Chapter 3| Keputusan

12.4K 672 16
                                    

Sehabis dari kedai kopi, Keyla memutuskan untuk pergi kerumah Lisa.

Sesampainnya di sana, Keyla tidak langsung masuk. Ia memutuskan tinggal di dalam mobil dan menelpon teman-temannya agar segera menyusul di rumah Lisa, tidak lupa Keyla terlebih dahulu membaritahukan kepada Lisa kalau dia lagi ada di depan rumahnya.

Sehabis menelpon sahabat-sahabatnya, Keyla lalu beranjak dari mobil dan berjalan kepintu rumah Lisa. Belum sempat Keyla membunyikan bel, pintunya malah lebih dulu terbuka dan benar saja yang membuka pintu itu adalah Lisa.

"Ya ampun Key, lo belum pulang? baju lo, ihk bau banget!" ucap Lisa sambil menutup hidung seolah-olah apa yang dikatakannya benar.

"Enak aja lo ngatain gue bau, orang gue harum gini juga." Keyla lalu menghirup aroma ketek kiri dan kanannya.

"Yaelah gue berjanda kok,"

"Berjanda? Bercanda kali." komentar Keyla dengan kernyitan.

"Ups, ya maksud gue itulah. Mending sekarang kita masuk." cengir Lisa lalu berjalan menuju dalam rumah diikuti Keyla dari belakang.

Sambil menunggu Lala dan Leta datang, Lisa mengajak Keyla ke kamarnya. Menyuruh gadis itu untuk mengganti seragam terlebih dahulu.

Berikutnya Lala dan Leta tiba di rumah Lisa. Keyla memutuskan untuk mengajak sahabat-sahabatnya itu keluar. Gadis itu tidak mengatakan kemana mereka akan pergi, sedari tadi yang dia lakukan hanya menyetir mobil tanpa bersuara sekalipun.

Macetnya ibu kota membuat suasana terasa semakin panas. Hingga mobil sport merah yang dikendarai oleh Keyla kini sudah berhenti, bartepatan dengan itu Keyla lalu membangunkan sahabat-sahabatnya yang rupanya sedang tertidur lelap.

"Woy bangun, udah sampe nih!" Teriak Keyla kemudian turun dari mobil.

Hhuuuuaaaa!

Bertepan dengan terbukannya pintu mobil, Mereka langsung dihadiahi tiupan angin dari arah pantai. Yaa sekarang mereka sedang berada di pantai.

"Nikmat tuhan mana lagi yang engkau dustakan." ucap Leta dengan merentangkan tangan, menggambarkan kalau dia sedang menikmati angin tersebut, begitu juga dengan Lisa dan Lala.

Keyla yang melihat tingkah sahabat-sahabatnya persis seperti orang yang baru saja ke pantai lantas menggelengkan kepala.

"Sini!" Teriak Keyla.

"Bule cakep, njiir."

Keyla, Lisa, dan Lala menoleh ke arah telunjuk Leta.

"Huanjir, cakep bener," puji Lala

Leta menoleh, "Cowok gue tuh,"

"Heh? Itu bagian gue ajalah."

"Gue yang lebih dulu lihat dia."

"Tapi kan lo-,"

"Stop!" potong Lisa, "Kalian nggak jijik apa sama bule yang punya bau badan yang wow?"

"Nggak!" jawab Lala dan Leta kompak.

"Modal ganteng nggak ngejamin masa depan,"

Lala melongo.

Leta mendengus, "Aih, jomblo mah gitu."

Lala menoleh ke Leta, "Lo juga dong?"

Leta mengangguk.

"Kita sama-sama jomblo. Gimana kalau kita pacaran aja? Biar nggak jomblo."

"JIJIK!"

❄❄❄

Keyla | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang