Chapter 7| Sekolah Baru

11K 587 18
                                    

Hidup itu dibawa santai aja. Nggak usah sok sibuk. Entar masa remajanya hilang gimana???

Keyla

Sebuah mobil sport yang berjalan memasuki SMA Galintara berhasil mengambil alih tatapan beberapa murid yang ada di tempat itu. Hingga dengan mantap mengambil salah satu tempat di antara para mobil lain.

Sampai ke empat gadis keluar dari dalam mobil. Melangkahkan kaki di atas koridor dengan wajah terangkat. Bagaikan sedang memperagakan busana semua mata fokus ke arah mereka.

"Gila! mereka ini masih kelas 10 atau seangkatan sama kita?"

"Hai boleh kenalan?"

"Cuiiit! Cuiit!"

"Ehk bukannya itu Keyla? pemenang olimpiade sains tingkat Asia itu ya?"

"Lho, bukannya Mereka murid SMA Nusabangsa ya? Ngapain mereka pake seragam sekolah kita?"

Sekiranya begitulah kalimat-kalimat yang keluar dari murid-murid yang dilewati oleh 4 gadis ini.

"Hey-hey." tegur salah satu gadis berambut pirang. "Ngapain kalian di sini?"

Keyla dan yang lain berhenti melangkah. Beberapa murid juga ikut mendekat.

"Mau jadi mata-mata?" tanya gadis lainnya.

"Lho, jaman sekarang rupanya masih ada ya musuh yang berani masuk ke sangkar lawan. Jagoan juga rupanya."

"Halah. Paling dia sebagian dari murid yang kena kick dari gengnya dan akhirnya pengen bales dendam dengan bergabung di sekolah kita."

Lala maju selangkah, "Sssttt. Kalian ngomong apa sih?"

Majunya Lala membuat murid-murid lain justru semakin dibuat penasaran.

"Lo berani nantang kita?"

Leta ikut maju, "Bisa bedain pertanyaan sama tantangan nggak mbak?"

"Sialan. Kalian ngerendahin kita? Lo pada nggak sadar kalau ini SMA Galintara?!"

"Dan kalian nggak sadar kalau seragam kita sama?" kali ini Lisa yang Maju.

"Sudahlah. Buang-buang waktu aja ngomong sama mereka. Lagian kita ke sini mau belajar bukan cari gara-gara apalagi jadi mata-mata." kini Keyla yang maju.

Perkataan yang masih tergolong singkat itu membuat sekelompok siswi yang kelihatan lebih mirip kelompok ayam super dengan warna rambut berbeda-beda itu terpojok.

❄❄❄

Ruang kepala sekolah.

Di sinilah sekarang ke empat gadis itu berdiri. Menatap pintu masuk ruang tegang, mengapa disibut ruang tegang? Ya karena ruang kepala sekolah sama aja seperti ruang pengadilan. Jika berada di dalam ruangan itu berarti status kita sedang bermain. Entah itu semakin membaik atau akan berakhir.

Usai mengucapkan salam, mereka lalu duduk di kursi sofa ruangan itu. Tidak mungkin mereka duduk di kursi depan meja kepala sekolah yang hanya ada dua.

"Apa betul kalian siswa dari SMA Nusabangsa?" tanya Burhan_kepala sekolah.

"Betul, pak." jawab Lisa mewakili teman-temannya.

"Berkas-berkas kalian sudah terdaftar di sekolah ini. Kalian tentunya tahu sekolah ini tidak memiliki hubungan baik dengan sekolah kalian yang dulu. Dan saya harap keberadaan kalian di sini tidak memiliki maksud 'aneh'."

Keyla | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang