Satu minggu berlalu,
Hari ini Pak Yang Hyun Suk meminta kami untuk mengumpulkan tugas yang ia beri. Beruntung aku dan Jinhwan sudah mengerjakannya bersama Minho di rumah sakit. Kami rutin mengunjunginya dan mengerjakan tugasnya bersama.
Istirahat tiba. Seperti biasa aku, Jinhwan, Hanbin, Jiwon, Yunhyeong, Chanwoo, dan Donghyuk berkumpul di kantin. Sambil melahap makanan masing-masing, kami memulai pembicaraan.
"Minho masih belum sembuh?" tanya Hanbin.
Aku menggeleng-gelengkan kepala.
"Aku ingin melihat keadaannya." ucap Yunhyeong.
"Kau belum menjenguknya?" tanya Jiwon.
"Bagaimana kalau kita jenguk Minho setelah pulang sekolah?" usul Chanwoo.
Semua mengangguk setuju.
"Kalau begitu aku akan memberi tahu Minho bahwa kita akan mengunjunginya." ucap Jiwon seraya mengambil hpnya dan mengetik pesan dengan cepat.
Tak lama hpnya berbunyi. Pesan yang dikirimnya menerima balasan.
Jiwon membacakan isi pesan itu. "Tak perlu. Aku sudah diperbolehkan pulang sore ini. Kalau kalian ingin bertemu denganku, tunggu saja di rumahku."
Mendengar hal itu wajah Yunhyeong nampak berbinar. "Dia sudah sembuh? Syukurlah"
"Benarkah? Kalau begitu kita langsung ke rumahnya saja." ucap Chanwoo antusias.
Sontak semua menatap Hanbin, menunggu keputusan darinya. "Oke, katakan pada Minho kita akan menyambutnya di rumah." ucapnya sembari meminta Jiwon mengirim pesan pada Minho.
Semua tersenyum senang.
"Ahh.. aku ada jadwal bibel saat pulang sekolah." ucap Donghyuk dengan nada terkejut. Sepertinya ia baru menyadarinya.
"Kau bisa menyusul setelah itu kan?" tanyaku.
Donghyuk hanya mengangguk pelan.
"Sudah habiskan makanannya. Sebentar lagi waktu istirahat selasai." ucap Jinhwan.
***
Bel sekolah berdentang. Semua murid diperolehkan pulang dan beristirahat di rumah masing-masing, kecuali beberapa orang yang kurang beruntung.
"...Jung Chanwoo, Kim Hanbin, Kim Jiwon." ucap pak Yang. "Nama-nama yang bapak sebut diharapkan mengikuti ujian remedial setelah pulang sekolah."
Itu kata-kata terakhir paman sebelum ia pergi keluar dari kelas.
Serentak kami menghampiri ketiga anak itu.
"Jung Chanwoo, nilaimu turun?" tanya Jinhwan.
Chanwoo hanya terdiam menunduk meratapi nilai di bawah rata-ratanya.
"Hei kenapa murung seperti itu?" tanya Jiwon seraya menyemangati temannya itu.
"Bagiku ini buruk. Kau sudah sering menerima nilai seperti ini. Jadi kau tak akan mengerti perasaanku." balas Chanwoo.
"Mau ku ajari?" tawar Donghyuk. "Masih ada waktu sebelum bimbelnya di mulai. Aku bisa mengajari kalian."
"Memangnya kau bisa?" tanya Jiwon meremehkan.
YOU ARE READING
Class 3-3
Mystery / Thriller[COMPLETED] "Kau tahu, katanya dulu ada seorang anak yang meninggal di kelas 3-3. Tapi teman-temannya justru bersikap seolah-olah anak itu masih ada. Kelas 3-3 terkena kutukan di tahun-tahun berikutnya. Murid-murid di kelas itu satu persatu meningg...
