23. Raiden secret.

11.1K 1.3K 61
                                    

Hari ini Xeena menikmati coklat hangat dan menatap kolam yang berada tepat di bawah balkon kamarnya. Air yang terlihat tenang itu membuat Xeena terpaku. Bayangan masa lalu saat kebahagian keluarganya itu kembali terbayang. Xeena tersenyum miris mengingat itu semua.

"Lalu kenapa jika perusahaan itu hancur? Bukankah itu bisa memberi Daddy pelajaran?"

Xeena kembali diam saat kata-kata itu begitu mudah meluncur dari bibirnya. Bayangan sosok ibunya yang tersenyum membuat Xeena mengehela napas.

"Tidak. Perusahaan itu di bangun bersama oleh Daddy dan Mommy. Ya,  dan aku harus pulang ke London."

Xeena membalikkan badannya dan terpaku saat melihat Tania sudah berdiri di hadapannya. Keluarga Raiden benar-benar aneh di mata Xeena. Tak ada makan malam menyambut kedatangan Raiden ataupun kumpul keluarga. Rumah besar keluarga Calisto sangat sepi hingga Xeena bisa berlari mengelilinginya. Tak ada yang memperhatikannya, kecuali seorang pria yang selalu baik dan melayani semua kebutuhan Xeena. Tanpa Xeena tahu bahwa pelayan itu adalah orang yang Ayahnya kirim untuknya. Bahkan Raiden pun menghilang. Xeena sama sekali tak melihat Raiden sejak semalam.

"Kau terlihat sangat nyaman di rumahku."

Xeena tersenyum. Menikmati coklat panas di tangannya dan duduk di atas pagar balkon. "Lalu apa yang kau harapkan, Ibu Mertua?"

"Sangat menjijikkan! Mendengarmu memanggilku dengan sebutan yang jauh dari harapanku!"

"Apa yang salah? Bukankah aku harus memanggilmu Ibu Mertua? Aku istri Anakmu!"

"Dalam mimpimu! Karena aku tak pernah menganggapmu menantuku!"

"Jangan terlalu keras! Agera tak akan menyukainya jika dia tahu aku menderita," ucap Xeena lirih.

Tania tertawa. "Akan kubuat mudah. Berapa banyak yang kau butuhkan? Dan pergilah dari kehidupan anakku!"

"Lagi?" tanya Xeena dengan senyum tipis. "Kau pasti sudah sering melakukan ini bukan? Membayar semua wanita yang berada di sekitar Agera."

"Kau gadis yang pintar. Jadi turuti saja perintahku atau aku akan memakai jalan lain,"

"Kini aku tahu dari siapa sikap diktatornya. Dia mirip denganmu. Suka memerintah dan mengancam jika keinginannya tak terpenuhi. Kalian benar-benar sangat mirip. Juga membuatku muak!" Xeena mendesah kasar. "Ahk, kali ini aku tak bisa menahannya lagi."

Tania melangkah mendekati Xeena. "Katakan saja apa yang kau inginkan? Aku akan memenuhi semuanya."

Xeena tersenyum tipis. Menatap mata Tania dengan pandangan mengejek. "Agera! Aku inginkan Agera! Jadi kau akan memberikannya bukan?"

"Lancang!"

Tania langsung menarik rambut Xeena hingga gelas di tangan Xeena jatuh. Xeena menjerit kaget saat tangan Tania yang lainnya telah mendorong tubuhnya. Pendeknya pagar balkon membuat Xeena  tak dapat menjaga keseimbangan tubuhnya. Teriakan Xeena menyambut saat tubuhnya jatuh dari lantai dua dan tercebur dalam kolam renang yang berada tepat di bawah balkon kamarnya.

Suara keras air kolam yang menerima tubuh Xeena membuat beberapa pelayan menjerit kaget. Tubuh Xeena terus turun tanpa bisa naik keatas karena Xeena tak bisa berenang. Tangan Xeena mencoba mencari pegangan dan berusaha minta tolong. Bayangan ketakutan masa kecil Xeena yang pernah tenggelam bersama ibunya kini terbayang jelas. Tubuh Xeena mengigil takut dengan tangan yang masih mencoba meminta pertolongan.

Tania tersenyum puas melihat Xeena yang tak bisa berenang. Menatap tubuh Xeena yang mulai kelelahan tanpa ada orang yang berani menolong. Semua terlihat begitu menyenangkan saat sebelum Raiden yang tiba-tiba datang dan langsung berteriak lalu menjatuhkan tubuhnya di kolam renang.

Save Me Mr. Cool (Complete) Where stories live. Discover now