setelah melepas helm.

"Tet besok nyokap bokap lo di rumah?"

"Nyokap iya... kalo bokap nggak tau dech besok udah pulang atau belum. Emang kenapa Pil?"

"Gue mau minta ijin."

"Minta ijin apa?"

"Buat pacaran sama anaknya."

Vania senyum-senyum, apa barusan itu bisa Vania sebut sebagai gombalan? mana mungkin pula Rendy menemui Mamanya jika menembak dia saja Rendy tidak berani.

---000---

Hari minggu ini Vania membantu Mamanya memasak kue di dapur. Saat Vania sedang mengiris coklat bel rumah berbunyi karena ada yang memijitnya.

"Mah ada tamu tuh!"

"Kamu bukain lah! Mama lagi bikin adonan ini."

Vania meletakan pisaunya kemudian berjalan untuk membukakan pintu.

Mata Vania membulat sempurna ketika melihat seseorang yang tengah berdiri di depan pintu dengan setelan pakaian sederhana, hanya kaos oblong hitam dipadupadankan celana jeans selutut dan sepatu putih motif catur.

"Ngapain lo kesini Pil?"

"Kan kemarin gue udah bilang."

Sumpah demi apa pun Vania pikir yang Rendy ucapkan kemarin hanya becanda.

"SIAPA VAN?!" Teriak Mama dari dapur.

Rendy nylonong masuk. Vania mendesah kesal meskipun dia juga diam-diam senang.

CRUSH ✔️Where stories live. Discover now