Wattpad Original
Ada 6 bab gratis lagi

-6- Rumor

28.7K 3K 59
                                    

"Di film ini kalian romantis banget. Apa nggak ada kemungkinan buat cinlok?" tanya seorang wartawan yang duduk paling depan sambil tersenyum di acara konferensi pers film terbaru Evelyn.

Hari ini adalah premiere dari salah satu film yang Evelyn bintangi. Proses syutingnya sendiri sudah rampung empat bulan yang lalu, sehingga saat ini ia harus kembali disibukkan dengan promosi film di berbagai kota di Indonesia.

Evelyn dan Satria, lawan mainnya di film terbarunya ini, hanya saling melirik penuh maksud. Kemudian keduanya sama-sama tertawa. Hal itu kembali memancing wartawan dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih heboh.

"Nggaklah. Kita emang romantis satu sama lain untuk membangun chemistry peran yang kita mainin aja," ucap Satria berusaha diplomatis, disambut anggukan persetujuan oleh Evelyn.

"Kenapa? Apa karena salah satu dari kalian udah punya pasangan? Ev mungkin?" tanya wartawan lain penuh selidik"

Evelyn tertawa. "Hmm... gimana, ya?" tanyanya dengan nada sok misterius untuk menggoda para wartawan. "No comment aja, deh. Iya kan, sat?"

Koor kecewa wartawan kembali membuat keduanya tertawa dan menyerah untuk menanyakan perihal asmara mereka.

Namun, ternyata ada satu orang yang menyadari ambigu pada jawabannya adalah ambigu yang punya maksud. Manajernya, Mbak Titi, sedah kebakaran rambut—dia perempuan sih, jadi nggak punya jenggot—dan menghujaninya dengan berbagai macam pertanyaan ketika mereka berada di dalam mobil saat perjalanan pulang. Sudah dua kali ia mengulangi jawabannya pada Mbak Titi, tapi manajernya itu tetap saja tidak percaya. Sekali lagi ia menjawab, mungkin ia bisa mendapatkan doorprize dari Mbak Titi.

"Pokoknya Mbak nggak mau ya kalo kamu nyembunyiin sesuatu yang krusial seperti masalah percintaan dari Mbak," omel Mbak Titi.

Evelyn yang mendengarnya hanya mengangguk patuh dengan tatapan mata yang melekat pada ponsel. Ia baru saja mendapatkan hasil fotonya untuk majalah Cosmolite. Majalah bergambar dirinya itu baru terbit kemarin, lengkap dengan artikel hasil interview-nya tentang kehidupannya sehari-hari dan bagaimana caranya bersenang-senang di tengah kesibukannya sebagai seorang artis.

Digulirnya gambar itu satu persatu dengan memperhatikan setiap detailnya. Dari semua gambar yang diambil Meta, memeluk tangan Rafka dengan rambut klimis yang biasa ia benci itu malah menjadi salah satu favoritnya. Bukannya narsis, tapi ekspresi di wajahnya sedang bagus, juga bahasa tubuh Rafka yang tak terlihat wajahnya kelihatan sangat alami. Meta benar-benar fotografer yang handal rupanya.

Tanpa pikir panjang, Evelyn mengunggah foto itu di akun Instagram miliknya. Dalam hitungan detik ratusan like mampir di foto terbarunya, juga komentar-komentar tentang betapa cantik dan seksinya Evelyn memakai pakaian renang berwarna hitam yang sejujurnya sangat biasa itu. Ketika membaca sebuah komentar yang mengatakan bahwa punggung Rafka sandar-able, Evelyn terkikik geli.

"Ngapain, sih?" tanya Mbak Titi yang memang dasarnya suka kepo.

"Nggak papa, komennya netizen lucu aja." Evelyn masih menggulir kolom komentarnya yang sedang banjir. Komentar-komentar semacam 'cantik banget' dengan emotikon hati dan cium-cium itu tak digubrisnya karena tidak terlalu menarik, apalagi iklan-iklan online shop yang asal promosi di akunnya. Ia malah tertawa karena beberapa orang mendebatkan pakaiannya—padahal mereka sama sekali tidak memiliki urusan perihal baju itu—dan sangat menikmati komentar tentang Rafka.

Punggung lebar Rafka yang bikin pengen bersandarlah, pantat seksinya yang berisilah, beberapa malah bertanya dengan me-mention Evelyn, menanyakan siapa pria yang menjadi modelnya. Evelyn mengulum senyum. Mereka pasti tidak percaya bahwa Rafka hanyalah pegawai hotel, bukan model seperti yang mereka harapkan. Seharusnya Rafka bisa menjadi seseorang yang lebih dari itu, sayang sekali ia menolak tawarannya untuk menjadi model.

Pandora BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang