14. ㅡDream

14.1K 1.6K 314
                                    

"Lebih baik aku tidak menikah daripada aku harus menanggung malu semua ini Jimin."



"Kami datang jauh-jauh dari Azrael hanya untuk mendapatkan Omega sempurna! Bukan Omega cacat sepertimu?!." Teriak Ibu Jungkook.

"Sulit dipercayaㅡ Aku ditipu oleh Ayahmu, apa aku harus menggantung semua Pack Ayahmu untuk menebus kesalahannya?." Kini Ayah Jungkook yang mengatakannyaㅡ mereka mengerumuni Jimin, memandang Jimin dengan jijik.

"Saya sudah bilang kan Tuan Jeon? Lebih baik menikahkan putra anda dengan saya daripada Omega lemah dan cacat sepertinya?." Kini Yeri mendatanginya, siapa yang akan menyalahkannya lagi.

"Aku kira kau Omega yang sempurnaㅡ ternyata aku salah." Bahkan Taehyung mengatakannya.

Jimin menahan tangisnya, ia berusaha kuatㅡ ia tidak boleh menangis didepan Jeon Pack, Omega cantik itu terus memeluk perutnya seolah melindungi anaknya dari orang-orang yang akan menyerangnya.

"Percuma kau mengandung kalau akhirnya kau akan matiㅡ." Kata Yeri sambil menggandeng tangan suaminya.

"Kita tinggalkan saja dia disini." Ucap Ayah Jungkook meninggalkan Jiminㅡ Jimin melihat Jungkook yang menatapnya nanar.

"Tidak!."

Jimin membelalakkan matanyaㅡ nafasnya terengah-engah, ia menatap suaminya yang masih tidur terlelap memeluknya.

Mimpi

Ternyata ia hanya mimpi, tidak mungkin Jungkook mengatakannyaㅡ Jungkook tidak sekasar apa yang ada dalam mimpinya. Tidak mungkin semua Jeon Pack memperlakukannya seperti sampah kecuali Yeri.

Bagaimana kalau Jungkook mengatakan sebenarnya? Tidak itu tidak mungkinㅡ Jimin bangkit dari tidurnya dan perlahan ia melepas pelukan Jungkook.

Secara spontan Jungkook menarik dan menggenggam erat pergelangan tangan Jimin.

"Jimin?."

"Ssshh.. tidurlahㅡ aku hanya ingin mengambil air minum." Jimin mengusap kening suaminya namun Jungkook malah bangkit dari tempat tidurnya.

"Duduklahㅡ biar aku saja yang ambil?." Jungkook mendudukkan Jimin di tepi ranjangㅡ Jimin mematuhinya.

Tak berapa lama Jungkook membawa air putih untuk omega-nya.

"Tak bisa tidur?." Tanya suaminya sambil memberi air putih untuk omega-nya.

"Begitulahㅡ." Jimin menegak air putih dan menatap suaminya.

"Kau nakal ya?." Jungkook mengusap perut Jimin dan meletakkan kupingnya di perut Jimin.

Jimin tersenyum lirihㅡ ia ingin selamanya seperti ini, bersama suaminya, Pack barunya dan anaknya.

"Tinggal menghitung jari huh? Seperti apa dia? Sepertiku kah atau cantik sepertimu?." Jungkook tersenyum mengeluarkan gigi kelincinya.

Jimin menangkup pipinya.

"Gimana kalau dia omega?."

My Beautiful Omega  [Kookmin]Where stories live. Discover now