"Sekarang yang harus kita lakukan adalah mencari si murid tambahan." ucap Chanwoo.
Aku menggangguk. "Tapi tak ada yang tahu siapa murid tambahan itu."
Jinhwan mengeluarkan CD yang tadi diputar di komputer dan memasukannya kembali dalam tempat kotak sebelumnya. "Sepertinya aku tahu siapa.."
Mendengar kata-katanya, sontak aku menoleh. "Siapa?" tanyaku spontan.
Jinhwan membalas tatapanku. Ia terdiam sejenak. "Hmm.. sebenarnya aku tidak begitu yakin, tapi.."
"Lupakan saja kalau kau tidak yakin." sela Chanwoo. "Kau juga dengar kan tadi. Kita tidak boleh asal menebak."
Jinhwan hanya terdiam.
"Kalau kau bicara seperti itu berarti kau sudah menemukan beberapa bukti tentang murid tambahan, memang siapa orangnya?" tanya Yunhyeong pada Jinhwan.
"Hmm.." Raut wajah Jinhwan terlihat gelisah. Aku tahu ia hendak mengatakan sesuatu, namun ia ragu.
Sekilas ia melirikku. Mata kami bertemu. Aku terdiam menunggunya melanjutkan kata-katanya. Namun ia hanya menatapku dalam diam.
"A-apa.. siapa orangnya? Ke-kenapa kau menatapku?" tanyaku.
Jinhwan menghela nafasnya. "Aku akan memberi tahu kalian saat aku sudah begitu yakin."
"Bukan begitu caranya.. kita harus berdiskusi." ucap Yunhyeong. "Katakan siapa, lalu kita akan mencari tahunya bersama."
"Ugh" Jinhwan menekan kepalanya dengan kedua telapak tangannya.
"Hei sudahlah.. tak apa kalau kau masih belum yakin." ucapku pada sosok yang tengah gelisah itu.
"Sebaiknya kita pulang dan membicarakan hal ini di rapat kelas besok." usul Yunhyeong.
"Tidak!" sela Jinhwan membuat kami terkejut. "Jangan.. untuk sementara biar kita saja yang mengetahui tentang hal ini. Aku tidak mau ada yang mencoba untuk saling membunuh."
"Ah benar juga.." gumam Yunhyeong.
"Ya.. untuk sekarang, ayo kita pulang." ajakku.
Aku, Jinhwan, dan Yunhyeong keluar dari ruang komputer. Ahh tunggu..
"Chanwoo..?" aku melihat ke sekeliling.
Jinhwan dan Yunhyeong tampak terkejut saat menyadari bahwa Chanwoo telah menghilang dari sisi kami.
"Kemana dia?" kini Yunhyeong yang tampak gelisah.
'braakk' "AAARRGGHHH!!!"
Tiba-tiba terdengar dentuman keras dan jeritan seseorang dari kejauhan. Kami sontak berlari menuju arah sumber suara. Menuruni tangga, melewati koridor gelap, dan melewati kelas-kelas kosong.
Samar-samar terlihat sosok seseorang di tengah kegelapan. Tubuhnya tersungkur di ubin dingin koridor.
Kami segera menghampirinya. "Chanwoo!!"
"Kau baik-baik saja?" dengan cepat Yunhyeong menopang tubuh Chanwoo dan membantunya berdiri.
"Argh.." Chanwoo meringis kesakitan.
Aku tak kuat melihatnya yang tampak sangat kesakitan. "Hei biarkan ia duduk di bawah.."
Yunhyeong menaruh kembali tubuh Chanwoo dan mendudukkannya di lantai. "Ada apa? Kenapa kau di sini?"
"A-aa.. Ji.. ngghh.. won.. ugh.." Chanwoo benar-benar kesakitan.
Aku hanya menatap Chanwoo. Wajahnya terlihat sangat tegang dan nafasnya tidak teratur. Perlahan sebuah cairan bening membasahi pipinya. Ia meringis kesakitan sampai mengeluarkan air mata.
ESTÁS LEYENDO
Class 3-3
Misterio / Suspenso[COMPLETED] "Kau tahu, katanya dulu ada seorang anak yang meninggal di kelas 3-3. Tapi teman-temannya justru bersikap seolah-olah anak itu masih ada. Kelas 3-3 terkena kutukan di tahun-tahun berikutnya. Murid-murid di kelas itu satu persatu meningg...
