Chapter 5: studytour (1) = (awal pertemuan Syfa dengan Dokter Gibran)

ابدأ من البداية
                                    

"tarik napassssss.... Terussssss keluar in. Ikuti saran gue" ucap Citra.

"masyaallah cip.. Lo beruntung banget bakal ketemu sama pak dok malam ini"ucap Amanda setelah berhasil mengatur napasnya.

"huh? Gg..gg..gue? Gue? Gue bakal ketemu sama pak dok? Secepat ini?"tanyaku bingung.

"iya..gue barusan ketemu sama dia. Masyaallah ternyata dia ga kalah ganteng sama yang difoto. Ah gue berasa mau terbang liatnya"jelas Amanda. Sedangkan aku hanya terdiam,mati kutu dibuatnya.

" lo liat pak dok dimana da? "tanya Aisya.

"gue liat dia didepan taman sana, ga jauh kok dari taman,bentar ya.nah.. Itu disana" ucapnya sambil menunjuk ke arah tempat makan yang ada disebrang taman.

" ayo cip,kita harus ke sana"ucap Aisya dan Citra sambil menarik tanganku.

"iya Bener cip,lo harus ketemu dia,jangan sia-siakan waktu"ucap Amanda.

"gue ga bisa ketemu dia sekarang,gue belum siap"ucapku keringat dingin.

"terus kalo ga sekarang kapan lagi? Lo mah belum siap mulu, terus lo siapnya kapan? sampai kiamat juga lo bakalan bilang belum siap buat ketemu"ucap citra.

"lo ga cape ya ngagumin itu dokter? Lo mau nyebutin nama dia di sepertiga malam setiap kali lo shalat malam? Gua mah ogah. Cape cuy ngagumin dia diem-diem" celoteh Aisya panjang lebar. " pokoknya lo harus ngomong sama dia,ya setidaknya lo nyapa. Anggap aja si pak dok kenal lo. Sekarang lo harus kesana" lanjutnya.

Muka ku mulai pucat,tangan ku mulai gemetar dan berkeringat , jantung ku berpacu dengan cepat (kayak mau lomba maraton.haha). Keringat dingin mulai bercucuran di pelipisku,kaki ku lemas sehingga membuatku sulit untuk melangkahkan kakiku.
" ya rab.. Untuk saat ini aku belum siap" rasanya ingin sekali ku berteriak saat ini.

Jarak antara kami dengan pak dok itu semakin dekat. Terlihat dia sedang asik berbincang-bincang dan tertawa didalam restoran itu.

" kelihatannya dia lagi asik ngobrol nih,jadi kita tunggu aja dia keluar. Sekalian lo harus mempersiapkan diri" ucap Aisya.

" sini gue pegang tangan lo,li jangan gugup ya"ucap Amanda. "astagfirullah.. Tangan lo.. Tangan lo kok dingin banget si cip? Lo sakit ya?" ucap Amanda panik

"Gimana sih? Masa disaat seperti ini lo harus demam gini? Coba sini gue cek"ucap citra. "astagfirullah.. lo ketakutan atau saking seneng nya mau ketemu pak dok? Tangan lo dingin dan bergetar, Muka lo pucat. Ya allah apa perlu kita balik ke hotel?"

"gue gapapa kok. Gue cuma gugup aja mau ketemu pak dok. Gue liat dia secara langsung dan dari jarak seperti ini aja udah cukup. Masyaallah ternyata dia cakep banget lagi ya?"ucapku memberi suara.

"eh sya.. Pak dok nya ke arah kita nih"ucap citra memberi tahu.

" untuk sekarang kayaknya lo belum bisa buat nyapa dia. Kita lewat aja disampaing dia,terus kita ikutin dia. Gimana setuju ga?"tawar Aisya.

"setuju.."ucap kami serempak.

Kemudian terlihatlah pak dok berjalan menuju parkiran mobil. Aku,Aisya,Amanda,dan Citra langsung menjalankan misi gila kami. Semakin dekat jarak antara kami. Jantungku mulai berpacu dengan cepat lagi. Saat jarak kami dan pak dok tinggal 5 meter lagi,aku menundukkan pandangan,dan memejamkan mata. Berharap ini semua cepat berlalu. Tiba-tiba saja pak dok menghentikan kami.

" tunggu... "Ucapnya menghentikan langkah kami. Kami langsung berhenti mendadak,kaki ku mulai lemas. Takut ini semua ketauan.

"waduh.. Mati.. Kita ketauan" desis Amanda.

"mampus, siapa yang bakal tanggung jawab atas ini semua?"bisik citra.

"tenang.. Tenang.. Tenang.. Jangan panik, ok?kita kan ga ngapa-ngapain"ucap Aisya.

"Permisi..maaf apakah ini milik salah satu dari kalian?" tanya pak dok tersebut.

Kami langsung berbalik badan ke arah lawan bicara kami.

"iya?? Huh? Itu apa ya?"tanya Aisya.

"jam tangan"ucapnya singkat.

" punya lo bukan cit? Gue ga punya jam tangan kayak gitu" tanya Aisya.

"astagfirullah.. Itu punya gue sya.. Hehe sorry ya, gue bakal ambil sendiri kok"ucap Amanda sambil melangka ke arah pak dok.

"tunggu da"ucap Aisya menghentikan langkah Amanda. " biarin cipa aja yang ambil"lanjutnya.

"ok"jawab Amanda.

"loh,kok gue sya? Kan itu bukan punya gue?"ucapku panik.

" ikutin aja apa kata gue"ucapnya. "oh.. Itu punya syfa pak. Cip,punya lo kan? Sana ambil"ucapnya lantang.

Aku berjalan menuju pak dok yang berada tak jauh dari mobilnya yang terparkir untuk mengambil jam tangan milik Amanda. Rasanya seperti uji nyali.

" ini punya kamu?"tanyanya.

"iya pak itu punya saya" ucapku pelan sambil menundukkan kepala.

" ini ambil. Lain kali periksa dulu barang-barang kamu sebelum ninggalin parkiran " ucapnya memberikan jam tangan itu.

"te..terima kasih"sambil mengambil jam tangan itu.

Lalu aku langsung berbalik dan berjalan ke arah Aisya, Citra dan Amanda. Pikiranku berkeliaran kemana-mana. Harus kah aku senang,atau malah sebaliknya?Terdengar pak dok itu menutup pintu mobilnya dan melajukan mobilnya.

" cip buruan lari.keburu pak dokternya jauh,nanti kita ketinggalan jejak" teriak Amanda dari pinggir jalan.

Aku bahkan bingung sejak kapan Amanda sudah berdiri disana dan taxi yang terparkir di dekatnya?. Aku langsung buru-buru masuk ke dalam taxi yang kami tumpangi. Kami mengikuti mobil pak dok. Mobil pak dok melaju dengan kecepatan tinggi sehingga membuat kami kehilangan jejak. Akhirnya kami memutuskan untuk berhenti dan balik ke hotel,kami memilih berhenti dipinggir jalan. Suasana saat ini sudah mulai sepi karena jam sudah menunjukkan pukul 22:00 WIB. Kami jalan menuju hotel, ternyata hotel yang berada didepan kami saat ini bukanlah hotel yang seharusnya kami tiduri malam ini. Kami salah alamat. Lebih tepatnya kesasar. Handphone yang kami gunakan satu persatu mati kehabisan baterai. Ini karena kami lupa mencharger.

sebelum hp kami mati semua,kami mencari informasi dari Google hotel yang seharusnya menjadi tempat istirahat kami malam ini,ternyata cukup jauh jaraknya dari keberadaan kami saat ini. Tidak ada kendaraan umum atau sejenisnya yang lewat,karena malam semakin laru. Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan kaki menuju hotel,kami berputar-putar mencari arah tujuan. namun hasilnya nihil. Kami benar-benar kesasar saat ini.

" sial.. Ini nih akibatnya ngikutin pak dok,lain kali cari alamatnya aja deh. Biar kita langsung ke rumah dia,jadi ga perlu diem-diem ngikutin gini"gerutu citra.

"gini amat ya?parah.. Gue cape banget. Ya allah mana besok harus bangun Pagi-pagi lagi"ucapku kesal

"huahhhhh.. Ya allah kaki gue sakit,badan gue juga sakit-sakit semua"ucap Aisya.

"lain kali ikutin cara gue deh kalo mau ketemu sama tu dokter" ucap Amanda.

" ini masih lama ga sih sampai hotelnya? Gue berasa udah jalan dari Korea ke Yogya,masyaallah cape banget.." ucapku lagi.

"kayaknya sih tinggal 10 meteran lagi"jawab Amanda.

"aduh.. Kaki gue pegel banget lagi" ucap Aisya dengan pelan.

"Alhamdulillah... Akhirnya sampai juga" ucap Amanda semangat

"ya allah.. Alhamdulillah.. Akhirnya gue bisa tidur juga" sahut Citra.

Jam sudah menunjukkan pukul 01:00.Kami langsung berlari menuju kamar. Dan tertidur pulas. Lelah,itulah keadaan kami saat ini,hingga membuat kami lupa untuk berbenah diri

-------------------------------------------------------------------

-Selamat hari minggu buat kamu si pecandu rindu-

#DUCI

Diary untuk calon imamkuحيث تعيش القصص. اكتشف الآن