36-Thirty Six

167K 7.6K 188
                                    

Cara ku mencintaimu itu sederhana, cukup melihatmu bahagia meski bukan bersamaku.

***

Naya melangkahkan kakinya dengan santai menuju kelas, rambutnya yang panjang itu dibiarkan tergerai sehingga sesekali rambutnya berterbangan karena tertiup angin. Namun, tak ada ekspresi apapun diwajah Naya, hanya ada tampang datar disana.

Bahkan saat beberapa siswa menyapa Naya, ia hanya membalasnya dengan senyuman tipis, tak seperti biasanya.

Naya sendiri tidak tahu mengapa ia seperti ini, otaknya sedari tadi terus memutarkan semua omongan Manda kemarin saat dirumah sakit, semua itu sangat jelas diotak Naya.

Tadi malam saja, Naya seharusnya beristirahat karena ia baru saja pulang dari Rumah sakit, namun sampai pukul 12 tengah malam, Naya sama sekali tidak bisa tidur. Semua itu karena omongan Manda.

Naya meletakkan kepalanya pada meja kelasnya saat ia baru saja datang ke kelas, keadaan kelas yang masih sepi sangat mendukung keinginan Naya, tidur.

Matanya sudah tak kuat lagi untuk terbuka, namun baru beberapa detik saja Naya memejamkan mata, matanya itu kembali terbuka sangat lebar.

Brakk

"Tidur mulu ,Nay!"

"Bangun!"

Naya berdecak kesal, Manda sungguh menyebalkan. "Apasih lo?! Diem deh!"

Manda mendudukan tubuhnya pada kursi disebelah Naya, "Santai, neng"

Naya tak menghiraukan Manda, ia langsung saja meletakkan kepalanya kembali pada meja, ia ingin melanjutkan tidurnya.

Brakk

"Astaga!"

"Gue lupa bawa buku Sejarah!"

"Mati gue!"

Lagi-lagi Manda membuat Naya terganggu, tetapi Naya mencoba sabar untuk menghadapi sahabatnya yang satu ini. Naya meletakkan kepalanya kembali.

Brakk

"MANDA!" Naya kesal bukan main dengan Manda, Manda benar-benar tidak bisa melihat kondisi Naya.

Manda yang baru saja menggebrak meja itu hanya memasang ekspresi bingung, "Apa, Nay?"

Naya menggeram kesal, ia berjalan dan pindah ke bangku kosong yang terletak diujung kelas untuk melanjutkan tidurnya.

"Naya kenapa sih?" Tanya Manda pada dirinya sendiri.

"Au ah, biarin aja"

***

Naya tersenyum dengan lebar saat mendapati pemandangan indah didepannya, sebuah taman dengan dekorasi yang sangat romantis.

Karena terlalu suka dengan pemandangan yang ada disini, Naya memutuskan untuk menjelajahi seluruh tempat ditaman ini.

Senyum Naya tak pernah pudar, ia sangat merasa bahagia disini, rasanya sangat nyaman.

Namun, tiba-tiba Naya mendengar sebuah suara, suara yang sangat familiar ditelinganya, suara yang sangat ia rindukan.

Cold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang