46. Dia Adalah Upilku

3.6K 480 49
                                    

"Buka permen karetnya waktu lo udah di kamar aja ya."

---000---

Rendy meng-hah- telapak tangannya lalu menyisir rambutnya ke belakang sambil berkaca melalui spion motor astreanya. Rendy mengedipkan sebelah matanya.

Vania masih tidak percaya kalau cowok dengan otak rada miring di depannya ini kemarin telah berani meminta ijin Tiara untuk memacarinya.

"Kenapa bengong?"

Vania menggeleng lalu tersenyum.

"Mikirin siapa?"

"Kamu."

"Idih jijik!"

"Kamu jijik sama diri kamu sendiri?"

"Bukan. Pakek aku-kamu gitu, Ih jijik gue..." Rendy mengedikan bahu, gelagatnya benar-benar memperlihatkan kalau dia segeli-gelinya.

"Ya biasa aja dong! Kok kamu jadi ngegas gitu sih?!"

"Udah bagus Upil-Boneka Santet, jangan diganti-ganti."

Vania berdecak kesal. Mana ada orang pacaran nama panggilannya kayak gitu, itu namanya ngeledek!

Rendy mengantar Vania pulang dengan motor astrea. Rendy mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya. Permen karet merk 'YOSAN'. Permen karet yang banyak beredar dipasaran ketika jaman Vania SD dulu. Sekarang mencari jajanan begituan sudah susah.

"Buat lo."

Vania menerima permen karet itu.

"Dulu waktu SD gue juga suka makan permen payung, sama ngumpulin bungkus permen karet ini biar ngumpul kata 'YOSAN'." Ucap Vania antusias.

"Buka permen karetnya waktu lo udah di kamar aja ya." Rendy mengacak puncak kepala Vania gemas sebelum akhirnya pulang bersama motor astreanya.

---000---

Vania berdiri di balkon kamar sambil memegang penasaran permen karet pemberian Rendy. Kenapa Rendy memintanya untuk membuka permen karet ini di kamar saja? Memangnya kalo Vania buka permen karetnya di ruang tamu kenapa? Apa akan meledak?

Vania membuka bungkus permen karet 'YOSAN' itu. Vania semakin penasaran saat di dalamnya ternyata tidak ada permen karet tapi malah secarik kertas yang dilipat kecil sehingga muat di masukan ke bungkusan YOSAN. Namun saat sudah Vania buka, dia tercengang melihat tulisan di kertas itu.

 Namun saat sudah Vania buka, dia tercengang melihat tulisan di kertas itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
CRUSH ✔️Where stories live. Discover now