The truth

4.3K 423 36
                                    

Artit pulang ke rumah meminta penjelasan dari keluarganya. Setelah dipermainkam habis-habiskan pagi ini. Arthit bertekad untuk membongkar semuanya. Pho dan Mae sudah duduk dihadapannya.

"Jadi apa yang sebenarnya terjadi Pho, Mae ?" Tanya Arthit tak sabar.

"Minum dulu Oon" kata Mae agar Arthit tenang.

"Mae... Oon penasaran apa yang terjadi?"

"Bagian yang mana Oon ?" Tanya Pho.

"Kenapa Pho tidak marah sama Oon karena menjalin hubungan sesama Pria, terlebih lagi sama anak dari keluarga Suthiluck. Bosnya Pho."

"Pho kan sudah marah tadi pagi."

"Itu bukan marah tapi Pho sengaja mengerjaiku."

"Jadi aku ingin Pho marah beneran ?" Arthit mengelangkan kepalanya, bisa gawat kalo Pho bener - bener marah.

"Sudah..sudah kalian ayah dan anak sama saja." Mae menaruh sebuah buku tabungan dihadapan Arthit. "Bukalah Oon."

Arthit membuka buku tabungan itu yang mempunyai saldo seratus ribu bath. Dan yang lebih membuatnya kaget adalah buku tabungan itu atas nama dirinya padahal ia tak pernah menabung sebanyak itu ( Maklum Arthit boros dan uang jajannya dikit.)

"Mae... ini..."

"Itu uang yang dihasilkan Kong atas usahanya sendiri."

"Tapi kenapa ?"

"Itu salah satu syarat dari Pho jika ia ingin melamarmu."

FLASHBACK ON

Kongpop bersimpuh dihadapan Mr. Dan Mrs. Rojnapat meminta agar diterima lamarannya.

"Kong, kau itu pria dan dari keluarga terpandang. Kenapa tidak mencari wanita baik - baik malah kau memilih Oon. Lagipula kau juga masih sekolah, belum waktunya berpikir untuk menikah." Jelas Mr. Rojnapat yang ingin menolak secara halus.

"Uncle, Aunt, Kong sangat mencintai P'Oon. P'Oon adalah hidup Kong. Kong sudah mencintainya dari kecil dan Kong tak menginginkan siapapun selain P'Oon."

"Bagaimana dengan keluargamu ?"

"Tenang Aunt, Kong sudah menjelaskan kepada mereka. Walau berat akhirnya mereka menerima demi kebahagian Kong. Terlebih lagi P'Oon adalah pilihan Kong yang sudah mereka kenal dari dulu."

"Kong, kau tau uncle tak bisa memberikan restu begitu saja. Oon anak uncle satu-satunya. Sama seperti Phomu, kebahagian Oon adalah kebahagian kami. Tapi uncle juga tak yakin apa kau benar - benar bersungguh-sungguh mencintai Oon."

"Kong akan melakukan segalanya demi P'Oon."

"Termasuk meninggalkan nama keluarga Suthiluck."

"Iya, hanya P'Oon yang memandang Kong bukan dari nama keluarga Suthiluck tapi dari diri Kong sendiri. Walaupun harus membuang nama dari keluarga Suthiluck dan hidup miskin. Kong tetep memilih P'Oon."

"Bagaimana dengan Pho dan Maemu Kong ?"

"Kong tetap mencintai mereka Aunty, walau Pho dan Mae mengusir Kong, apapun terjadi Kong tetap menganggap Kong adalah anak mereka. Kong akan berusaha berbakti dari luar sana."

Mr. dan Mrs. Rojnapat saling berpandang, apa yang sebaiknya dilakukan oleh mereka terhadap Kongpop.

"Baiklah begini saja , Uncle dan Aunty akan merestui kamu" Kongpop yang mendengar itu tersenyum. "Jika kau tinggal disini selama 2 tahun, mengerjakan pekerjaan rumah sampai kamu masuk kuliah dan mencari uang untuk membiayai hidup Oon. Dan yang paling terpenting adalah kamu tidak boleh mengunakan nama  dan kekuasaan Suthiluck untuk mendapatkan Oon. Semua keputusan ditangan Oon jika Oon memilihmu dan mencintaimu dengan tulus maka uncle hanya bisa merestuinya, begitu juga dengan Aunty." Lanjut Mr. Rojnapat yang diiringi anggukan kepala dari istrinya.

"Oke , mulai besok tinggal disini. Sekolah jalan kaki, makan disini, bersih - bersih rumah tanpa dibantu siapapun. Dan juga kau harus mencari uang sendiri bukan dari uang keluarga Suthiluck. Apa kau sanggup Kong ?" Tantang Mr. Suthiluck.

"Baik Uncle, Kong akan memenuhi semua syarat dari uncle."

Untuk memenuhi syarat itu Kongpop bekerja dari pagi sampai malam. Ia ingin membuktikan bahwa dirinya layak mendapatkn Arthit.

Pagi- pagi subuh Kongpop bekerja sebagai pengantar koran, pulang langsung bersih-bersih rumah kecuali memasak karena Kongpop tak mau calob mertuanya menderita sakit perut akibat masakannya. Kongpop juga bermain game online dan menjual karakter yang sudah berlevel tinggi ke teman-temannya, Kongpop bekerja di minimarket, pom bensin sampai jadi kuli di kontraktor juga dilakukan oleh Kongpop.

Kongpop tidak mendapat uang jajan lagi dari Suthiluck sejak menerima tantangan itu. Kongpop hanya bisa mengandalkan diri sendiri dan Aim temannya yang diminta untuk mentraktirnya makan siang.

2 tahun Kongpop menjalani rutinitas seperti itu tanpa mengeluh. Mr. dan Mrs. Rojnapat akhirnya luluh melihat kesungguhan Kongpop.

Hanya satu hal yang Kongpop minta bantuan Mr. Rojnapat yaitu meminta agar Arthit menjadi private bodyguardnya selama ia kuliah. Walau sebenarnya Arthit bukanlah bodyguard yang diperkerjakan oleh keluarga Suthiluck. Tapi jika Mr. Rojnapat sudah memberikan perintah, Arthit pasti mematuhinya.

FLASHBACK OFF

Arthit yang mendengarkan kisah itu menitikkan airmata terharu. Ia sungguh tak tahu berapa besar pengorbanan Kongpop untuk mendapatkannya. Yang ia lakukan hanya menuduh dan membenci Kongpop.

"Oon" panggil mae lembut. "Jangan sia-sia kan dia. Dia adalah yang satu-satunya mencintaimu tulus setelah kami, orang tuamu."

Arthit menangis makin keras, ia merasa sungguh bodoh. Selama ini tak menyadari perasaan Kongpop dan perasaannya sendiri.

"Maaf mae, maaf Pho"

"Jangan minta maaf pada kami Oon, minta maaf pada Kong."

LINE

^P, apa sudah selesai ? Aku mau menjemputmu - Kongpop.^

^Aku jemput aku. -Arthit ^

^I love you Kong - Arthit^.

"Mae, Pho . Oon pamit dulu. Oon sudah mengerti apa yang harus Oon lakukan." Pamit Arthit

"Berbahagialah nak, kami mendoakanmu."

Chapter selanjutnya akan menjadi ending dari cerita ini. - Author.

1. Private Bodyguard (Bahasa - Complete )Where stories live. Discover now