3. What the hell!

34.6K 2.8K 99
                                    


"Viooooo, help me. Help me. Help me,"

Belum selesai berbicara, Xeena sudah menutup telepon genggamnya dan terus berlari. Sayangnya orang-orang dengan pakaian serba hitam itu juga ikut berlari mengejar Xeena. Berkali-kali Xeena menyumpah karena rasa takutnya dan sesekali menoleh kebelakang. Semua berkas ditangannya berantakan hingga Xeena hanya menggenggam handphonenya saja. Semua lenyap karena ketakutan Xeena. Xeena terus berlari diantara keramaian. Berharap para orang aneh tersebut tak lagi mengikutinya.

Dengan langkah pasti Xeena memasuki sebuah hotel mewah termahal yang ada di London. Langkahnya semakin cepat saat mengetahui orang-orang berbaju hitam tersebut masih mengejarnya. Xeena berlari dan langsung masuk kesebuah lift. Sialnya pintu lift tersebut tak kunjung tertutup meski Xeena memencet tombol berkali-kali. Para pria berbaju hitam tersebut semakin mempercepat langkahnya dan mulai bingung dengan keberadaan Xeena. Xeena yang mulai panik saat salah satu dari mereka mulai berpencar dan berjalan menuju lift tempat Xeena berada.

Xeena menoleh kebelakang dan mendapati seorang pria yang tengah menatapnya heran. Dengan cepat kedua tangan Xeena menarik jas pria tersebut hingga membuat tubuh pria tersebut mendekat dengan cepat. Lalu Xeena membalikkan tubuhnya cepat hingga pria yang ia tarik mengikuti gerakan Xeena. Posisi mereka kini berubah. Pria tersebut berada di depan tubuh Xeena dan tepat membelakangi pintu lift.

Kini tubuh Xeena tertutup oleh tubuh pria yang berada tepat di hadapannya. Bahkan tangan Xeena masih memegang jas pria tersebut dengan kuat. Xeena menutup matanya rapat dan berharap orang-orang yang mengejarnya tak dapat menemukannya. Xeena sama sekali tak memperhatikan pria yang ia tarik dan sekitarnya. Seingat Xeena di dalam lift tersebut hanya ada dia dan pria yang tak ia kenal.

Pria tersebut menatap wajah Xeena lekat. Tersenyum tipis saat melihat mata Xeena yang tertutup dan peluh yang mengalir di dahi Xeena. Lalu beralih pada tangan Xeena yang masih memegang jasnya kuat. Pria tersebut tetap diam dalam posisinya. Samakin mendekat hingga tubuh Xeena benar-benar tak terlihat dari luar lift. Pria tersebut menoleh saat suara langkah kaki mendekat. Entah apa yang merasukinya, pria tersebut langsung memeluk tubuh Xeena dan membuat Xeena tenggelam dalam pelukannya.

"Ah ... sorry," ucap seorang pria dengan baju hitam yang memang mengejar Xeena.

Pria tersebut tersenyum dan hanya mengangguk pelan lalu kembali menatap tubuh Xeena yang diam berada di pelukannya. Pintu lift tertutup dan mulai naik keatas. Xeena bernapas lega dan melepaskan tubuhnya dari pria yang tiba-tiba memeluknya. Xeena menyandarkan tubuhnya pada dinding lift dan masih memejamkan matanya. Membuat pria tersebut tersenyum tipis.

"Jadi, apa kita harus mekakukannya disini?" tanya pria tersebut pelan.

Xeena tersadar dan membuka matanya. Membulatkan kedua matanya saat melihat pria asing tampan yang tepat berada di depannya. Mata Xeena meneliti wajah pria tersebut. Begitu asing dan tampan.

"Ap-apa?" tanya Xeena tak mengerti.

Pria tersebut tersenyum. "Jangan berpura-pura, kau yang memulai segalanya, Nona."

Xeena membeku dan mengikuti arah pandang dari pria di hadapannya yang mengarah pada kedua tangan Xeena yang masih memegang baju pria tersebut. Xeena langsung menurunkan tangannya. "Ma-maaf. Itu sebuah kesalahan."

Pria tersebut menaikkan satu alisnya. "Apakah itu juga suatu kesalahan?" pria tersebut menatap arah tombol pintu lift.

Xeena mengikuti dan hanya diam tak mengerti.

"Kau bahkan memencet tombol lantai paling atas. Bagaimana kau tahu kamarku ada disana?" tanya pria itu lagi.

"Apa? Apa maksudmu? Aku hanya terlalu panik hingga memencet tombol secara acak," sanggah Xeena sambil mendengus kesal.

Save Me Mr. Cool (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang