14. Paris.

22.6K 2.1K 78
                                    

Rex mengantarkan Xeena sampai di depan Mansion Raiden

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Rex mengantarkan Xeena sampai di depan Mansion Raiden. Melihat wajah Xeena yang masih tertidur pulas, membuat senyum di wajah Rex kian mengembang.

"Harusnya aku yang melihat wajah cantik dan senyummu setiap hari, Na." Rex mengelus wajah Xeena sesaat.

Suatu pergerakan kecil karena elusan tangannya membuat Rex menahan napas meski hanya sesaat. Namun saat mata Xeena tetap terpejam, Rex bernapas lega.

"Na, kita sudah sampai. Hei, kau bisa mendengarku?"

Hening, Xeena tetap terlelap dengan pulasnya. Rex tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Keluar dari mobil dan berputar menghampiri pintu tempat Xeena duduk. Membuka pelan dan mengangkat tubuh Xeena dengan sangat hati-hati. Menutup pintu mobil dan berjalan memasuki halaman mansion Raiden.

Dengan langkah pelan Rex berjalan santai. Tak memperdulikan tatapan para pelayan Raiden yang telah berlari masuk kedalam karena kaget. Rex menatap wajah Xeena sekali lagi. Lagi-lagi senyum itu terkembamg di bibir Rex.

"Benar, saat kau tak bahagia bersamanya maka aku akan datang menjemputmu. Menjemput calon istriku yang terlewat karena kesalahanku."

Rex masih tersenyum menatap wajah Xeena yang berada dalam gendongannya. Hingga tak terasa kaki Rex telah sampai pada pintu mansion megah dengan seorang pria yang menatapnya sangar.

"Apa yang kau lakukan pada istriku, Acacio!" Raiden menatap Rex sesaat lalu beralih pada wajah Xeena yang masih terlelap di gendongan Rex.

Suara berat terdengar sangat dingin di telinga Rex. Rex menoleh dan mendapati Raiden yang tengah menatapnya benci. Rex tersenyum tipis dan menatap wajah Xeena sekali lagi. "Mengantarkan calon istriku yang telah terlewat," ucap Rex dengan jelas.

Seketika wajah Raiden kian membeku saat mendengar kata-kata Rex. Guratan marah terlihat jelas di wajah tampan Raiden. "Brengsek! Beraninya kau mengatakan Xeena sebagai calon istrimu saat dia telah menjadi istriku!"

Rex tertawa sumbang. "Itu lah kenyataannya, Mr. Calisto! Dan perlu kau ketahui, saat kau membuatnya menangis sekali saja atau membuat hidupnya tak bahagia, maka aku akan datang menjemputnya! Menjemput dan merebut hal yang seharusnya menjadi milikku sejak dulu!"

Dengan guratan marah Raiden merebut tubuh Xeena yang berada dalam gendongan Rex. "Bermimpilah, Mr. Acacio! Hal yang telah menjadi milikku tak akan mudah aku berikan pada orang lain! Lebih tepatnya tak akan pernah!"

Rex sedikit terkejut saat Raiden merebut Xeena secara kasar. "Ssssttt, hati-hati. Kau bisa membangunkannya," tangan Rex refleks terulur mengelus rambut Xeena sesaat.

Melihat Rex yang tak menanggapi perkataannya, Raiden semakin emosi. Namun saat melihat sikap lembut Rex pada Xeena, hati Raiden mencelos. Raiden dengan spontan mendekap erat tubuh Xeena. Menjauhkan dari tangan Rex yang terulur keudara. "Terimakasih karena telah mengantarkan istriku pulang. Kurasa kau tak mempunyai kepentingan lain, bukan? Maka pergilah dari rumahku sekarang juga!"

Save Me Mr. Cool (Complete) Where stories live. Discover now