10

13.5K 1.2K 33
                                    

Hai Semua!!!

maaf ya update yang ini lama bangeeeetttt...

Sekarang saya  sedang membuat Fitlhy Shade of Drey. Novel bergenre chicklit yang unyu-unyu gemesin ini bisa kalian baca di wattpad. Cek buku yang sedang kukerjakan, ya.

Terima kasih sudah membaca cerita ini.

Jangan lupa vote dan comment, yah. Saya akan update lagi cerita ini kalau sudah mencapat 4K viewer. Keep it up! Terus baca dan tunggu kelanjutannya, ya. Thank's alot, Pals!

With love,

Honey Dee

***

Pikiranku sama sekali tidak berada di tempatnya ketika Abe menjelaskan tentang apa yang ingin dilakukannya pada Hausser. Aku hanya duduk diam dengan tangan menyanggah dagu dan mata tertutup, berlagak memusatkan pikiranku padanya. Ini jauh lebih baik daripada Abe yang jago membaca mimik melihat tatapan mataku yang tidak fokus dan mulai membuat perkiraannya sendiri.

Suara ketukan pintu yang hampir bersamaan dengan terbukanya pintu ruangan membuatku terlonjak. Gadis itu berdiri takut-takut di depan pintu dengan senyum yang dipaksakan. Dia tidak menatapku. Dia menatap lurus pada Abe seolah aku tidak ada di ruangan itu.

Dan, kuharap tidak ada yang mendengar suara jantungku.

"Cattleya cantik, kau mengejutkan kami," ucap Abe dengan suara yang ramah.

Apa yang terjadi di antara mereka hingga Abe menyapanya dengan begitu ramah?

"Maaf, Tidak ada orang di luar, jadi kupikir aku boleh langsung masuk," ucapnya ragu. Senyum masih bertahan di wajahnya yang cantik.

Abe tersenyum lebar seraya membuat gerakan tangan untuk mempersilakannya duduk di depan mejaku.

Apa ini? Kenapa aku merasa sangat girang melihatnya duduk di sini?

"Begini, Mr. Rockwood masih belum setuju kau menangani proyek Hausser. Ia ingin mendengar komitmen darimu."

Cattleya menatapku, tanpa ada kejutan di wajahnya. Setelah mengedipkan mata dengan gaya yang membuat jantungku terasa berat, dia menghela napas pelan.

"Aku bersedia, Mr. Rockwood. Aku akan menjalankan semua dengan baik." Suaranya terdengar tenang. Bukan seperti seorang anak baru yang menghadapi penolakan. Dia profesional.

Tapi, ada yang tidak bisa profesional di sini. Lelaki di dalam celanaku. Dia gelisah sekali.

"Begini saja, jika di awal bulan aku tidak bisa memberikan sesuatu yang layak untukmu, kau bisa menendangku dari sini. Aku akan mengakhiri karirku dan semua beres. Aku tidak akan mengecewakanmu."

Rahang Abe menggantung terbuka mendengar ucapan berani Cattleya.

Aku langsung menyambar sebelum Abe mengeluarkan kalimat yang bisa mengubah pernyataan itu, "bagus! Itu yang ingin kudengar."

"Adam?!" Abe menyeru kepadaku. "Itu cuma tinggal sebelas hari lagi," ucapnya sambil melotot kepadaku.

"Bukan aku yang memintanya kan? Dia sendiri yang mengucapkannya."

Aku tahu kau akan menunjuk hidungku untuk mengatakan aku egois dan arogan. Siapa yang peduli pada apa yang kau pikirkan? Kau tidak tahu bagaimana rasanya jadi aku saat ini. Kau tidak bisa merasakan geliat ular besar di dalam perutku. Mengerikan, rasanya mengerikan. Apalagi kalau kau tahu apa yang dilakukan lelaki di dalam celanaku. Ini siksaan, Teman, siksaan yang mengerikan.

A Perfect Hollow (Complete)Where stories live. Discover now